Assalamualaikum guys..
Sebelum membaca harap untuk follow akun
Instagram @almtiamliza
Tiktok @almtiamlizaMaaf jika terdapat typo,
Beberapa part teracak dan diprivasi harap untuk follow agar dapat terbuka.
FOLLOW, VOTE, COMMENT.
Tq
Hari ini adalah hari Senin, dan Tania benci hari ini. Karena bagi dirinya, hari ini adalah hari yang melelahkan sepanjang sejarah. Hari ini Tania sudah mulai sekolah seperti pada umumnya.
Tania pikir setelah ia mati dia tidak perlu belajar maupun sekolah lagi. Tapi ternyata ia malah terjebak di dunia buatan manusia. Setelah mandi dengan menerobos antrian seperti kemarin, Tania sekarang sudah nangkring di kantin pesantren.
Tania melihat menu yang terpampang di meja makan di sana. Sungguh, yang awalnya Tania merasa lapar mendadak Tania kehilangan selera makannya saat melihat menu yang ada di meja.
Semuanya tidak ada yang enak.
Dan tidak cocok di lidahnya.
Tania melihat beberapa menu yang asing di matanya. Terpaksa Tania harus bersyukur pada pagi ini. Ia dengan malas mengambil satu sendok besar nasi dan satu ikan goreng. Hanya menu ini yang bisa dimakan oleh Tania.
"Ih, kamu kok makannya ini doang? Gak takut kurus?," tanya Ruby.
"Mungkin Tania mau diet." Celetuk Kia.
"Badan gue yang udah sebesar sapu lidi mau diet, lo kira gue cewek apaan? Lo tanya aja sama menu-menu di sini, semuanya gak ada yang bisa gue makan." Jawab Tania ngegas.
"Kamu harus bersyukur kalau Allah masih memberikan kita nikmat pagi ini. Coba kamu lihat pengemis di luaran sana, mereka pada nggak makan." Ucap Laura menasehati Tania.
"Iya, buktinya sekarang gue bersyukur. Kalau gue nggak bersyukur udah gue banting tuh makanan semuanya. Dan lagi satu, jangan banding-bandingin gue sama pengemis. Kita semua mempunyai jalan hidup masing-masing dan berbeda." Jawab Tania sambil melirik sinis ke arah Laura.
"Udah, jangan ribut di meja makan, nggak baik ribut di depan rezeki." Ucap Kia menengahi.
Tania menghiraukan ucapan Kia, ia lantas makan tanpa mempedulikan orang-orang yang melirik ke arah makanan Tania yang cuma memakan ikan goreng saja.
Setelah selesai sarapan, Tania buru-buru keluar dari ruangan dan pergi menuju ke koperasi. Jujur Tania merasa tidak kenyang dengan makanan pagi ini. Ia harus membeli beberapa makanan ringan untuk mengganjal perutnya agar kenyang.
Setelah membeli beberapa makanan ringan, Tania balik lagi ke asramanya untuk menjemput temannya. Ia tidak melakukannya dengan sukarela melainkan menjemput mereka untuk menjadikan petunjuk arah di mana kelas dirinya berada sekarang.
Setelah sampai di depan asrama, Tania melihat teman-temannya yang sudah siap dengan seragam yang rapi. Tania membandingkan seragamnya dengan seragam teman-temannya.
Sungguh berbeda.
Lengan seragamnya yang dilipat, seragamnya yang dikeluarkan sebelah, dan hijab segitiganya yang belum dipentulkan sama sekali.
Sudah hadir dalam bentuk e-book dan tersedia juga di karya karsa.
Karya karsa: @almtiamliza
Playbook: Ukhti Figuran by: almtiamliza
KAMU SEDANG MEMBACA
Ukhti Figuran (End)
RandomEntah dosa apa yang Tania lakukan sampai-sampai dunia mencampakkan Tania sesuka hati ke dunia asing yang bahkan Tania tidak tahu tempatnya di mana. "Gue masuk novel" "Peran gue sebagai figuran?" Transmigrasi yang biasanya terjadi di persekolahan nam...