52

10.2K 541 30
                                    

Hallo gaesss

Jangan lupa untuk follow akun ini terlebih dahulu dan jangan lupa juga untuk vote dan komen.

Jangan lupa untuk follow dan like akun tt aku @girl.fearless dan Ig: @almtiamliza


"Tadi kamu kemana aja?," tanya Naila berbisik kepada Tania agar tidak menimbulkan suara ditengah kajian yang disampaikan oleh anak pertama Abi.

"Gue? Gue cuma pergi ke kantin doang duduk sama Ruby." Jawab Tania dengan tatapan kebawah sambil menguliti sedikit demi sedikit bulu di sajadah hijau dengan tangannya.

"Emangnya kamu tadi nggak ke ruang tunggu?,"

"Ngapain? Orang tua gue nggak datang ke pesantren hari ini."

"Nggak datang atau kamu yang nggak tahu?," tanya Nayla dengan ekspresi yang benar-benar serius.

Tania terdiam sebentar mendengar pertanyaan dari teman di sampingnya. Tania paham betul maksud dari ucapan yang dilontarkan oleh Nayla.

"Lu dapat informasi apa tadi?," tanya Tania sambil menatap Nayla penasaran.

Nayla tersenyum penuh arti saat Tania mulai menatapnya penasaran. Sebelum kemudian ia membersihkan sesuatu ke telinga Tania. "Mama kamu tadi datang ke pesantren."

"Ngapain dia datang kesini?,"

"Jengukin Gina." Jawaban singkat dan padat dari Nayla mampu membuat raut wajah Tania seketika datar. Tania jadi meragukan DNA nya dengan Clara, ia curiga jika Gina lah anak dari Clara. Melihat beberapa sifat Gina dan ibunya membuat dirinya lebih mencurigai mereka.

"Tapi aku heran sama kamu, kata Gina kamu lagi ada masalah keluarga ya? Kenapa gak cerita sama kita? Walaupun kita gak bisa nyelesain masalah keluarga kamu, tapi dengan kamu bercerita beban di hati kamu akan berkurang." Ujar Nayla sambil merangkul pundak Tania.

"Gak usah didengerin omongan Gina, gue baik-baik aja kok. Terus Gina ngomong apalagi sama Lo?," Jawab Tania seadanya. Ia malas jika pembahasan obrolannya sudah membahas tentang masalah keluarga.

"Gak ada sih cuma itu doang, tapi aku mau ngasih tahu sesuatu yang aneh buat kamu." Ujarnya lebih serius lagi. Nayla ingin menceritakan sesuatu yang ia lihat secara nyata namun terasa seperti mimpi.

Tania diam menyimak baik-baik apa yang dibicarakan oleh Nayla. Mungkin informasi dari Nayla bisa ia jadikan untuk membalas perbuatan Gina kepadanya.

"Perasaan aku aja atau memang benar kalau tiap tengah malam kamu sama Gina ngobrol diatas ranjang tidurnya kamu. Aku disitu merasa aneh karena aku tahu kalau kamu gak suka sama Gina, terus kenapa tiap tengah malem kalian selalu ngobrol berdua. Dan yang paling anehnya lagi saat aku mau coba untuk ngehampiri kalian, aku merasa kalau kepala aku tiba-tiba pusing banget dan aku langsung jatuh tertidur lagi. Selalu aja seperti itu, sampai-sampai aku merasa itu semua hanya mimpi."

Gadis yang sedang menguliti bulu-bulu di sajadah itu bergulat didalam hatinya. Tania juga merasa ada yang janggal dari cerita Nayla. Ia sadar sekali kalau dirinya dan Gina tidak pernah mengobrol ditengah malam. Jangankan mengobrol menatap saja Tania tidak Sudi.

Melihat tidak ada respon yang keluarga dari mulut Tania membuat Nayla mendesah kecewa. Setidaknya Tania harus memberi respon kepadanya atau sekedar mengucapkan rasa terimakasih kepadanya karena sudah memberi tahu informasi kepada Tania. Tapi Tania sama sekali tidak mengungkapkan hal itu, malah ia langsung membahas topik lain.

"Btw suara orang yang lebih kajiannya beda, suaranya lebih agak dalam dari biasanya, ganti orang kah? Biasanya Abi." Ujar Tania mengalihkan topik yang lebih bermutu.

Ukhti Figuran (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang