Chapter 35 - Karma

439 19 0
                                    

Mobil-mobil hitam melaju di jalan tepi bukit. Salju putih mulai turun disertai tiupan angin yang cukup kencang.

Meghan menoleh ke belakang dari dalam mobil. Entah apa yang terjadi di kastil.

Apakah Michele masih hidup? Apakah ia selamat?

Beragam pertanyaan hinggap di benaknnya dalam rasa panik.

Sedang pria bertopeng perak tampak fokus mengemudikan mobil.

"Apa yang kau risaukan? Michele? Kurasa dia sudah tewas!"

Mendengar ucapan Carlo, Meghan mengepal kuat. Dengan penuh amarah, ia mencekik pria di sampingnya itu.

"Shit!"

Carlo yang sedang mengemudi dibuat terkejut saat wanita itu berusaha menghentikannya.

Dengan kasar ia menepis tangan Meghan, lantas mendorong wanita itu menjauh darinya.

Buk!

"Arkh!"

Meghan mengerang kesakitan sambil menyentuh pelipis yang berdarah. Carlo cuma menoleh dan kembali fokus mengemudi.

"Tidak ada gunanya terus berontak dan berusaha menghentikanku. Pada akhirnya kau hanya akan menjadi selimut malam ku juga," ucap pria bertopeng lalu menyeringai tipis.

Meghan menanggapi dengan mata yang berapi-api.

"Aku tidak menyangka, anak laki-laki yang sudah aku besarkan bisa mengatakan hal menjijikan seperti itu!"

Carlo tersenyum tipis. "Aku bukan adikmu dan aku menyukaimu. Mestinya kau terima saja, jangan persulit dirimu sendiri."

Meghan hanya mengepalkan jemarinya lalu berpaling dengan wajah jengah. Tidak ada gunanya bicara dengan orang yang otaknya sudah di cuci.

Melihat wanita di sampingnya tidak menimpali lagi, Carlo tersenyum penuh kemenangan.

Persetan dengan Michele, sebaiknya ia percepat laju mobil menuju helikopter yang sudah menunggu di padang rumput.

Hening di antara mereka. 

Meghan sedang memikirkan cara untuk melompat dari dalam mobil. Sedang Carlo, kepalanya dipenuhi pikiran yang mesum tentang Meghan.

Dan semua itu buyar saat mobil yang mereka tumpangi tiba-tiba ditabrak dari arah belakang. Baik Meghan maupun Carlo, kedunya sangat terkejut.

Belum hilang rasa terkejut itu, hujan peluru langsung mengepung mobil mereka. 

Apa yang terjadi?

Meghan menoleh ke belakang. Dilihatnya Buggati Divo metalik yang mengikuti. Juga pria dengan stelan jas hitam yang terus menembak mobil Carlo.

"Michele?"

Seulas senyum lega terbit di wajah Meghan. Ternyata suaminya masih hidup.

Hal itu membuat Carlo murka. Dia segera membuka kaca mobil dan mulai menembak dari sana.

Oh, shit!

Bos Mafia kehabisan amunisi. Ia segera minta senjata baru pada Sergio.

Satu bidikan sofgun membuat bagian belakang mobil Carlo terbakar.

"Aarrkh!"

Meghan mengerang kesakitan saat kepalanya terbentur kaca mobil. Ia melirik pada pria bertopeng perak di samping. Carlo sedang merakit senjata sebelum keluar dari mobil.

Tidak, dia tidak akan membiarkan Carlo menghabisi Michele karena kesalahpahaman yang belum diluruskan.

Meghan berusaha merebut senjata itu dari Carlo. Namun, pria itu menepis dengan kasar hingga Meghan tersungkur di bangku mobil.

DI ATAS RANJANG MAFIA SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang