****
Sergio menatap keluar jendela kereta kudanya. Saat ini, dirinya dan Ibunya—Selena, sedang dalam perjalanan ke ibukota atau lebih tepatnya ke istana kekaisaran. Tiga hari yang lalu, Selena mendapatkan surat panggilan dari Kaisar yang mengharuskan semua bangsawan datang, ke istana kekaisaran tanpa terkecuali.
Perjalanan dari dukedom ke ibukota, membutuh waktu tiga hari. Dan sekarang mereka berdua tiba di istana kekaisaran, pada sore hari.
Sergio turun terlebih dahulu untuk membantu Selena turun dari atas kereta kuda, dengan mengulurkan tangannya.
Selesai Selena dan Sergio turun, mereka berdua langsung berjalan memasuki istana kekaisaran. Saat sampai di pintu aula istana, penjaga pintu mengumumkan kedatangan Selena dan Sergio.“DUCHESS RODRIGUEZ, SELENA RODRIGUEZ BESERTA PUTRANYA SERGIO RODRIGUEZ, TELAH TIBA!”
Setelah mengumumkan nama mereka berdua, pintu aula terbuka lebar. Selena dan Sergio memasuki ruangan aula yang begitu besar dan luas dengan anggun, layaknya seorang bangsawan sejati.
Selena disambut oleh beberapa bangsawan. Sedangkan Sergio, dia tengah mencari keberadaan sahabatnya—Felix. Seseorang menepuk pundaknya, dia langsung menoleh ke belakang. Ternyata orang yang menepuk pundaknya adalah orang yang dia cari.
“Sebenarnya kenapa Kaisar mengumpulkan kita semua di sini?” tanyanya.
“Aku pun tidak tahu,” jawab Felix.
Tak lama kemudian pintu masuk terbuka kembali, mengumumkan nama orang yang akan memasuki ruangan.
“MATAHARI KEKAISARAN VEROLAND, KAISAR BRYANT DE VEROLAND DAN PERMAISURI HESTIA ALEISTER DE VEROLAND, MEMASUKI RUANGAN. SEMUANYA, DIMOHON MEMBUNGKUK!”
Semua bangsawan membungkuk tanpa terkecuali. Kaisar Bryant dan Permaisuri Hestia berjalan melewati para bangsawan, menuju singgasana-nya.
Tunggu, aku tidak salah dengarkan dan melihat ‘kan? Permaisuri Hestia, bukankah dia seharusnya seorang selir? Untuk sekarang, batin Sergio berucap sambil menatap seorang perempuan yang memakai mahkota tiara di atas rambut putihnya.
“Mungkin ... aku salah mengingat?” gumam Sergio sedikit ragu.
Selesai Kaisar dan Permaisuri duduk di atas singgasana-nya. Kaisar Bryant mengangkat sebelah tangannya untuk memberikan isyarat, agar semuanya diam.
“Saya memiliki dua kabar, kabar baik dan kabar buruk. Kabar mana yang ingin kalian dengar, terlebih dahulu?” Suara berat menggema di seluruh ruangan megah itu.
Suara bisik-bisik terdengar. Semua orang berpikir, kenapa Kaisar repot-repot memberitahu mereka semua secara langsung. Dia bisa saja, mengumumkannya lewat surat. Semuanya berasumsi bahwa mungkin saja, ini masalah serius.
“Izin menjawab, Yang Mulia Kaisar. Hamba ingin mendengar kabar baik, terlebih dahulu.” Seorang laki-laki bergelar Count menjawab.
“Pasukan ksatria Elang perak yang dipimpin oleh putri ketiga, berhasil menaklukkan 5 kerajaan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
What Actually Happened?
FantasyTheo Aether adalah putra keempat Count Aether, dia juga dikenal sebagai pembuat onar dari keluarga Count. Suatu hari, ia disuruh oleh ibundanya, untuk membaca buku sejarah kekaisaran Veroland, tanah airnya sendiri. Di tengah-tengah kegiatan membac...