33

2.1K 299 7
                                    

_L&O_

"Zeeno, sayang." Sapuan lembut dipipinya terasa membuat Zeeno mulai mengerjabkan matanya, terbangun dari tidur lelapnya. Dia mendapati istrinya yang sudah terbangun lebih dulu dan sudah terlihat lebih fresh. Aroma sabun mandi yang wangi meruak diudara. Sudah pasti jika Chika selesai mandi. "Bangun sayang, katanya mau jalan-jalan," kata Chika.

Zeeno tersenyum dan mengangguk, dia lebih dulu meminta pelukan selamat pagi pada istrinya itu. "Kamu kok sudah wangi," kata Zeeno sambil menciumi wajah Chika. Dia menghirup aroma wangi dari tubuh Chika yang sudah seperti candu baginya. "Iyalah, aku selesai mandi. Kamu juga harus buruan mandi, biar jadi wangi," kata Chika.

"Sebentar, aku ingin menikmati pelukan hangat istriku tercinta." Karena posisi Chika yang setengah duduk itu membuat pegal, akhirnya dia mengalah dan kembali berbaring di sebelah Zeeno. "Kamu harus cepat mandi Zeeno. Aku ingin mochi," kata Chika.

"Cium aku dulu," pinta Zeeno. Tanpa adanya penolakan, Chika langsung melabuhkan ciuman singkat di setiap titik wajah suaminya itu dan terakhir dibibir. "Singkat sekali yang dibibir. Aku ingin yang lama," kata Zeeno. Chika merotasikan matanya malas, lalu kembali mendekatkan wajahnya mencium dan melumat bibir suaminya itu sedikit agresif.


_L&O_

Seperti keinginan ngidam Chika, hari ini Zeeno menuruti keinginan istrinya yang ingin memakan mochi langsung dari Jepang. Dia membawa istrinya itu ke stan makanan Jepang yang mendapat bintang bagus dari internet. Zeeno menatap gemas pada Chika yang sudah menunggu sambil melihat penjual menyiapkan mochi pesanan. Dia nampak seperti anak kecil yang menanti sesuatu. Zeeno merangkuk pundak Chika lalu mengusapnya, yang membuat fokus Chika langsung teralihkan.

"Udah pengen banget ya?" tanya Zeeno.

"Iya, rasanya udah ngiler banget," jawab Chika.

"Jangan ngiler dulu, aku ga sedia ember buat tadah air liur kamu," gurau Zeeno yang dihadiahi sebuah cubitan dari Chika dipinggang.

Akhirnya pesanan yang ditunggu jadi. Chika dengan semangat menerima mochi itu dan Zeeno yang bagian membayar. "Ayo cari tempat duduk, aku udah pengen banget makan," kata Chika setelah Zeeno menyelesaikan pembayaran. Zeeno mengiyakan, dia merangkul pinggang istrinya menuju sebuah bangku yang tersedia di sekitaran sana.

"Hemmm... enak banget," ucap Chika setelah memulai satu gigitan pertama mochi itu. Dia melakukan gigitan yang lain, meresapi rasa mochi yang menurutnya sangatlah enak. "Kamu mau?" tanya Chika saat melihat Zeeno terus memperhatikannya.

"Nggak, kamu habiskan saja," jawab Zeeno.

"Baguslah, kalau kamu mau, kamu beli sendiri aja ya. Anak kamu ga mau berbagi," jelas Chika, yang membuat Zeeno terkekeh dan mengangguk saja. Chika nampak menikmati mochi rasa strawbery itu. "Aku beli minum bentar ya, kamu tunggu di sini ga papa atau mau ikut?" tanya Zeeno.

"Em... aku di sini saja, tapi kamu cepetan ya jangan lama-lama," jawab Chika, karena mochinya juga belum habis, rasanya dia tak rela untuk tidak menghabiskan makannya sekarang. "Iya, sebentar saja. Tunggu dan jangan kemana-mana, aku hanya beli di sana sebentar," kata Zeeno sambil menunjuk ke salah satu stan minuman. Chika mengangguk kemudian Zeeno beranjak pergi.

Karena stan minuman itu lumayan sepi, jadi Zeeno bisa cepat mendapatkan minum. Dia membelikan minuman rasa strawbery untuk Chika dan rasa coklat untuk dirinya. Chika terbatuk karena tersedak, Zeeno dengan buru-buru langsung memberikan minum. "Pelan-pelan dong makannya, ga ada yang minta juga," kata Zeeno sambil mengusap punggung Chika.

Setelah menyelesaikan makannya, mereka mencicipi aneka makanan Jepang. Mereka juga mengunjungi beberapa tempat menarik di sana. Menikmati waktu liburan mereka berdua dengan perasaan bahagia. Jarang sekali mereka bisa melakukan liburan jauh bersama, karena kesibukan dari masing-masing. Maka dari itu mereka akan menikmati liburan ini sebaik mungkin. Zeeno juga akan menuruti semua kemauan istri atau ngidam dari anaknya itu.























Lagi ga mood. Cape banget.

Dah maap buat typo.

Luka dan Obatnya [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang