Chapter 10 - Ancaman AXIS

488 26 0
                                    

Rumah Sakit Mega Hospital pukul dua belas malam. Di suatu ruang rawat VIP yang dijaga ketat oleh para bodyguard, Michele terbaring lemas di tengah ranjang pasien.

Michele telah melewati masa kritis. Para dokter segera memindahkan ia ke ruang rawat intensif untuk proses pemulihan.

Pendarahan di kepala sudah berhasil ditangani. Michele sempat mati otak selama dua hari. Kini kondisinya sudah membaik.

Sebagai penderita kelainan langka, Tuan Mafia tidak bisa merasakan rasa sakit yang mendera tubuhnya.

Kendati demikian, sebagai manusia tubuh Michele yang kekar itu tetap mengalami penurunan stamina saat sakit.

Pihak rumah sakit tidak mengijinkan Michele meninggalkan rumah sakit sebelum kondisinya sudah pulih benar.

Michele sangat ingin meninggalkan rumah sakit setelah mendapatkan kesadaranya kembali. Tidak merasakan rasa sakit, dia sempat mengamuk di ruang ICU saat para dokter menahannya.

Beruntung Jose dan Sergio bertindak cepat. Mereka membantu para dokter saat menyuntikan obat penenang. Michele pun bisa tertidur kemudian.

"Bos, aku sudah tiba di rumah sakit."

["Bagus. Cepat lakukan tugasmu."]

Pria kulit putih yang mengenakan pakaian petugas kebersihan rumah sakit tampak sedang menelepon seseorang di dalam lift.

Jamesh, dia orang kepercayaan Maxi.
Malam ini Maxi menugaskan dia untuk menyusup ke rumah sakit dan menyuntikan racun pada Michele.

Racun itu dipesan khusus oleh Maxi dari luar kota. Michele tidak akan mati atau hidup karena racun itu akan melumpuhkan semua syarafnya saja.

Pria asal Florida itu cukup pandai di bidangnya. Tidak sulit bagi James untuk menyusup ke rumah sakit. Dengan membius seorang petugas kebersihan, Jamesh mengganti pakaian dan menyamar sebagai petugas tersebut. Sejauh ini tidak ada yang mencurigainya.

Pintu lift dibuka, Jamesh segera keluar sambil membawa alat kebersihan. Masker hidung dan topi menutupi sebagian wajah pria itu. Matanya memantau situasi dengan siaga.

Tiga orang pria berjalan memasuki lift. Jamesh segera menghambur pergi tanpa mencurigakan. Hingga ia tiba di dekat kamar VIP di mana Michele dirawat.

Sial!

Rupanya para bodyguard itu masih berjaga-jaga. Namun, ini bukan hal sulit baginya. Dengan berpura-pura mau mengepel lantai, Jamesh pun menuju pada mereka.

Paolo dan Jose tampak sedang berdiri diantara para bodyguard yang berjaga di depan pintu kamar Michele. Keduanya saling melempar tatapan dingin jika bertemu pandang secara kebetulan.

"Permisi, Tuan Tuan! Lantainya sangat kotor!"

Jamesh mulai mengepel dan bergerak di antara para bodyguard. Paolo memperhatikan pria itu dengan jeli.

"Hei, sudah tengah malam tapi kau masih kerja saja! Lebih baik pulang dan peluk istrimu!"

Para bodyguard menganggapi dengan tawa kecil saat Paolo berkoar konyol lalu menendang bo-kong Jamesh.

Sergio cuma menoleh. Dia geleng-geleng melihat Paolo yang memang suka jahil tidak jelas.

Sedang Jose cuma menoleh satu kali. Dia tidak begitu tertarik dengan kelakuan minus pria plontos asal Milan itu.

"Saya belum punya istri, Tuan!" Jamesh berpura-pura tersenyum meski dia sangat kesal atas ulah gila Paolo.

Paolo kembali maju lalu memasang badan di belakang Jamesh. Dia melakukan gerakan yang er-o-tis dan menjijikan. Para bodyguard kembali tertawa melihatnya.

DI ATAS RANJANG MAFIA SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang