27

16.8K 967 4
                                    

"Dulu waktu kamu kecil kamu adalah anak yang ceria dan aktif. Bahkan saking aktifnya kamu bahkan enggak segan-segan buat ngelakuin hal apapun yang kamu suka tanpa berpikir panjang.

Di umur kamu yang 8 tahun, waktu itu kamu sedang bermain dengan Gina, tetangga kita. Waktu itu mama lihat kamu yang sedang bermain sama Gina, terus mama nggak tahu masalah kalian apa sampai tiba-tiba kamu dengan sengaja ngedorong Gina. Di situ Mama nggak tega lihat Gina yang kamu bully, tapi kamu dengan santainya memukul Gina.

Mama mau tanya sama kamu kenapa kamu ngelakuin itu tapi kamu nggak ngejawab pertanyaan mama dan malah ngebuang muka. Mama paham, mungkin kalian sedang ada masalah pertemanan sehingga kamu menjadi arogan. Tapi Mama nggak bisa membiarkan kamu yang bersifat arogan terhadap orang-orang sekitar. Hal itu bisa membahayakan mereka dan membuat mereka menjauhi kamu.

Sampai dua minggu kemudian kamu dan Gina tidak berteman seperti biasa. Gina yang sering datang ke rumah tetapi kamu tidak menyapanya bahkan malah membentak Gina. Bahkan kamu secara terang-terangan mendorong Gina di depan mama. Mama kalap waktu itu, dan secara nggak sadar Mama memukul kamu. Sampai kamu yang tiba-tiba pergi meninggalkan mama dan Gina masuk ke dalam kamar.

Besoknya Mama pikir kamu akan seperti biasa-biasa lagi. Dan bahkan Mama juga berniat untuk meminta maaf sama kamu atas kejadian kemarin. Belum sempat Mama minta maaf sama kamu tapi tiba-tiba sifat kamu sudah berubah 180 derajat.

Kamu yang menjadi pendiam, tertutup, dan tidak suka berinteraksi dengan siapapun. Secara tiba-tiba kamu menjadi ansos tanpa sebab dan itu membuat Mama menjadi merasa bersalah. Mama pikir kamu marah sama mama dan menghukum Mama dengan cara itu. Tapi ternyata salah, sifat kamu lama-kelamaan menjadi aneh dan sulit untuk dicerna akal manusia.

Seperti kamu yang setiap ditengah malam bangun dan berdiri di atas pembatas tangga. Mama dibuat panik waktu itu saat Mama pikir kamu mau bunuh diri. Tapi ternyata salah, kamu cuma berdiri dan turun lagi lantas masuk ke dalam kamar.

Tak hanya itu, setiap Mama buatkan makanan kesukaan kamu yaitu ayam kecap kamu bakalan ngamuk dan marah-marah sama kita semua. Sampai kita nggak tahu lagi harus gimana ngadepin kamu.

Tapi yang lebih anehnya lagi semenjak kamu yang menjadi berubah, Gina tidak pernah lagi datang ke rumah. Gina hanya melihat dari jarak jauh tentang perubahan kamu.

Sampai suatu hari mama dan papa ketemu sama Abi. Dan Abi bilang kamu sudah dibuang oleh sesosok perempuan. Dan hal itu juga ada campur tangan manusia, Mama awalnya juga nggak mikir sampai situ karena itu semua murni kesalahan Mama yang pernah memukul kamu. Tapi ternyata dugaan mama salah". Mama terus bercerita dengan Tania yang memasang telinga mendengar baik-baik cerita dari sang mama.

Sebenarnya Tania kurang mempercayai cerita Clara karena dirinya sama sekali tidak mengingat hal itu. Tania sama sekali tidak mempunyai ingatan masa kecil sebagai Tania asli. Tania hanya mempunyai ingatannya di dunia dulu pada umur 12 tahun.

"... Mama sama papa ketemu Abi secara tidak sengaja".

Flashback On

"Assalamualaikum". Sapa seorang laki-laki yang setengah baru baya.

"Wa'alaikumussalam. Ada apa ya pak? Ada perlu apa sama kita?". Tanya Clara ibunya Tania.

"Saya tahu permasalahan kalian tentang anak kalian. Kebetulan saya cukup paham dengan hal-hal seperti itu. Karena dulu adik saya juga pernah mengalami hal seperti itu. Kalau kalian tidak keberatan saya dengan senang hati membantu kalian". Perkataan dari seorang laki-laki setengah paruh baya membuat sepasang suami istri itu terkejut. Padahal mereka tidak menceritakan apa-apa tetapi laki-laki yang ada di depan mereka langsung tahu permasalahan mereka.

Sepasang suami istri itu dilema, apakah dirinya harus menceritakan masalahnya atau lebih baik diam. Tapi sepertinya orang di depannya ini mempunyai kemampuan khusus yang diberi oleh sang pencipta. Mungkin tidak salah kalau misalnya Clara dan Regan minta pertolongan Allah melalui perantara lelaki di depannya.

"Boleh. Saya juga membutuhkan seseorang untuk mengetahui sifat anak saya pada beberapa pekan terakhir ini. Anak saya seperti bukan dirinya sendiri melainkan orang lain. Tetapi tubuh anak saya masih tetap sama hanya saja sifatnya yang berbeda". Jawab Regan dengan ragu-ragu.

"Jiwa anak kalian sudah dibuang". Cetus Bahri seorang laki-laki yang ada di depan mereka. Regan yang mendengar hal itu menatap tajam kearah seorang setengah paruh baya.

Sontak saja perkataan laki-laki setengah paruh baya itu membuat kedua sepasang suami istri membulatkan matanya. Mereka tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh laki-laki gila itu.

Pasti itu hanya akal-akalannya saja.

"Saya tidak berbohong. Jiwa anak kalian sudah dibuang semenjak beberapa hari yang lalu. Dan sekarang yang berada di tubuh anak kalian bukanlah anak kalian melainkan seseorang tanpa jiwa yang memasukinya. Dan tentu saja seseorang tanpa jiwa itu memasuki raga Tania dengan bantuan manusia".

"Bapak bohong kan? Nggak mungkin anak saya pergi, jelas-jelas saya lihat sendiri anak saya ada di rumah setiap hari". Tukas Clara.

"Untuk apa Saya berbohong, Saya bukan manusia rendah yang suka berbohong. Saya hanya mengatakan hal yang sebenarnya supaya kalian tidak menjadi orang yang tidak tahu apa-apa tentang semua ini. Saran saya, kalian harus memperhatikan sesosok jiwa tanpa raga yang ada di tubuh anak kalian seperti kalian memperhatikan anak kalian pada biasanya. Biarkan sosok tanpa raga itu menikmati sebentar hal yang diinginkannya". Jelas Bahri.

"Kalau saya menjaga sosok tanpa raga itu dengan baik, lantas bagaimana dengan Tania anak saya yang berada di dunia entah berantah orang lain". Tanya Clara yang sedikit demi sedikit mulai percaya dengan perkataan Bahri.

Bahri yang ditanya seperti itu hanya tersenyum dan menjawab dengan lembut. "Anak kalian Saya jamin akan aman di tangan sahabat saya di dunia lain. Saya akan mengatakan kepadanya untuk menjaga anak kalian sampai waktunya sudah tiba".

"Apakah anak saya bisa kembali ke sini?".

"Tentu saja bisa, dia akan kembali tepat di umurnya 18 tahun. Kalian cukup menunggunya tanpa mengeluh sedikitpun. Tapi saya mau memberitahu kalau ada dampak dari jiwa anak yang keluar dari raganya".

"Apa dampaknya?"

"Dampaknya adalah dia akan melakukan sesuka hati tanpa menerima pendapat orang lain. Sehingga ketika dia kembali lagi ke dunia kita mungkin kalian akan susah mendidik hal-hal yang tidak baik pada anak kalian. Tapi janganlah berkecil hati karena anak kalian tuh udah sangat hebat. Bahkan dia sudah berjuang sendirian di dunia entah berantah yang dia tempati sekarang". Setelah mengatakan hal itu Bahri berjalan menjauh meninggalkan sepasang suami istri yang terdiam dengan pikirannya masing-masing.

"Tunggu". Cegah Regan membuat Bahri memberhentikan langkahnya.

"Siapa manusia yang campur tangan tentang pembuangan jiwa anak saya". Tanya Regan dengan sorot mata yang dingin.

"Dia adalah teman terdekat anakmu, tapi saran saya jangan melakukan apapun kepadanya. Semakin kamu mengecam semakin leluasa pula dirinya untuk menguasai tubuh anakmu".

Flashback off








Ukhti Figuran (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang