Hallo guys
Maaf. Udah dua bulan lebih aku gak up cerita ukhti Figuran. Kali ini aku up cerita akhir dari ukhti Figuran buat kalian.
Cerita end nya gak lengkap, karena itu cuma sebagian dari cerita end sebenarnya. Kalian bisa baca part end penuh nya di karya karsa plus ekstra part.
Aku udah janji buat rombak ulang cerita ini dan tulis cerita bagus. Dan aku udah selesain ceritanya dan sudah tersedia di karya karsa dengan harga 24.000. Disitu lengkap dengan 62 bab + 2 ekstra part.
Maacih udah temenin cerita ini dari awal sampai di titik ini. Thank you so much.
"Ustadz Arkan?!," beo Tania melihat ustadz Arkan berdiri dari jarak 5 meter tak jauh darinya. Entah matanya yang bermasalah atau dirinya sedang berhalusinasi sekarang, Tania melihat ustadz Arkan berada disini dengan senyum menenangkan yang biasa diberikan kepadanya.
"Kenapa ayah ada disini?," tanya Tania diambang kematiannya. Gina semakin melangkah maju dan dirinya semakin melangkah mundur. Lima langkah lagi mungkin Tania akan terjun ke bawah.
"Tania, ayah kesini karena ayah tahu, cepat atau lambat kejadian ini akan terjadi. Tapi kamu gak perlu merasa bersalah sepenuhnya, kejadian waktu itu bukan salah kamu."
Entah perasaan Tania saja atau Gina benar-benar tidak bisa melihat keberadaan ustadz Arkan. Sedari tadi ustadz Arkan berbicara namun Gina sama sekali tidak terusik maupun terdengar dan tetap saja mengarahkan tatapannya ke arah Tania.
Butiran-butiran air mata sudah membasahi wajah putih pucat Tania dengan mata yang terus tertuju kepada ustadz Arkan. Bibirnya kelu hanya untuk sekedar membalas ucapan ayahnya.
"Tania," panggil ustadz Arkan pelan dan lembut.
"Iya, ayah?," jawab Tania tanpa suara.
"Ayah memang bukan orang tua kandung kamu, tapi percayalah, rasa sayang ayah ke kamu lebih besar dari yang kamu pikirkan. Sekarang, ayah cuma mau memberi kamu pilihan yang mungkin kedepannya akan membuat kamu lebih baik lagi." Ustadz Arkan menghentikan ucapannya sejenak kala tak kuasa melihat gadis yang ia anggap anaknya selama ini sudah berada dalam ambang kematian. Tidak lama lagi, adik dari mantan santrinya dulu akan berhasil mewujudkan impiannya selama ini.
"Pilihan kamu cuma dua, bertahan di dunia ini atau kamu ingin kembali ke tempat yang membuat kamu nyaman. Jika kamu ingin mengambil opsi pertama, ayah tidak akan memaksa. Pesan ayah cuma satu, jadilah manusia yang berguna kepada manusia yang lainnya. Tapi jika kamu ingin mengambil opsi yang kedua, dan ingin meninggalkan orang tua kamu, ayah juga tidak bisa melarangnya. Semua keputusan ini ada di tangan kamu," jelas ustadz Arkan tersenyum tipis diakhir ucapannya.
Tania masih tidak sepenuhnya mengerti akan ucapan ayahnya. Tidak mungkin dirinya meninggalkan kedua orang tuanya, walaupun sikap Clara membuatnya jengkel mau bagaimanapun Clara adalah ibunya. Dan juga ia tidak mungkin meninggalkan Regan yang selama ini bersikap baik kepadanya.
Dengan penuh keyakinan, Tania menatap ke arah Gina. "Oke, gue akan kabulin permintaan lo. Gue mati dan Syira yang akan hidup lagi menggantikan gue."
Gina tersenyum penuh kemenangan saat akhirnya Tania mau mengabulkan keinginannya. "Bagus, kirim terimakasih dan salam gue ke mama Eka karena dia udah mau jadi pengganti kematian lo untuk sementara waktu." Ujar Gina sembari tertawa sumbang.
"J-jadi, kematian Tante Eka itu ulah lo?," tanya Tania syok.
Gina tidak menjawab, perempuan itu hanya menampilkan segaris senyuman tak bersalah pada wajahnya. "Ucapin selamat tinggal kepada semua orang sebelum lo pergi dari dunia ini selamanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukhti Figuran (End)
RandomEntah dosa apa yang Tania lakukan sampai-sampai dunia mencampakkan Tania sesuka hati ke dunia asing yang bahkan Tania tidak tahu tempatnya di mana. "Gue masuk novel" "Peran gue sebagai figuran?" Transmigrasi yang biasanya terjadi di persekolahan nam...