Suara napas terengah-engah terdengar saat pertarungan keduanya. Sang pemilik kekuasaan kini memegang sayatan yang tak sengaja mengenai perut sampingnya. Sebelumnya luka yang lebih parah sudah dirinya pernah dapatkan, tapi kenapa dengan sayatan kecil dirinya bisa selemah ini.
Perlahan pedang yang dirinya bawah runtuh beserta tubuh kekarnya. Tubuhnya seperti mati rasa, sebenarnya apa yang pria itu lakukan padanya.
"Kau baik-baik saja Minho?" Tanya pria itu menunduk menatap dirinya. Minho memegang lukanya, berusaha untuk bangkit dan kembali menyerang. Setelah perkelahian yang mereka lakukan tadi. Wajah pria itu juga sudah bonyok karena beberapa pukulan yang dia diberikan.
"Kau akhirnya kalah" kata pria itu yang dapat terakhir Minho dengarkan di telinga.
______
🔞
Sentuhan hangat itu membuat dirinya agak geli, aura dingin juga kini seperti menusuk kulitnya. Tubuh Minho masih sangat lemah, hanya bebetapa gerakan kecil yang dia bisa. Bahkan membuka mata rasanya begitu berat.
Perlahan dirinya merasa sesuatu yang kenyal mendarat pada keningnya sebanyak dua kali. Hembusan angin hangat yang suhunya berkebalikan dengan tubuhnya juga terasa di depan wajah.
Benda basah itu kembali menempel tepat di bibirnya, di saat itulah dirinya tersadar dan membuka mata. Wajah bengis dan licik itu ada di depannya menatap kedua mata dengan iris yang berbeda warna miliknya.
Persekian detik Minho merasa dirinya ternyata berada di sebuah tempat. Bukan di mansion packnya. Tempat itu lebih seperti sebuah penjara.
"Akhirnya kau sadar" bisiknya dengan nada bariton yang begitu rendah. Perlahan Minho merasakan jemari milik pria itu ketika mengusap paha hingga perut berototnya.
"Lepaskan aku! Lebih baik kita bertarung secara jantan" kata Minho yang berusaha merontak. Tapi pria itu seperti tidak tahu malu, dia tertawa sembari melanjutkan kegiatannya.
"Kau bahkan tidak bisa melakukan itu dan aku tidak akan membiarkan nya" kata pria itu berusaha meremehkannya. Walaupun begitu Minho sangat tidak menyangkal bahwa dirinya memang lemah saat ini. Tapi dia tak bisa membiarkan dirinya diperlakukan rendah seperti ini.
"Aku bukannya tidak kau, tapi aku hanya ingin menaklukkan mu dengan cara berbeda" katanya. Minho berdecih dengan senyuman miring. Apa maksudnya berbeda?
"Sekarang kau bukanlah seorang Alpha, jadi kau harus ingat itu. Semuanya ada di tangan ku" kata pria brengsek di depannya. Dengan kurang ajarnya pria itu menaiki tubuh Minho terduduk sembari bersandar di dinding sel. Dirinya berusaha menggerayangi tubuh miliknya dengan liar.
"Jangan menjadi pengecut" kata Minho berusaha menolak. Tapi pria itu malah menjadi-jadi, kini dirinya bangun dan menekuk kedua kaki Minho lebar-lebar.
"Tak hanya pack mu, aku juga akan memiliki mu seutuhnya" katanya dengan senyuman miring menatap bagian bawah Minho yang telanjang. Minho berusaha memberontak tapi pria itu memeluk tubuh Minho membawanya ke dekapannya.
"Bang Chan!!" Teriak Minho saat pria itu semakin tidak senonoh. Kini jemari tangannya merekas bokong atletis milik Minho dengan seksual. Suara aneh Minho keluarkan karenanya membuat sialan itu tertawa.
"Arkhhh!!" Minho menjerit saat jari itu masuk ke lubang duburnya. Bergerak di dalam sana tak terkontrol. Minho merasa aneh, kenapa tubuhnya seperti beraksi dengan jari itu.
"Ahhh ahh aku tidak tahan" katanya semakin brutal mengarungi tiap inci kehangatan bagian dalam tubuh Minho. Pria itu kini mencakar dan meremas pakaian di punggung Chan sambil mendesah.
"Arthhh cukup ahh lepaskan" kata Minho saat merasakan tiga jari Chan mengobok-ngobok isi perut sang Alpha hingga basah. Tanpa Minho sadari dirinya kini mengeluarkan spermanya di pelukan pria itu.
"Siapapun tidak akan pernah menolak, termasuk kau" katanya sembari melepaskan jarinya. Minho yang sudah penuh air mata ini direbahkan pada lantai dingin sel. Suara deru napasnya yang cepat membuat sang lawan main terkagum. Kini dirinya kembali mamainkan tubuh pria itu seperti tadi.
"Tubuh mu lumayan" katanya meraba perut dengan otot itu. Bagaimana tidak bagus, Minho adalah seorang Alpha yang sama dengan dirinya.
"Sesi mu sudah selesai, sekarang giliran ku" katanya menekuk kedua kaki Minho yang lemas. Pria itu masuk ke sana dan menekan paha Minho agar lubang basah itu nampak.
"Hai!! Apa yang kau lakukan?" Tanya Minho saat melihat pria itu mengeluarkan penisnya yang keras dan berurat. Minho menggeleng berusaha mundur, tapi dirinya menganga saat benda itu didorong secepat kilat ke lubang analnya.
"Arhhhh lepas nghhh" katanya berusaha melepaskan diri. Chan melepaskan kedua tangannya dan kini mengungkung naik ke atas tubuh Minho. Memegang kedua tangan pria itu dengan kuat.
"Arhhh arhhh nghhhh nghhhh nghhhh" suara mulut Minho yang tak bisa berhenti berusaha ketika Chan menekan tubuhnya untuk memasukan semuanya.
"Sempit yang menandakan aku yang pertama masuk" katanya tersenyum penuh hormat. Minho menggeliat karena merasa tubuhnya aneh, dirinya seperti panas karena yang dilakukan oleh pria ini. Perutnya seperti disumpal penuh dan panas sulit dikatakan dengan kata-kata.
"Rileks" kata Chan sembari mencium bibir Minho dan melumat bibir tipis itu dengan seksual. Seperti ingin mengalihkan rasa sakit yang Minho rasakan padanya.
Mata Minho terbelakak saat hentakan kuat dia dapatkan hingga tubuhnya bergejolak syok. Saat bibirnya menganga Chan pun tak mau kehilangan kesempatan untuk menyusuri semua yang ada di dalam sana dengan lidahnya.
Tubuh Minho bergerak maju mundur digerakkan oleh pria di depannya. Saat ujung benda di dalamnya menekan bagian terdalam membuat Minho bergejolak. Bibirnya seperti refleks mengeluarkan desahan halus walaupun masih berciuman dengan pria ini.
Air matanya seperti tumpah, kenapa bisa Minho sepasrah ini? Apa dia sudah menjadi pengecut? Semprotan hangat dirinya rasakan di dalam sana, hal itu membuat Minho tersadar dan menatap wajah gila di depannya.
Chan melihat mata sayu itu menatap dirinya, Minho yang tadinya memberontak kini menatapnya pasrah seperti menginginkan sesuatu. Perlahan dirinya melepaskan ciuman dalam dan panas tersebut.
"Lepas" katanya dingin saat Chan menatapnya. Air katanya menetes dan napas itu terus berderu cepat.
"Tidak semudah itu" katanya. Dirinya kembali menghujam Minho dengan genjotan bertempo cepat. Minho yang tadinya mulai tenang kini kembali berteriak, suara khas seks terdengar di ruangan sepi itu.
Beberapa jam berlalu, tubuh Minho yang sudah lemah kini semakin lemah. Pria ini benar-benar tak melepaskannya. Tubuh Minho berbaring menghadap ke samping dengan bergetar hebat. Sedangkan pria itu masih membelakangi dirinya sembari menikmati hangatnya bagian dalam tubuh Minho.
"Aku sangat bangga pada diri ku, semua yang aku mau kini sudah ku miliki" katanya memeluk Minho dengan hangat. Pria gila yang perlu disuntik mati.
"Lepas... lepas" hanya kata itu yang Minho ucapkan dari bibirnya. Setelah dilecehkan harga diri Minho seperti hancur. Melindungi dirinya saja dia tidak bisa apalagi melindungi packnya yang sudah diambil alih olehnya.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NIGHT SIGH [Banginho] ✔️
FanfictionSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR !!! Minho tidak mengira jika Pack yang dirinya pimpin kini sudah jatuh ke tangan seorang Alpha besar yang pernah menjadi teman saat pendidikan di akademi. Semuanya sangat mendadak, dengan ambisi yang membara Ban...