“Sejarah ditulis oleh pemenang, pecundang dilupakan dengan hukuman mati.”
—Victoria Trifena De Veroland.****
“Orang yang menginginkan posisi paling tinggi dan mulia, di kekaisaran Veroland.”
Orang paling tinggi dan mulia, di kekaisaran Veroland hanya ada satu. Yaitu ... seorang Kaisar. Mereka bertiga membatin secara bersamaan.
“Dia dan pengikutnya adalah orang yang silau akan gelar dan kekuasaan,” ucap Victoria memberitahu.
“Dia membunuhmu, karena kau adalah kandidat terkuat untuk menjadi seorang Kaisar?” tanya Lex setelah mendengar perkataannya.
“Itu hanya salah satu alasannya,” jawab Victoria.
“Aku dibunuh karena dianggap berbahaya, serta mengganggu rencana mereka semua. Dan keberadaan diriku, dihapus dalam sejarah kekaisaran Veroland.”
“Itu yang dia katakan, sebelum membunuhku,” sambung Victoria.
“Kau yakin hanya itu saja?” tanya Diego yang membuat Victoria berdecak.
“Menyebalkan,” gumamnya.
“Pasti masih ada ‘kan?” desak laki-laki beriris hijau itu.
“Ck! Iya! Puas?!”
“Apa itu?”
Victoria menghela napas berat, sebelum menjawabnya. “Aku bisa melihat masa depan dan masa lalu seseorang, serta bisa membaca pikiran orang lain.”
Mendengar itu membuat Lex menyahut cepat. “Kau memiliki mata dewa?” Victoria mengangguk sebagai jawaban.
Diego bertepuk tangan ribut. “Kau bisa melihat masa depan seseorang? Kalau begitu, bagaimana denganku?” tanyanya antusias dengan mata yang berbinar-binar.
Victoria menatap lelah dengan perangai dari sepupunya itu. Bisa-bisanya dia berkata seperti itu, saat dalam pembicaraan penting. Dia dengan sengaja mengabaikannya.
“Orang yang paling dekat dengan para Dewa dan Dewi, disebut sang terpilih.”
“Hei!” seru Diego tak terima saat diabaikan oleh Victoria.
Dengan tampang datar, dia tetap melanjutkan pembicaraannya. Tanpa menghiraukan Diego, yang tengah misuh-misuh sendiri di sampingnya.
“Karena itulah aku dibakar hidup-hidup.”
Ketiga laki-laki berambut hitam itu terdiam di tempat masing-masing, setelah mendengar perkataannya.
“Tanggal berapa, kau dibakar hidup-hidup?” tanya George setelah lama terdiam.
“Pada tanggal 28 Agustus tahun 500 kalender kekaisaran, di hutan Westeros.”
Mereka bertiga membulatkan kedua matanya terkejut, dan berucap secara bersamaan di dalam hatinya. Itu berarti, pada saat dia hilang! Ketika pulang dari menaklukkan lima kerajaan?!
KAMU SEDANG MEMBACA
What Actually Happened?
FantasyTheo Aether adalah putra keempat Count Aether, dia juga dikenal sebagai pembuat onar dari keluarga Count. Suatu hari, ia disuruh oleh ibundanya, untuk membaca buku sejarah kekaisaran Veroland, tanah airnya sendiri. Di tengah-tengah kegiatan membac...