09: Memetik atau menyiram?

167 102 5
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Dua hari berlalu setelah pesta kemenangan itu diadakan. Sore harinya Sergio pergi bersama Felix ke toko kue langganannya.

Mereka berdua duduk di tempat biasa yaitu, di dekat jendela. Itu adalah tempat kesukaan mereka berdua.
Sergio dan Felix menikmati kue yang mereka pesan tadi.

Seperti biasa, kue di sini sangat lezat!batin keduanya berkata.

Nama dari tokonya adalah Backry cake.

Suara lonceng terdengar, menandakan ada pelanggan yang baru masuk ke dalam toko tersebut.

Seorang laki-laki yang berpakaian selayaknya bangsawan, berjalan ke arah kasir toko.

“Selamat datang, tuan muda.”

“Jane, bungkuskan satu lemon pound cake.

“Untuk tuan Putri?”

Dia hanya mengangguk singkat sebagai jawaban. Perempuan bernama Jane itu, langsung membungkus kue kesukaan majikannya dan memberikannya kepada laki-laki tampan di depannya.

Dia berjalan ke arah kedua laki-laki yang duduk di dekat jendela. Sergio menyipitkan matanya untuk melihat, siapa yang berjalan menghampiri mereka berdua.

“Bukannya dia....”

“Dia adalah salah satu sekutu terdekat Victoria, sang penakluk.” Felix menyela ucapan Sergio.

“Dia juga merupakan orang yang paling menawan, di kekaisaran ini.”

“Dia dikenal sebagai ‘Predator hitam berdarah dingin’ di medan perang. Karena tidak mengasihani musuhnya, meskipun mereka adalah anak kecil ataupun seorang perempuan.”

Laki-laki bersurai merah itu menatap sahabatnya. “Dia adalah salah satu sosok yang berpengaruh, di kekaisaran ini.”

“Namanya, Lex Blanchett. Putra tunggal, Marquess Blanchett.”

Saat sampai di sana dia langsung berdiri di hadapan Felix. Lalu menyodorkan sebuah surat bersampul biru, dengan dihiasi emas di pinggirnya.

“Untukku?” tanya Felix. Dan hanya dibalas anggukan oleh Lex.
Netra mata Felix memelotot ketika melihat cap surat tersebut. Gambar cap itu adalah mawar merah dan ada mahkota tiara di atasnya, itu adalah cap surat milik Putri Victoria. Dengan segera, Felix membukanya.

Untuk tuan muda, Bernett.

Saya dengar dari tunangan saya, kalau anda ingin bertemu dan meminta bantuan dari saya.

Sebenarnya saya tidak mengerti, mengapa anda meminta bantuan kepada saya. Padahal kita, tidak seakrab itu untuk saling membantu.

Meskipun begitu, datanglah sekarang ke istana mawar. Saya akan mendengarkannya, akan tetapi saya tidak berjanji untuk mengabulkan permintaan tersebut.

What Actually Happened? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang