Chapter 29 🔞

2.7K 88 5
                                    

🔞🚨
•••

Jaemin memusatkan perhatiannya pada Chenle yang sedang berlatih di depan sana. Sudah berhari-hari mereka kembali latihan.

"Gemes banget ya?"

Jaemin berdecak tatkala Mark memuji kekasihnya. Tidak ada hentinya ia cemburu pada Mark.

"Iya, pacar gue gemes banget," balasnya dengan penekanan.

"Hahahah, chill, bro. Gue gak jatuh cinta sama pacar lo. Emang dia adik paling gemes aja makanya gue puji."

Jaemin berdeham. "Lo sama Renjun gimana? Ada peningkatan?"

Mark menggeleng. "Masih sama, gue belum ada keberanian lagi buat ngajak dia pacaran."

"Kasian, berkali-kali ngajak pacaran, berkali-kali juga ditolak."

"Anjir, tertohok fakta."

•••

Chenle membasuh wajahnya selepas latihan selesai. Ia sekaligus mengganti pakaian di kamar mandi karena badannya cukup berkeringat.

"M-mpphh, lepasshh!!"

Wait.. what?

Chenle mengurungkan niatnya untuk keluar dari bilik kamar mandi. Siapa yang sedang bercumbu di luar adalah pertanyaan di kepala lelaki mungil itu saat ini.

Kecapan demi kecapan terdengar di seluruh kamar mandi. Meskipun terdengar bergairah, tapi salah satunya seakan memberontak sedari tadi.

Apa ini pelecehan seksual?

Chenle yang penasaran pun mengintip dari celah di bawah pintu. Hanya terlihat sepasang sepatu. Kemungkinan orang satunya didudukkan di wastafel.

Eh? Sepertinya Chenle tidak asing dengan sepatu itu. Ia pernah melihatnya di suatu tempat.

Ahh, seperti sepatu milik...

Plak

"Brengsek lo, Jaehyun!"

Chenle membungkam mulutnya dengan kedua tangan. Benar dugaannya bahwa sepatu itu milik Jaehyun. Namun yang membuat ia tidak percaya lagi adalah suara tadi. Suara yang cukup ia kenali.

Itu bukan Taeyong.

Tapi Jungwoo.

Chenle berdiam di balik pintu hingga dua orang itu meninggalkan kamar mandi. Pertanyaannya, sejak kapan Jaehyun menjadi orang yang paling brengsek? Ia pikir ciumannya dengan Jaehyun saat itu hanya ketidaksengajaan, atau benar tidak sengaja? Yang jelas, melihat kejadian tadi membuatnya berpikir bahwa Jaehyun dengan mudahnya mempermainkan orang-orang di sekitarnya.

Kasian, Taeyong hyung.

•••

"Sayang?"

Chenle menoleh, mendapati Jaemin yang duduk di depannya. Ia balas dengan senyuman. Keduanya telah menyelesaikan makan malam mereka.

"Kamu kenapa? Ada masalah?"

Lelaki itu tidak menjawab. Rasanya ia ingin menceritakan kejadian tadi pada Jaemin. Haruskah?

"Aku gapapa," kata Chenle akhirnya.

Jaemin mengangguk, kemudian membereskan peralatan bekas makan mereka. Ia tau ada sesuatu yang kekasihnya pikirkan, tapi ia tidak ingin memaksa hingga Chenle sendiri yang memberitahunya. Mungkin.

"I'm here if you need me." Jaemin mengecup bibir Chenle cukup lama.

Saat Jaemin menjauhkan wajahnya dari Chenle, lelaki manis itu justru menarik tengkuknya dan melumat bibirnya. Baiklah, bercumbu setelah makan malam terdengar bagus juga bagi mereka.

NZ Story || Jaemle [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang