34

15.7K 994 20
                                    

Jangan lupa untuk vote,komen,dan follow akun aku.

Semoga kalian suka..

Tuk

"Awss.. sakit".

"Baru dipukul gitu aja udah sakit". Cibir Abi dengan tangan memegang rotan kecil.

"Kalau mau pukul itu bilang-bilang, kan Tania jadi kaget". Bantah Tania sambil memegang tangannya yang dipukul dengan rotan tadi.

"Cepat selesaikan hafalan kamu". Tegas Abi sambil menatap tajam Tania. Tania juga tidak mau kalah, dirinya membalas tatapan tajam Abi.

Bombastis side eyes

Tania melanjutkan hafalannya ayat demi ayat. Setiap kali Tania menghafal dengan salah, Abi tidak segan-segan mendaratkan tongkat terkutuknya ke tangan Tania.

Tania mengumpat tertahan sambil menatap tajam Abi. Rasa-rasanya Tania ingin sekali mengambil alih rotan itu dan memukul balik Abi.

"Hafalan kamu masih kurang lancar, jangan lupa belajar-belajar lagi". Terang Abi saat Tania menyelesaikan hafalannya.

"Gimana nggak lancar, saya aja cuma diberi waktu 5 jam untuk menghafal". Sewot Tania menatap sinis Abi.

"Makanya lain kali jangan buat masalah. Kalau kamu buat masalah lagi Abi yang akan menghukum mu pakai rotan kesayangan Abi". Ujar Abi sambil memperlihatkan rotan yang agak besar dari ukuran yang untuk memukul Tania tadi.

"Pesantren ini beda ya, kalau mau hukum santri pakai rotan. Kenapa nggak jemur di lapangan aja?". Tanya Tania.

"Jangan samakan pesantren Abi dengan pesantren kamu yang dulu. Pesantren Abi beda dari pesantren pesantren yang lain".

Tania memutar bola matanya malas saat Abi bangga-banggakan pesantren miliknya. Menurut Tania tidak ada yang spesial dari pesantren milik Abi, hidup pas-pasan dan menyusahkan dirinya sendiri itu sama sekali tidak spesial menurut Tania.

BRAKK

Pintu dibuka kasar oleh seorang santri yang memakai cadar hitam dengan nafas terengah-engah. Tania melongo melihat santri tersebut jauh dari kata baik-baik saja.

Sepertinya itu adalah Kayla si protagonis novel abal-abal. Tampaknya Kayla ingin memberitahu informasi yang penting kepada Abi.

Kayla berjalan tergesa-gesa ke arah Abi setelah itu duduk dengan nafas yang belum teratur.

"A-abi d-di s-sana..". Tania menyerngit heran saat Kayla berkata dengan tergagap-gagap. Apakah ia sedang meng-cosplay dirinya menjadi Azis gagap?

TRANGG

Tania mengambil alih rotan kesayangan yang dipegang Abi ke genggamannya. Dengan cepat Tania memukul lantai kuat-kuat membuat Kayla dan Abi terperanjat kaget. Bahkan saking kagetnya Kayla melototkan matanya dengan nafas yang terhenti.

"Tania..". Teringat Abi saat Tania hampir membuat nyawa anak orang melayang.

"Ngomong kok kayak Azis gagap, sekali lagi lo ngomong nggak jelas gue patahin leher lo". Ancam Tania membuat Kayla sedikit demi sedikit menetralkan nafasnya.

"Tania... Kalau anak orang mati Kamu mau tanggung? Biarkan Kayla bernafas dulu". Ujar Abi menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Tania yang membuatnya gemas ingin mencekiknya.

"Ada keributan di depan asrama, mereka saling menjambak, bahkan udah jadi tontonan santriwan". Ujar Kayla yang direspon anggukan santai oleh Abi.

Tania ternganga tidak percaya melihat respon Abi yang kelewat santai. Padahal ini santrinya yang sedang memukul satu sama lain. Kenapa respon Abi sangat santai? Bahkan tidak ada raut cemas sama sekali.

Ukhti Figuran (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang