Chapter 5 - Butuh Seks

1.6K 30 0
                                    

Prang!

Sergio dan Paolo saling pandang saat Michel menyambut mereka di ruangannya dengan sebotol campagne yang dilempar ke lantai.

Sudah jelas jika bos mereka itu sedang marah besar. Apa ini ada hubungannya dengan celana da-lam Meghan yang ditemukan di kastil si penculik?

Paolo mengulum senyumnya lalu memalingkan mata saat mata Michele mengincar.

"Aku tidak mau tahu! Cari pria itu dan bawa dia ke hadapanku!"

Suara Michele menggema seisi ruangan itu. Sergio dan Paolo sampai terperanjat kaget.

"Tentu, Bos. Kami pasti akan menemukan ba-jin-gan itu untukmu."

Paolo yang menjawab dengan lugas. Sergio hanya menoleh tidak yakin.

Michele masih menatap dengan mata berapi-api. Hingga saat ia mengibaskan tangan, Sergio dan Paolo segera melesat pergi.

"Kurasa ada cinta segi tiga di balik penculikan Nyonya Meghan dan Tuan Muda!" Paolo berceloteh saat dia dan Sergio berjalan meninggalkan ruangan bos mereka.

Sergio menoleh pada rekannya itu. Ia menyipit, "Cinta segi tiga?"

"Ya! Kurasa si penculik sangat tergila-gila pada Nyonya Meghan!" Paolo menjawab dengan menggebu-gebu.

Sergio geleng-geleng sambil terkekeh geli. "Ada-ada saja kau ini."

"Ya, hanya pria buta dan tak punya naf-su yang tidak bringas saat melihat istrinya Bos!" Paolo menimpali lagi.

Sergio tertawa geli lalu merangkul bahu rekannya itu. "Kita ngopi saja yuk!" ajaknya.

Sementara itu Michele masih duduk sendiri di ruangannya. Sudah lima hari Meghan hilang. Amarah dan hasratnya bercampur jadi satu.

Dia pusing dan juga kesal. Entah di mana istrinya saat ini, dan apa si penculik me-sum itu sudah mencicipi tubuh Meghan?

"Brengsek!"

Prang!

Dilempar gelas anggur dalam genggaman. Membayangkan semua itu bikin Michele frustasi.

Di saat yang tidak tepat, Berta datang membawa Jose bersamanya. Michele menyambut sang kakak ipar dengan wajah dingin.

Jose yang kesal segera menyambar kerah jas Michele setelah Berta pergi.

"Kampret, di mana Meghan sebenarnya?!" geram Jose dengan wajah merah bak kepiting rebus.

Michele membalas tatapan Jose tidak kalah sebal. Dengan kasar ia menepis tangan pria itu lalu mendorong dengan kasar.

Jose jatuh duduk ke sofa. Dia menatap dengan garang pada pria di depannya.

"Kau kakaknya Meghan, dari itu aku amat menghormatimu! Tapi kau selalu bersikap seenak jidat. Kau pikir aku tidak mencemaskan Meghan?!" Michele segera pergi usai bicara seperti itu pada Jose.

Pria di sofa hanya diam sambil menahan amarah yang bergemuruh di da-da. Mata Jose mengikuti langkah Michele pergi.

["Bos, kastil itu kosong!"]

"Bakar saja."

Michele mulai pusing karena tak kunjung menemukan istri dan anaknya. Jiwa Mafia yang telah lama mati kini bangkit kembali.

"Antar aku ke bar Madame Rose!"

Sergio dan Paolo saling pandang. Tampaknya Klan Mafia Riciteli telah kembali.

"Kurasa istrimu bukan di culik tapi dia pergi dengan pria lain." Sambil menikmati sebatang rokok Madame Rose bicara sembarangan.

Michele yang setengah mabuk jadi bru-tal mendengarnya. Tangannya menyambar botol anggur dari meja lalu menghantam kepala wanita di depannya dengan itu.

DI ATAS RANJANG MAFIA SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang