44

12K 855 163
                                    

Jangan lupa untuk vote dan komen cerita aku

Dan jangan lupa untuk follow akun aku juga

Spam komen disini donggg

"Bismillahirrahmanirrahim. Dengan izin Allah, kedatangan saya dan sekeluarga ke kediaman bapak Regantara mempunyai niat yang baik. Saya Muhammad Fahri Aslam ingin mengkhitbah putri bapak yang bernama Tania Syauqillah Mahendra untuk dijadikan sebagai pendamping hidup saya seumur hidup dalam suka maupun duka. Apakah kalian menerima lamaran saya untuk anak anda satu-satunya?" Dengan satu tarikan nafas panjang Gus Fahri berkata dengan serius. Tampak Gus Fahri tersenyum tipis dalam mengatakan kalimat itu.

Regan menghela nafas saat ternyata anak satu-satunya sudah menemukan jodohnya. "Saya tidak mempunyai hak untuk menjawab pertanyaan Gus. Yang lebih berhak untuk menjawabnya adalah Tania. Semua keputusan akan ditentukan oleh Tania." Jawab Regan sambil melihat Tania yang melamun sambil mengepalkan tangannya.

Regan paham, Tania adalah anak yang tidak suka dikekang. Pasti sekarang Tania sedang marah terhadap dirinya dan istrinya. Regan sama sekali tidak menuntut Tania ini itu. Regan selalu membebaskan Tania, hanya saja Clara adalah perempuan yang egois yang tidak mau satu orang pun membantah perkataanya.

Tania menoleh ke ayahnya yang tersenyum hangat kepadanya. Lantas ia juga menoleh ke arah ibunya yang juga tersenyum hangat. Tania tau itu, itu bukan senyum hangat melainkan senyum paksaan untuk Tania menerima lamaran dari Gus Fahri.

Tania sebenarnya ingin menerima lamaran ini, namun entah kenapa Tania merasa suatu hari nanti Tania akan menyesal dengan keputusan itu. Tania menepis pikiran buruknya, dengan menarik nafas dalam-dalam Tania menjawab. "Bismillahirrahmanirrahim. Dengan izin Allah juga, saya Tania Syauqillah Mahendra menerima lamaran dari Muhammad Fahri Aslam." Jawab Tania dengan sorot senyum datar.

"Alhamdulilah." Jawab mereka serempak saat acara khitbah berjalan dengan lancar tanpa halangan.

"Jadi, kapan kalian akan melangsungkan pernikahan?" Tanya Abi menatap Gus Fahri dan Tania secara bergantian.

Gus Fahri menoleh sebentar ke arah Tania dan ingin menjawab pertanyaan Abi. Namun kalah cepat saat Tania buru-buru menjawab pertanyaan Abi.

"Saya memang menerima lamaran dari Gus Fahri. Tapi saya belum siap untuk menikah di usia saya yang sekarang. Saya masih butuh kebebasan. Kalau bisa gue pengen tamat sekolah dulu baru kita nikah." Balas Tania.

Gus Fahri menghela nafas pelan saat Tania mengatakan hal tersebut. Ia tidak boleh memaksa, jika Tania belum siap untuk membangun rumah tangga, ia akan menunggu sampai Tania siap. Walaupun dirinya ingin sekali mengikat Tania dalam tali pernikahan dalam secepatnya.

"Bagaimana dengan nak Fahri?" Ujar Regan.

"Saya menerima keputusan Tania. Saya akan menikahkan Tania setelah ia telah lulus dari sekolahnya. Tapi, saya ingin jaga hati kamu untuk saya, sampai saya menikahimu."

***

Keluarga Gus Fahri sudah pulang setelah acara khitbah yang diadakan selesai. Sekarang Tania masih berada diruang tamu bersama mama dan papanya.

"Gus Fahri itu orang nya bertanggung jawab, bahkan dia itu orangnya tegas banget, mama yakin Gus Fahri bisa mengubah akhlak mu menjadi lebih baik lagi. Apalagi mama liat-liat Gus Fahri itu suka sama kamu. Pokoknya Gus Fahri itu tipe menantu idaman banget." Celetuk Clara.

Baru saja Tania hendak menjawab namun Regan lebih dulu menjawab perkataan Clara. "Walaupun Gus Fahri itu tipe menantu kamu, kamu seharusnya  gak boleh memaksakan kehendak anak kamu. Mau bagaimanapun pernikahan sekali seumur hidup. Dan Tania wajib memilih dengan siapa ia ingin menikah." Jawab Regan serius. Kali ini Regan berhak membuka suara, ia tidak ingin anaknya menikah tanpa cinta.

Ukhti Figuran (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang