4

2.7K 331 39
                                    

_L&O_

Pagi-pagi sekali Zeeno sudah bangun. Dia hanya tertidur berapa jam jika dihitung? Mungkin kurang lebih empat jam sampai lima jam? Zeeno segera beranjak bersiap untuk bekerja. Meskipun cafe tempat dia bekerja buka agak siang, tapi sudah biasa bagi Zeeno berangkat lebih awal, karena harus menyiapkan cafe sebelum buka. Sebenarnya jika mau Zeeno bisa berangkat nanti-nanti, tapi karena masih merasakan sakit hati akibat semalam, jadi dia memutuskan untuk berangkat lebih awal dari biasanya.

Chika masih tidur, bergelud dengan mimpi yang sepertinya indah. Karena terlihat Chika sesekali tersenyum dalam tidurnya. Zeeno menuliskan sebuah note 'maaf aku berangkat lebih awal. Jika kamu libur kerja, beristirahatlah di rumah. Jangan pergi kemana-mana. Namun, semua kembali padamu.'

Selesai menulis, note itu dia letakkan di atas nakas. Sebelum pergi, Zeeno pandangi wajah cantik istrinya. Masih pantaskah Zeeno memanggil Chika, istri? Padahal dalam hati Chika mungkin sudah tak ada lagi nama Zeeno. Mungkin. Namun, mau bagaimanapun pikiran Zeeno, Chika tetaplah istrinya. Karena status mereka yang masih sama, sebelum adanya ketukan palu. Zeeno mencium kening Chika sebelum akhirnya keluar dari kamar.

"Tuan, pagi-pagi sekali mau berangkat?" tanya Bibi Han melihat Zeeno yang sudah terlihat rapi.

"Iya Bi, saya berangkat pagi."

"Saya buatkan sarapan dulu Tuan," kata Bibi Han. Memang ia belum sempat menyelesaikan membuat sarapan karena ada bumbu dapur yang habis dan dia baru pulang dari warung membelinya.

"Tidak perlu Bi. Saya bisa sarapan di tempat kerja saja. Saya harus segera berangkat," jawab Zeeno. Jika dia masih berlama-lama, nanti keburu Chika bangun. Dan bayang-bayang malam tadi akan kembali lagi. Zeeno perlu menenangkan diri.

"Baik Tuan, hati-hati." Zeeno tersenyum dan mengangguk, kemudian dia kembali melanjutkan jalannya.

Setelah memanaskan motor sebentar, Zeeno beranjak pergi. Tujuan dia pagi ini sejujurnya tidak langsung pergi ke cafe. Masih ada beberapa waktu lagi untuk mengisi perut, sarapan. Namun, pagi ini dia tak akan sarapan sendiri. Dia akan mengajak seseorang yang lumayan berarti baginya.

Motor Zeeno berhenti di depan rumah yang tak bercat biru. Dia mengirimkan pesan kepada seseorang, mengabari jika dia sudah berada di depan rumah. Tak lama kemudian seorang perempuan dengan perawakan tak terlalu tinggi, rambut panjang yang diurai dengan poni yang menutupi jidat, dan pakain rapi yang dikenakan berjalan menghampiri Zeeno sambil tersenyum. Zeeno juga membalas senyuman itu.

"Pagi," sapa perempuan itu dengan manis.

"Pagi juga," jawab Zeeno. "Ga ada yang ketinggalan? Kita pergi sekarang," lanjut Zeeno.

"Udah semua. Tapi ga papa nih kalau lo nanti nganterin gue? Ga ngrepotin?"

"Nggak kok, aman."

"Nanti istri lo marah ke gue kan berabe."

"Chika masih tidur. Dia ga akan tau kalau gua pergi sama lo pagi ini," jawab Zeeno.

"Beneran ya?" Tanya perempuan itu penuh selidik.

"Iya bener, aman kok. Ayo naik." Perempuan itu naik dijok belakang Zeeno lalu memegang jaket Zeeno. Motor yang mereka berdua tumpangi kembali berjalan.

"Pelan-pelan makannya Zee, gue akan ada minta." Zeeno terkekeh mendengarnya. Efek belum makan sedari tadi malam membuatnya makan sangat lahap lagi ini. "Gua laper," ucap Zeeno.

"Salah siapa ga makan karna nungguin istri lo yang asik selingkuh? Ada makanan ya langsung aja makan Zee, daripada kelaperan kayak gini kan?"

"Namanya juga cinta Flor. Siapa yang tau kalau dia semalem ketemu sama selingkuhannya, orang rencana kita mau dinner, jadi ya gua nunggu dia pulang buat makan bareng," jelas Zeeno. Ya jadi perempuan yang sedang bersama Zeeno sekarang adalah Flora. Seseorang yang berarti bagi Zeeno. Karena Flora telah membantu banyak, salah satunya sebagai mata-mata Zeeno untuk mengawasi Chika selama di kantor. Jadi informasi mengenai Chika yang beberapa kalau bertemu dengan selingkuhannya itu dari Flora.

"Hem, bener sih, makan tuh cinta," kata Flora.

"Jadi gimana ceritanya kok lo bisa liat istri gua semalem?" tanya Zeeno.

"Jadi semalem gua keluar sama temen-temen, cari makan. Tapi terus malah tanpa disengaja gue lihat Chika sama selingkuahnnya. Dan gua ngelihat kalau si Chika dikasih hadiah kalung," ungkap Flora.

"Kalung?"

"He'em, coba ntar lo cek deh. Dipakai atau nggak kalungnya," kata Flora.

"Sejauh apa kira-kira Chika sama dia sekarang?" Pikir Zeeno. Selera makannya tiba-tiba hilang. Perutnya seakan sudah tak ingin menampung makanan lagi, padahal belum sampai setengah Zeeno makan.

"Jauh kok Zee. Chika di rumah, dan selingkuhannya di rumahnya sendiri. Kecuali kalau selingkuhannya nekat ke nemuin Chika lagi."

_L&O_

Chika menggeliat, meregangkan badannya. Dia baru saja terbangun dari tidur nyenyak. Saat melihat ke sisinya, sudah tak ada Zeeno di sana. Matanya menjelajahi sekitar yang sepi, tak ada wujud Zeeno di sana.

"Zeeno?" Panggil Chika.

"Zeeno!" Tak ada sahutan. Chika mengubah posisi menjadi duduk. Saat melihat jam, matanya menangkap kertas note dari Zeeno. Dia tersenyum setelah membaca. "Tenang aja sayang, aku ga akan pergi kemana-mana kok," monolog Chika. Kemudian Chika mengambil ponselnya yang masih berada di dalam tas. Dia mengirimkan pesan kepada seseorang.

Chika:
Tian, di rumah ga ada Zeeno. Mau main ke sini ga?

Rekan Tian:
Aku ke sana sekarang.

Chika tersenyum melihat jawaban dari Tian. Selingkuhannya. Dalam hati Chika mengucap maaf pada Zeeno karena telah bermain api. "Semoga Zeeno ga tau. Maafin aku Zee, aku hanya bosan."

Chika beranjak keluar dari kamar untuk memberi tau pekerja rumahnya jika Tian akan ke rumah. Pekerja rumah sudah tau jika Chika bermain api di belakang Zeeno. Namun, pekerja rumah tak mau membocorkan pada Zeeno karena semua atas perintah Chika, mereka diancam jika berani membocorkan hal ini mereka akan dipecar tanpa adanya pesangon. Karena mereka butuh uang, jadi mereka menuruti perintah Chika. Padahal tanpa mereka tau juga Zeeno sudah tau kelakuan Chika.


















Selamat berbuka puasa.

Makasih yaww 700 pengikutnya, sayang deh😋

Dah gitu aja maap buat typo.

Luka dan Obatnya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang