_L&O_
Hari terus berjalan, setelah liburan selesai. Semua berjalan begitu baik, tanpa adanya masalah yang mengganggu. Zeeno dan Chika semakin lengket dan saling protektif satu sama lain. Apa lagi Zeeno yang sangat memperhatikan apa saja yanh istrinya lakukan, karena itu berhubungan dengan bayi yang dikandungan.
"Lihat, ini adalah anak kalian yang sebentar lagi akan bertemu dengan kalian," kata dokter kandungan yang membuat Zeeno dan Chika terdiam dengan perasaan bahagia saat melihat kondisi bayi mereka dimonitor saat USG dilakukan. "Kondisinya sehat dan anak kalian adalah Laki-laki," sambung dokter itu.
Zeeno dan Chika saling menggenggam tangan dan melempar senyum. Mata mereka berkaca-kaca tak menyangka kalau sebentar lagi mereka akan menjadi orang tua. Usia kandungan Chika sudah memasuki tujuh bulan, yang artinya sekitar dua bulan lagi mereka akan bertemu dengan sang anak yang sudah lama mereka nantikan. "Apa yang harus diperhatikan dan persiapan saat lahiran nanti dok? Jujur saya terkadang khawatir dengan kondisi istri saya," kata Zeeno.
"Selagi kondisi Ibu terus diperhatikan, semua akan berjalan lancar. Sering-seringlah melakukan olahraga ringan, karena itu dapat membantu proses lahiran nantinya." Mereka terus mendengarkan arahan yang dokter katakan.
Selesai dari dokter kandungan Zeeno dan Chika memang berniat akan pergi ke mall untuk membeli perlengkapan bayi. Saat mobil sudah terparkir, Zeeno lebih dulu turun membukakan pintu untuk Chika. "Hati-hati," titah Zeeno. Terkadang Zeeno merasa ngeri saat melihat perut istrinya yang semakin membesar. Dia takut kalau meledak. Jadi dia akan terus memperhatikan agar istrinya itu baik-baik saja.
Sepasang suami istri itu berjalan beriringan memasuki pusat pembelanjaan, dengan Zeeno yang memegang pinggang Chika sesekali mengusapnya, mengantisipiasi agar punggung Chika tidak merasa pegal. "Kalau kamu cape bilang ya, kita bisa istirahat dulu nanti," kata Zeeno.
"Iya sayang, aku ga cape kok," jawab Chika.
Mereka berjalan ke toko yang menyediakan perlengkapan baju bayi. Chika memekik gembira saat melihat banyaknya baju bayi yang lucu-lucu di sana. "Ih bagus banget bajunya, pasti cocok kalau dipakai anak kita nanti," kata Chika sambil memperlihatkan baju berwarna biru muda dengan gambar tayo di sana. "Iya, belilah, pasti anak kita senang nanti," jawab Zeeno.
Mereka memasukkan baju-baju yang menurut mereka bagus dan cocok untuk anak mereka nantinya. Zeeno terlihat senang saat mendapati baju bergambar dinosaurus. "Ini sebenernya yang suka dinosaurus kamu atau anak kamu nantinya?" Celetuk Chika, melihat baju yang Zeeno ambil semua bergambar dino. "Ga papa dong, aku mau buat anak kita jadi suka dino juga. Kan jadi lucu," jawab Zeeno. Chika hanya menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya. Setelah membeli baju, tak lupa juga mereka membeli botol susu dan juga beberapa mainan anak, serta perlengkapan lainnya.
"Kamu cape ya? Kita istirahat saja, sekalian mencari makan," kata Zeeno sambil mengusap peluh Chika diwajahnya. Chika hanya menurut saja, karena memang dia mulai merasa lelah. Zeeno mengajak Chika ke tempat makan yang masih satu tempat di pusat pembelanjaan. Di sana mereka langsung memesan makanan. "Udah ya belanjanya? Udah banyak juga, kita bisa beli lagi nanti kalau dirasa ada yang kurang," kata Zeeno.
"Iya, ini sudah banyak. Yang terpenting kita sudah ada perlengkapan buat menyambut anak kita," balas Chika. Dia mengusap perutnya yang terasa semakin padat. Terlihat ada tendangan-tendangan kecil di sana. Anak mereka sangat aktif. "Hei, jangan menendang perut Mama dengan kencang, kasihan Mama," kata Zeeno yang berbicara pada anaknya.
"Anak kamu aktif banget nendangnya. Sepertinya nanti kalau besar mau jadi pesepak bola," kata Chika.
"Biarkan dia mau menjadi apa. Yang terpenting besar nanti dia harus bisa menjaga kamu sebagai ratu dikeluarga kita," kata Zeeno.
"Heleh, heleh ratu ratuan apa," kata Chika yang malu.
"Ratuku, istriku, kesayanganku," kata Zeeno dengan sengaja menggoda Chika.
Bentar lagi end.
Dah maap buat typo.
Yok otw 1000 pengikut. Yg belom follow, follow gih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka dan Obatnya [END]
Teen FictionKeadaan rumah tangga yang tak lagi sama seperti awal mereka bersama. Suasana yang selalu damai perlahan mulai memudar. Luka yang tak pernah dipikirkan akan ada, tapi sekarang tercipta. Lantas jika sudah terluka bagaimana cara mengobatinya?