Chapter 34 - Ledakan Di Kastil

386 15 0
                                    

Baku tembak masih berlangsung sengit di kastil. Para bodyguard berhamburan saat Bull melempar geranat ke sembarang arah.

"Awas!"

Asap putih yang tebal menutup pandangan di lorong. Sergio muncul sambil sambil bawa senjata. Dengan brutal, ia menembak semua orang yang menghadang.

Keadaan di dalam kastil semakin kacau. Paolo dan Michele menyisir ke lantai dua untuk mencari Meghan dan pria bertopeng perak.

Sial!

Mereka gagal menemukan Meghan. Dan suara jarum jam terdengar di mana-mana.

Paolo dan Michele saling pandang.

"Cepat tinggalkan kastil ini!"

Georgino yang sedang menghajar seorang pria dibuat terkejut mendengar perintah dari Bos Mafia.

Meninggalkan kastil?

Ia menoleh ke sekitar. Matanya membulat penuh saat menemukan bom waktu yang terpasang di setiap dinding.

"Oh, shit!"

Bergegas, Georgino menyambar kerah jaket Bull yang sedang menghajar anak buah Maxi.

"Ada apa, Bos?"

"Ada bom di sini, ayo pergi sebelum tempat ini meledak!"

Bom waktu menghitung dengan cepat. Sergio dan Paolo bergegas membawa Michele keluar dari kastil.

Juga para bodyguard yang berlarian dari pintu belakang. Mereka tidak punya banyak waktu lagi.

"Cepat masuk mobil!" Sergio berteriak pada semua bodyguard.

Semua orang berhamburan dan tergesa-gesa. Georgino dan Bull turut menyusul.

"Hei, di mana Bill?"

Sebelum masuk mobil, tiba-tiba pria topi koboi teringat sesuatu. Bill, anak buah kesayangannya tidak tampak di mana-mana.

Bull turut memindai ke sekitar. Pria bertubuh gempal itu cuma mengedikkan bahunya saat mata Georgino melirik.

"Sial! Sepertinya Bill masih di dalam!" Pria topi koboi menggebrak bagian atas mobil. Lantas dengan langkah cepat, ia menuju teras kastil.

Paolo cuma melirik saat berpapasan dengan Georgino. Dasar bodoh! Sudah tahu kastil akan meledak, pria itu malah mau masuk ke sana. Apa dia mau cari mati?

"Hentikan dia."

Suara teleponable Bos Mafia membuat Paolo terkejut. Ia lantas menoleh pada pria yang sudah duduk di dalam Bugatti Divo metalik itu.

"Tapi, Bos ..."

Paolo coba bicara dengan bosnya dan ingin menolak untuk mencegah Georgino. Lagi pula, keselamatan Bos Mafia jauh lebih penting daripada nyawa bos para berandal kelas teri itu, pikirnya.

Dari samping mobil, Paolo melihat mata Bos Mafia melirik padanya. Tatapan yang cukup tajam. Bos Mafia tak ingin dibantah.

"Hentikan dia," ucap Michele seraya mengibaskan tangannya. Kaca mobil pun naik ke atas kemudian.

Paolo menarik napas panjang. Sial! Mengapa dia harus mencegah Georgino?

Meski kesal, tapi dia tidak punya pilihan lagi selain menjalankan perintah Bos Mafia.

"Bill!"

"Di mana kau!"

"Bill!"

Di dalam kastil, pria topi koboi berlarian guna menemukan anak buahnya. Di lorong ia melihat bom waktu yang masih menghitung.

DI ATAS RANJANG MAFIA SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang