Chapter 12 - KEDATANGAN GEORGINO

948 27 0
                                    

Mata Meghan terbelalak melihat pria di depannya mulai membuka ikat pinggang. Tidak, ini tidak boleh terjadi! Dia harus kabur.

Dengan sisa tenaga yang ia miliki, Meghan segera mendorong da-da polos itu lantas keluar dari dalam bak mandi.

Maxi yang sudah tidak kuasa menahan gejolak yang ada tidak akan mau melepaskan Meghan. Dia segera menyambar rambut panjang wanita itu lalu melempar Meghan kembali ke dalam bathtub.

Cipratan air mengenai wajah Maxi, pria itu tertawa puas melihat Meghan yang sudah berada di bawah kendalinya.

Dan saat Meghan nyaris meenyerah, tiba-tiba saja Lily muncul.

"Tuan, ada surel untuk Anda!"

Maxi menoleh ke arah sumber suara itu. Kesempatan itu segera Meghan manfaatkan untuk kabur. Dia segera keluar dari bak mandi lantas berlari melewati Lily.

Gadis itu melirik ke arah Meghan yang basah kuyup. Dia lantas berjalan mendekati pria bertopeng yang masih berdiri di samping bathtub.

"Maaf jika aku sudah mengganggumu," ucap Lily pada Maxi. Matanya menatap penampilan pria itu yang amat kacau.

Bahu Maxi naik turun tidak beraturan dengan da-da yang juga kembang kempis. Sementara tubuhnya basah kuyup dengan ritsleting celana yang terbuka.

Mata tajam Maxi menoleh ke arah Lily. Gadis itu dibuat kaget dan segera menunduk.

"Syukurlah kau datang," ucap Maxi sebelum ia melenggang pergi meninggalkan bilik mandi.

Lily hanya menoleh dan memandangi punggung polos pria itu menjauh darinya.

Syukur katanya?

Apa yang sebenarnya terjadi?

Jelas ia melihat dengan mata kepalanya sendiri jika Maxi sedang ingin mem-per-kosa Meghan di bak mandi, tapi pria itu seolah berterima kasih padanya.

Entahlah, Maxi memang sulit dipahami. Lily sedikit cemburu melihatnya yang sering mencari kesempatan pada Meghan.

Ya, bahkan Maxi pernah mengakuinya jika dia menyukai wanita itu.

Sementara itu, Meghan berlari kencang menuju kamarnya. Dilihatnya George yang sedang menangis di tengah ranjang.

Dengan tubuh yang basah kuyup, ia segera memeluk putranya sambil menangis.

"Maafkan Mommy, Sayang!"

Meghan mengepal kuat-kuat kelima jemarinya. Dia jijik dan benci akan sentuhan pria bertopeng itu. Entah akan seperti apa nasibnya jika terus berada di sini.

***

Malam itu pukul sepuluh. Suasana masih ramai di Mega Hospital. Di depan pintu lift tampak Maria yang sedang berdiri bersama tiga orang pria.

Sebuah vas dari keramik berisikan pohon kaktus berada di tangan kanan Maria. Dia melempar senyum pada dua orang pria yang melirik.

Ting!

"Oh, pintunya sudah terbuka!" Maria bergegas masuk lift dengan wajah sumringah.

Dia baru saja tiba di Roma dua jam yang lalu. Bahkan, Maria tidak mengabari Jose jika dia mau menjenguk Michele.

Maria ingin buat kejutan untuk suaminya yang tampan itu. Di dalam lift dia terus saja memasang wajah cerah. Tiga orang pria di dekatnya tampak menatap heran.

"Apa yang sedang kalian lihat? Baru lihat cewek cantik, ya?" celetuk Maria dengan acuh pada tiga pria di dekatnya.

Jika saja Jose tahu kalau para ce-cu-ng-uk itu menggoda istrinya, mereka pasti akan babak belur!

DI ATAS RANJANG MAFIA SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang