Orang sepenting dia. Namun, namanya tidak tercantum dalam sejarah? Sebenarnya apa yang terjadi?
—Sergio Rodriguez/Theo Aether.****
“Hei, kau! Bisa berhenti makan dulu, dan ceritakan tentang Putri ketiga?!” desaknya.
Karena sedari tadi, Felix hanya memakan kue strawberry yang dibelikan oleh Sergio saja. Dia sepakat, akan memberitahukan semua tentang Putri ketiga, jika Sergio membelikan kue di toko yang terkenal akan dessert yang enak.
“Bentar, aku habisi dulu kuenya.”
Sergio berdecak sebal. “Lama!” ketusnya.
Felix mengarah suapan terakhir ke mulutnya dan mengunyahnya. Setelah itu ia mengambil segelas air putih, lalu meminumnya hingga tandas.
“Ahh~ segarnya!”
“Cepat!”
“Ck. Iya, bawel!”
Memfokuskan pandangannya ke arah Sergio, sehingga netra mata hazel dan batu ruby saling bertubrukan.
“Putri ketiga kekaisaran Veroland, Victoria Trifena De Veroland, tunanganmu. Dia berusia sama seperti diriku, tujuh belas tahun.”
Felix menyandarkan tubuhnya di kepala kursi dan melanjutkan ceritanya.
“Dia adalah Putri yang digadang-gadangkan, sebagai perempuan tercantik sekekaisaran. Itulah yang membuat semua orang iri dan benci, padamu! Karena bisa bertunangan dengannya,” jelasnya.
“Sepopuler itukah dirinya?”
“Tentu saja, jangan ditanya!”
Felix merubah posisi duduknya, menjadi tegak. Sebelum melanjutkan ceritanya.
“Putri ketiga adalah seorang komandan pasukan yang berada di garda terdepan. Yaitu, pasukan ksatria Elang perak.”
Sebelum Felix melanjutkan ceritanya, Sergio terlebih dahulu menyelanya.
“Bukankah, pasukan ksatria Elang perak di pimpin oleh Pangeran kedua?”
Sebelah alis tebal Felix terangkat. “Maksudmu Pangeran Cauliz? Hei kawan! Dia baru berusia delapan tahun, mana mungkin bisa memimpin sebuah pasukan!” ucap Felix penuh kebenaran.
Sergio mengerutkan keningnya bingung. “Pangeran kedua ‘kan, Jerome bukan Pangeran Cauliz.”
Felix menatap sahabatnya dengan raut wajah sendu. “Tidak apa-apa, aku mengerti kok.”
Mengerti, apa sialan?! batin Sergio berteriak.
“Begini kawan. Sepertinya dirimu harus belajar lagi, tentang silsilah keluarga kerajaan.”
“Kenapa tidak, kau jelaskan saja sekarang?”
Felix menyengir kuda. “Hehehe, aku malas.”
Sergio mendengus sebal mendengarnya. Laki-laki bersurai merah itu kembali berkata, membuat atensi Sergio kembali kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Actually Happened?
FantasyTheo Aether adalah putra keempat Count Aether, dia juga dikenal sebagai pembuat onar dari keluarga Count. Suatu hari, ia disuruh oleh ibundanya, untuk membaca buku sejarah kekaisaran Veroland, tanah airnya sendiri. Di tengah-tengah kegiatan membac...