89.mencoba menerima

1.2K 180 8
                                    

Selamat membaca, maaf baru up















Akhirnya urusan di kantor polisi pun selesai.sebelum pergi dari kantor polisi,Ara dan Mirza ngobrol sama kak Deo sebentar dan sekalian mau pamit sama kak Deo nya.

"Terimakasih kak Deo, semoga mereka cepat menerima hukuman nya yang setimpal pastinya"..

"Sama-sama Ra,KK pastikan mereka bakal menerima hukuman yang setimpal,oo yaa gimna keadaan Chika"..

"Alhamdulillah udah mulai menerima keadaan,meski masih sedikit ya begitulah kak,Chika mungkin butuh waktu lebih lama"..

"Sebagai seorang ibu pasti sulit Ra buat menerima apa yang terjadi,apa lagi anak kalian 2 sekaligus pergi nya dengan cara seperti itu"..

"Iyaa kak Deo,aku juga gak nyangka bakal kejadian kek gini,kek ngerasa gagal jagain mereka ngelindungi mereka mangkanya kadang Chika juga sering nyalahin diri nya sendiri"..

"Kamu dan Chika gak gagal sebagai orang tua,kalian berdua cukup protektif kok kalau soal anak-anak kalian,cuma keadaan kemarin udah di luar kuasa kalian juga mungkin emang jalan takdir nya kek gitu, udah suratan yang di atas Ra"..

"Iyaa kak,aku juga jujur sebenarnya kek mau gila kalau di ingat-ingat kejadian kemaren,apa lagi kalau di posisi chika,ya kalau di pikir-pikir kalau aku lemah gimna nanti Chika,aku harus bisa kuat untuk Chika untuk Arya tentu nya ,aku sama Chika masih punya Arya yang butuh kita berdua"..

"Iyaa raa, kamu gak boleh nyerah kamu harus kuat,iyaa emang sulit tapi pelan-pelan insyaallah ada hikmahnya nanti Ra"..

"Insyaallah kak,ya udah kita mau pamit dulu kak,infoin nanti ya gimana-gimana nya"..

"Pasti Ra pasti KK kabarin , hati-hati bawa mobil nya ya"..

"Iyaa kak "..

Tiba-tiba Arya nyamperin dan memeluk Ara dari samping.

"Ayah"..

"Kenapa??"..

"Mau gendong"..

"Iyaa nak"..

Ara mengendong Arya

"Salam dulu sama om Deo pamit pulang"..

Arya pun Salim ke Deo

"Om aa pamit pulang dulu ya"..

"Iyaa Arya,anak pinter dan anak pemberani ini "..

"Kata unda aa harus berani"..

"nah itu bener kata bunda Arya"..

Mereka pun tersenyum melihat Arya

"Ok lah kak kita pamit dulu ya "..pamit Mirza

"Iyaa hati-hati semuanya ya"..

"Iyaa kak"..

Mereka keluar dari kantor polisi,Ara mengendong putra nya itu menuju mobil,Mirza membukakan pintu mobil buat ichaa.

Ichaa masuk duluan kemudian Arya,Ara menutup kembali pintu mobil belakang lalu membuka pintu mobil yang depan,Ara duduk di samping Mirza.

Perlahan mobil mereka keluar dari area kantor polisi,diikuti mobil sedan yang senantiasa menjaga mereka.di dalam perjalanan,Ara menatap ke kaca samping,Mirza menyadari Ara lagi ngelamun jadi Mirza langsung menyadarkan Ara.

"Raaa heii,raaaa"...

"Ehhh iyaa za"..

"Jangan ngelamun gitu,ini kita ada mau singah di mana-mana gak"..

sebuah suratan 2 (chikara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang