10: Ada apa dengan mereka bertiga?

158 92 4
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Sergio turun dari kereta kuda yang ia sewa, dengan wajah kesal. Dia berjalan memasuki kediamannya sambil mengumpat serapahi Felix.

Sudah beberapa hari ini, dia dan keluarganya tinggal di mansion ibukota.

“Dari mana saja kau?” Suara berat milik seorang laki-laki, menghentikan langkahnya. Dia menoleh ke samping dan mendapati George yang sudah berpakaian rapi.

“Kakak mau ke mana?” Bukannya menjawab, dia malah balik bertanya.

George merotasikan bola mata malas. “Cepat siap-siap, kita semua diundang makan malam, di istana oleh Kaisar.”

Sergio celingak-celinguk mencari keberadaan Ibunya. “Ibunda ke mana?” tanyanya.

“Ibu sama Ayah, sudah pergi duluan. Itu karena kau terlalu lama,” ucap George ketus. “Udah sana, cepat! Nanti terlambat,” usirnya. Dia mendorong tubuh Sergio memasuki kamarnya.
George menutup pintu kamarnya setelah Sergio masuk.

Di dalam sana sudah ada pelayan pribadi Sergio—Philip, yang akan membantunya untuk berganti pakaian.
Beberapa menit kemudian. Sergio keluar bersama Philip, dengan mengenakan pakaian rapi dan sopan.

Mereka berjalan keluar kediamannya menuju kereta kuda, yang telah disiapkan. Sergio naik lebih dahulu, lalu diikuti oleh George.

Setelah keduanya naik, kereta kuda itu melaju dengan kecepatan tinggi menuju istana kekaisaran.

****

Kereta kuda yang mengangkut dua laki-laki bermarga Rodriguez itu berhenti depan istana kekaisaran. Sergio turun lebih dulu, baru George. Keduanya berjalan memasuki istana dengan dituntun oleh dua pelayan perempuan.

Saat sampai di sana, kedua pelayan itu langsung membukakan pintu untuk mereka berdua masuk.

Sergio dan George memasuki ruangan dengan interior megah. Di meja makan yang luas, sudah ada beberapa kursi yang terisi. Laki-laki beriris merah itu duduk di kursi keempat, di sebelah kanan. George duduk di kursi ketiga, di samping Sergio.

Sialan! Kenapa harus duduk bersebelahan dengannya sih?! batin Sergio protes. Pasalnya, orang yang duduk di sebelahnya adalah Jerome.

Tak lama kemudian, pintu ruangan terbuka. Orang yang baru datang adalah Victoria, bersama anak kecil bersurai pirang.

Rambut pirang, dan iris mata merah. Apa dia Pangeran Cauliz? batinnya bertanya.

Victoria duduk di kursi urutan ke satu, di sebelah kiri. Sedangkan anak kecil itu, duduk di kursi keempat, bersebrangan dengan Sergio.

“Ck! Selera makanku, jadi hilang!” celetuk perempuan bersurai putih.

Sontak. Sergio- tidak, semua orang mengalihkan pandangannya, pada orang yang berbicara. Dia adalah Putri kedua, Audrey Lovita De Veroland. Putri yang dijuluki sebagai, Putri gila. Karena selalu memakai celana daripada gaun, dan juga selalu berkata sarkas tanpa memperdulikan status sosial orang tersebut.

What Actually Happened? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang