Chapter 54 - Ulang Tahun George

542 26 2
                                    

Musim dingin di Virginia.

Salju tebal menutupi jalan di pusat kota. Hujan salju turun sepanjang malam sejak dua pekan terakhir. Badai pun sering terjadi menjelang petang dan di pagi hari.

Walikota membatasi aktivitas warga Virginia. Sekolah pun diliburkan.

Di suatu penthouse di pusat kota, tampak beberapa orang yang sedang menyiapkan sebuah dekorasi pesta.

Teras belakang yang cukup luas di sulap menjadi wilayah pesta yang bagus.

Beberapa karakter animasi bertengger di sekitar taman. Juga meja dan kursi yang sudah tertata dengan rapi.

Sementara ratusan balon tampak memenuhi semua sudut dengan bentuk yang unik.

Wanita cantik dengan dress selutut warna hitam tampak berjalan ke sana ke mari.

Sepertinya ia sedang mengawasi orang-orang yang sedang membuat dekorasi pesta di taman.

Meghan Crafson, ini hari yang amat bahagia baginya. Putranya genap berusia lima tahun. Ia ingin menyiapkan pesta yang berkesan untuk George.

Sudah dua pekan sejak mereka meninggalkan Roma, George selalu terlihat murung.

Meghan amat mencemaskan sang putra. Ia tahu, George pasti sangat merindukan ayahnya.

Andai Michele mau datang ke acara ulang tahunnya, pasti George sangat senang.

Sayangnya kemungkinan itu amat kecil.

Klan Riciteli kini sudah kembali ke masa kejayaan mereka. Michele tidak akan punya waktu untuk meninggalkan kursi kebesarannya meski sebentar.

Mengingat semua itu dan wajah murung putranya, hati Meghan meraung pilu

"Nyonya, kuenya sudah datang. Mau di taruh di mana?"

Suara itu mengejutkan Meghan yang sedang memikirkan Michele. Ia tersadar dan buru-buru menyeka pada sudut matanya.

"Hm, taruh saja di sana!"

Meghan berjalan menuju dua orang pekerja yang membawa kue ulang tahun. Wanita yang mengabarinya segera menyusul.

"Terima kasih sudah memesan kue di toko kami. Selamat ulang tahun untuk putra Anda!"

"Thanks!"

Meghan tersenyum manis saat dua orang pengantar kue pamit pulang. Ia lantas memandangi kue ulang tahun di depannya.

Kue yang bagus dan kelihatan lezat. Namun, di mana George?

Sepasang manik cokelat hazel itu mencari-cari ke sekitar taman. Ia tidak melihat sang putra di mana pun.

"Maria, apa kau melihat George?"

Meghan bertanya pada wanita hamil muda yang sedang mengawasi para pekerja di dapur.

Maria menggeleng. "Mungkin George ada di kamarnya!"

Jawaban yang tidak memuaskan. Meghan segera menolehkan kepala, pergi.

"George!"

"Di mana anak itu?"

Sambil berjalan menuju kamar George, Meghan terus memanggil putranya dengan mata yang mencari-cari di sekitar.

Mungkin benar, George ada di kamarnya, pikir Meghan. Ia memutar langkah lebih cepat.

"George, kau di dalam?!"

Pintu mahoni itu tidak dikunci, Meghan sedikit heran. Ia lantas segera masuk. Dilihatnya punggung anak laki-laki dengan switer warna hitam.

Apa yang sedang anak itu lakukan?

DI ATAS RANJANG MAFIA SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang