BAB 39

6.2K 590 213
                                    

Assalamu'alaikum gess!!
Kiww gimana bab kemarin? Seneng atau gimana? Semoga bab ini juga bikin kalian seneng ya!!

WARNING⚠⚠

JIKA ADA KESAMAAN ALUR, NAMA, TEMPAT DAN WAKTU SEMUA ITU HANYA KETIDAKSENGAJAAN! KARENA CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN AKU DAN YANG PERNAH AKU ALAMI.

KATA KATA DAN MOTIVASI DIDALAMNYA BANYAK AKU AMBIL DARI MEDIA SOSIAL DAN ADA JUGA YANG BIKIN SENDIRI, MAKA TOLONG BIJAK DALAM MEMBACA!!!
.

.
.
.
.

*****

Hal yang tak pernah terpikirkan oleh seorang Devi. Lelaki yang awalnya menurut dia begitu menyebabkan ternyata dia adalah suaminya sendiri. Bahkan, dia pernah menyangkal bahwa dirinya tidak akan pernah berjodoh dengan lelaki itu. Tetapi takdir berkata lain, dirinya dengan lelaki itu ditakdirkan berjodoh.

Tetapi diluar semua kegengsian yang ia perlihatkan, memang ada rasa untuk lelaki yang saat ini duduk disampingnya. Entahlah, dia tidak tau rasa ini kapan mucul, tapi yang pasti dirinya mencintai Gus Afan lebih dari apapun.

"Jadi kamu menerima pernikahan ini?" tanya Fatir kepada putrinya.

Devi mengangguk pelan dan tersenyum tipis. "Iya Ayah, Devi menerimanya."

"Tuh kan, apa kata gue, gak mungkin lo nolak yang spek kayak gini. Jadi gue nih yah, gak perlu pikir dua kali." celetuk Cantika membuat mereka semua menggelengkan kepala.

"Iyaa iyaaa!" kesal Devi kepada Cantika.

"Om, gimana kalau kita adakan ijab kobul ulang? Can mau lihat Devi pakai baju pengantin." usul Cantika membuat mereka semua menatap satu sama lain.

"Gimana nak, kamu setuju kalau kami adakan ijab kobul ulang?" tanya Salma kepada putrinya.

"Devi nurut aja apa kata Gus Afan," Devi melihat Gus Afan yang tersenyum kepadanya. "Kalau menurut Gus Afan baik, Devi ikut suami."

"Anjirr! Baru juga tahu satu hari udah bucin aja lo!!" celetuk Cantika.

"Can, mulutnya." tegur Gus Rakha.

"Kalau kalian semua setuju, Afan juga ikut setuju." ujar Gus Afan.

"Oke kalau gitu, berarti setuju yah kita melakukan ijab kobul ulang untuk pernikahan mereka berdua." seru Fatir.

"Kapan, Om?" tanya Cantika.

"Nanti Om kabari tanggal pasnya."

"Semuanya, Devi pamit ke asrama dulu yaah." izin Devi ketika keheningan menyelimuti mereka.

Devi menatap Gus Afan. "Gus, gue izin ke asrama dulu yah. Soalnya mau ketemu sama yang lainnya, kasihan mereka pasti panik nyariin gue."

Gus Afan mengangguk. "Iyaa, hati hati sayang."

Devi tersenyum mendengar panggilan itu dan ia pun menyalami tangan suaminya dan yang lainnya. Devi berlalu dari sana setelah mengucapkan salam.

"Apa saja yang terjadi semenjak Devi berada disini?" tanya Fatir setelah Devi meninggalkan ndalem.

Gus Afan, Gus Rakha serta Cantika melihat satu sama lain. Mereka tidak tahu harus memberitahu atau tidak.

Istri Nakal Gus AfanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang