Chapter 29 - Upaya Kabur Meghan

371 16 0
                                    

"George!"

"Di mana kau, Sayang?!"

"George!"

Di tengah hutan yang lebat dan gelap, Meghan menenteng lentera menembus kabut yang tebal.

Wanita itu berhasil kabur dari kastil dan nekat mencari George ke hutan.

Firasat seorang ibu tidak mungkin salah. Meghan yakin, jika sesuatu yang buruk telah terjadi pada putranya.

Dari kejauhan, sepuluh bodyguard mengejar Meghan sambil membawa anjing pelacak.

Di belakang mereka tampak pria jangkung yang mengikuti sambil memegang laras panjang. Dia, pria bertopeng perak, Maxi.

"Cepat temukan wanita itu!" perintahnya dengan penuh emosi.

Anjing pelacak mulai mengendus dan menggonggong.

Meghan menoleh ke belakang mendengar lolongan anjing itu.

Shit!

Pria bertopeng dan anak buahnya berhasil menyusul?

Ia bergegas mematikan lentera, lantas menyelinap ke balik semak-semak.

"Cari di sana!"

"Di sana juga!"

Meghan membungkam mulut sambil memejamkan mata erat-erat. Jantungnya nyaris copot mendengar suara orang-orang itu mendekat.

"Ya, Tuhan tolong lindungi aku."

Belum juga hilang rasa takut itu, tiba-tiba terdengar langkah seseorang mendekati punggung.

Meghan membulatkan matanya saar sesuatu yang dingin menyentuh kulitnya di balik kemeja.

"Cepat bangun dan menyerahlah," desis pria di belakang.

Meghan memejamkan matanya penuh emosi. Sial! Pria bertopeng berhasil menemukannya lagi.

"Cepat jalan!"

Maxi mendorong punggung Meghan dengan ujung laras panjangnya. Wanita itu hanya bisa mendengus kesal dibuatnya.

"Mencoba kabur dariku adalah kebodohan besar. Kau harus mendapat hukuman malam ini juga," desis pria bertopeng. Dia lantas menendang betis Meghan dari arah belakang.

"Shit!"

Wanita itu jatuh dan kedua telapak tangan menyentuh tanah. Meghan menoleh ke belakang dengan wajah kasal. Maxi menanggapi dengan tatapan yang liar.

"Cepat masuk!"

Meghan mengepalkan buku-buku jemarinya saat Maxi menyuruh dia memasuki sebuah villa kecil di dalam hutan.

Pria itu belum juga menurunkan senjatanya dan masih saja mengincar kepala Meghan.

"Apa yang kau inginkan dariku, Bajingan tengik?!"

Maxi menaikan sudut bibirnya setelah melempar Meghan ke dalam villa.

Dengan tungkai kanan, ia mendorong pintunya. Dan langkah panjang itu mendekati Meghan yang sedang meenatap penuh amarah.

"Apa mauku? Kau masih penasaran?" desis Maxi ke wajah Meghan. Ia lantas menurunkan laras panjang itu dan meleparnya ke samping.

Dalam ketakutan, Meghan melirik ke arah senjata yang dilempar Maxi.

Ia hendak menyambar benda berat itu lalu menembak pria bertopeng. Namun, usahanya gagal setelah Maxi menendang lengannya.

Meghan mengerang kesakitan sambil memegangi lengannya yang memar. Pria bertopeng menyeringai dengan penuh nafsu.

DI ATAS RANJANG MAFIA SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang