Chapter 51 - Pengepungan Di Tahanan Khusus

282 15 0
                                    

"Hei, Kamerad! Sedang apa kau di sini, hah?!"

Tentara yang datang dari belakang bergegas meraih bahu Paolo.

Namun, sebelum ia melihat wajah pria itu, satu pukulan tinju segera menghantam wajahnya.

Pria itu terjerembab nyaris jatuh. Dan Paolo segera menendang di bagian perut. Dia tak memberikan kesempatan pada lawannya sama sekali.

Duar!

"Aaarkh!"

Tentara itu meregang nyawa setelah Paolo menembak di bagian dada.

Suara tembakan itu sampai ke telinga para tentara yang sedang berjaga-jaga. Juga pada Mike yang masih terjaga di privat room di mana Charlo berada.

"Shit!"

Sergio yang sedang menuju tahanan bawah tanah cukup terkejut saat mendengar bunyi tembakan. Sepertinya Paolo tidak sabaran. Mengapa dia sampai menembak?

Bisa bahaya jika mereka sampai tertangkap!

Benar saja, tak lama kemudian para tentara segera berhamburan menuju tempat di mana suara tembakan tadi terdengar.

Paolo yang peka akan hal itu bergegas menyeret mayat tentara ke tempat yang tidak mudah ditemukan.

Mike yang masih berada di kamar mulai resah. Sepertinya ada penyusup yang masuk. Ia harus segera memeriksanya.

Setelah melirik satu kali ke arah ranjang di mana Charlo masih meringkuk, ia bergegas pergi.

"Nyalakan alarm!"

"Ada penyusup!"

Nguing!

Nguing!

Suara alarm terdengar di mana-mana.

Para tentara segera menyebar ke semua ruangan untuk mencari penyusup.

Paolo yang sedang berjalan di lorong dibuat sangat terkejut saat berpapasan dengan para tentara. Ia segera menyelinap ke balik dinding yang gelap.

"Cepat periksa CCTV!"

"Cari mereka sampai ketemu!"

Di ujung lorong, Mike memerintahkan para semua tentara untuk menyebar.

Sedang Marco baru saja bangun. Ia sibuk mencari kacamatanya.

"Komandan, apa Anda baik-baik saja?!"

Terdengar dari luar seseorang yang mengetuk pintu kamar.

Marco bergegas bangkit, meninggalkan wanita yang masih meringkuk di balik selimut.

"Komandan ada penyusup. Sebaiknya Anda berhati-hati," tukas seorang tentara pada Marco saat pria itu membuka pintu.

Marco yang cuma mengenakan celana boxer saja menyipitkan mata, "Siapa yang berani memasuki wilayah AXIS?!"

"Tidak tahu, Komandan!"

"Cepat tangkap mereka!"

"Baik!"

Brak!

Marco yang kesal segera membanting pintu setelah memberi perintah.

Sial!

Siapa yang sudah menyusup ke tempat ini? Besar juga nyali orang itu, pikirnya.

"Hm, ada apa, Komandan?"

Wanita di balik selimut turut terjaga. Dilihatnya punggung Marco yang sudah mengenakan seragam. Ia lantas bangkit dengan mata menyipit.

"Tetaplah di sini, aku harus pergi."

DI ATAS RANJANG MAFIA SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang