35

16K 1K 47
                                    

Sebelum baca harap vote dan komen untuk lanjutan ceritanya

Jangan lupa juga untuk follow akun aku

Suara tapak kaki di tengah gelapnya malam dengan sedikit cahaya dari lampu jalanan. Tania berjalan menikmati sejuknya angin malam sambil menatap banyaknya bintang. Seperti yang Tania katakan tadi, Tania akan pergi ke ndalem untuk mengembalikan tongkat sakti prabu Bahri dan mengatakan tugasnya selesai.

Namun, langkah Tania terhenti saat ada sampah berdiri di depannya. Padahal Tania ingin cepat-cepat menyelesaikan tugasnya dan segera kembali ke asrama untuk tidur. Sepertinya rencana Tania harus terganggu karena adanya sampah.

"Hai, lo cewek yang tadi kan". Sapa seorang lelaki dengan rambut gondrong yang berada di depannya. Tak hanya ada seorang melainkan ada tiga orang lelaki lain berdiri di depannya. Sepertinya itu adalah kumpulan santri atau sering disebut seperti circle.

"Bukan". Jawab Tania dengan sorot mata datar.

"Lo keren tadi, kenalin nama gue Faisal. Gue anak paling kaya di pesantren ini". Ujar salah satu lelaki sambil menyodorkan tangannya.

Tania melirik sebentar tangan yang disodorkan oleh Faisal. Melihat dari tampangnya mereka seperti santri brandal.

Tania membalas jabatan tangan Faisal dengan senyum manis. Faisal yang melihat Tania tersenyum manis mendadak dirinya dibuat salting. Siapa yang tidak bisa menolak pesona seorang Faisal?. Tapi saltingnya Faisal tidak bertahan lama, karena Tania langsung mengambil ancang-ancang untuk membanting Faisal. Sehingga Faisal tergeletak di tanah akibat bantingan dari Tania.

"Gue nggak ada waktu untuk ngeladenin sampah kayak kalian. Mending kalian berempat cabut dari hadapan gue". Jawab Tania dan berlalu pergi meninggalkan mereka.

"GUE PASTIIN KITA BESOK KETEMU LAGI. DAN DISAAT ITU JUGA LO BAKALAN JADI PACAR GUE". Teriak Faisal saat Tania sudah hampir menjauh dari pandangannya. Faisal berdecak kala merasa sakit pada tubuhnya akibat bantingan Tania tadi.

"Gue rasa tuh cewek bahaya, bukannya bisa jadi pacar tuh cewek malah jadi samsak tinju tuh cewek". Ujar temannya yang bernama Reza.

"Tapi gue suka. Cantik tapi sangar". Jawab Faisal sambil tersenyum penuh arti.

Tania sama sekali tidak menggubris perkataan dari Faisal. Mau matahari terbit dari arah Utara pun Tania tidak akan pernah mau menjadi pacar dari seorang jamet prindapan seperti Faisal. Lihat saja rambutnya yang sangat norak. Belum lagi tingkahnya seperti buaya cap badak.

Ogah gue punya pacar kayak jamet prindapan.

***
Keesokan harinya Tania sudah berada di sekolahnya untuk mengikuti pembelajaran. Selepas malam yang sangat melelahkan kemarin Tania dibuat tidak nyenyak tidur lantaran Tania tidur di jam 3 pagi.

Setelah bertemu dengan santri-santri jamet prindapan kemarin, Tania melanjutkan lagi perjalannya ke ndalem yang sempat tertunda. Saat sampai di ndalem, Tania langsung mendapatkan pukulan rotan di lengannya oleh Abi. Tania sudah menebak, bahwa Abi sepertinya kesal kepada dirinya karena mengambil tongkat sakti kesayangan miliknya untuk dibuat main-main.

Apakah Tania akan diam saja ketika dirinya diperlakukan seperti itu? Tentu saja tidak, Tania tentu akan membalas dendam. Tadi malam dirinya sempat melempar batu keatas genteng ndalem sehingga membuat Abi terkejut. Untung saja umi, Nasya, dan Gus Fahri tidak ada di pesantren karena mereka sedang berkunjung kerumah neneknya.

Akibat dari perbuatan Tania, sekarang Tania sudah menjadi buronan yang siap ditangkap kapan saja. Bisa dipastikan jikalau Abi melihat dirinya, Abi pasti akan menghukum Tania menggunakan rotan kesayangannya.

Ukhti Figuran (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang