18: Penyerangan

79 33 0
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Semua peserta kompetisi kecuali Victoria, kembali ke tempat tahap awal kompetisi. Yaitu, di depan pintu masuk hutan Westeros. Hal itu membuat semua peserta bingung.

“Apa ini?”

“Hah? Apa yang terjadi?”

“Kenapa, kita kembali ke tempat awal?”

Mereka semua bertanya-tanya. Bukan peserta saja yang bingung, tapi penonton dan Kaisar merasakan hal yang sama.

Layar sihir yang memperlihatkan keadaan di dalam hutan pun menjadi tidak berpungsi.

Kaisar bangkit dari duduknya, menghampiri para peserta kompetisi. Begitu dengan Sergio dan Ibunya, mereka berdua menghampiri George yang dalam keadaan linglung.

“Apa yang terjadi?” tanya Selena saat sampai di dekat George.

Laki-laki beriris merah itu hanya menggelengkan kepala, pertanda dia juga tidak tahu apa yang terjadi.

Netra mata Sergio tidak berhenti bergerak, mencari sosok perempuan bersurai pirang.

“Dimana tunanganku?” tanyanya saat tidak berhasil menemukan keberadaan Victoria.

Perkataannya berhasil membuat George sadar. Dengan segera, ia berlari ke pintu masuk hutan Westeros. Namun tubuhnya langsung terpental, saat akan memasuki hutan itu.

Orang yang melihat itu langsung terkejut. Diego berlari ke arah sahabatnya dan membantunya berdiri.

Kaisar berjalan menuju pintu masuk hutan. Dia mengangkat tangan ke depan, namun seperti ada pembatas dan juga tangannya seperti tersengat aliran listrik.

“Ini sihir,” katanya. “Ada orang yang sengaja memasang sihir penghalang,” beritahu Bryant, kepada semuanya.

Dia berbalik dan berkata, “apa ada orang yang tertinggal?” tanyanya.

“Fena, masih di dalam paman!” sahut Diego. Ketika dia sedang khawatir, Diego akan berbicara informal.

Bola mata Bryant sedikit bergetar. Dia langsung menyuruh penyihir dari menara tadi, untuk merusak pembatas itu. Namun sayang, penyihir itu tidak berhasil. Walaupun dia sudah mencobanya berkali-kali.

“Sihirnya terlalu kuat, Yang Mulia. Saya tidak sanggup,” kata penyihir itu, menyesal.

“Kau, yang merupakan putra dari pemilik menara sihir, tidak bisa menghancurkan pembatas itu?” jedanya. “Sebenarnya seberapa kuat, orang yang menciptakan sihir penghalang itu?” tanya Bryant penasaran.

Chris menunduk. Dia malu, ditanya seperti itu. Namun dirinya tetap menjawab, pertanyaan dari Kaisar.
“Mungkin, setara dengan Ayah.”

Setara dengan penyihir agung? Sebenarnya, siapa dia? batin Bryant bertanya.

What Actually Happened? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang