Minho berusaha mencari tempat untuk berpegangan. Chan tak berhenti sedetikpun menggerakan tubuhnya. Tangan Minho kini mencengram lengan Chan yang memeluk memegangi dirinya agar tak bergerak. Tubuh Minho seperti bergejolak bereaksi saat mendapatkan sentuhan darinya.
Apalagi mulutnya yang tak bisa dikontrol, saat Chan menghentakan penisnya masuk Minho tak bisa menutup mulutnya untuk mendesah.
"Lihatlah bukankah sangat keren?" Tanya Chan kenapa Minho sembari menunduk. Minho ikut menunduk, dia menelan ludah saat melihat betapa elastis lubang analnya melahap penis keras milik Chan.
Lubang Minho pun terasa basah karena penuh oleh sperma Chan. Tetesan cairan putih itu terus keluar dari dalam sana.
"Tunggu nghhh nghhhh" kata Minho yang mulai tegang, tubuh Chan yang terus menekan dirinya membuat Minho sakit. Chan seperti mendengarnya, pria itu melepaskan penisnya dan mengarahkannya ke perut Minho.
Cairan putih itu membasahi perut rata milik Minho. Minho terengah-engah begitu juga dengan Chan. Keringat dingin membasahi tubuh Minho saat ini.
"Makanlah" kata Chan melunak. Minho menggeleng menjauhkan dirinya.
"Belum cukup ya yang tadi?" Tanya Chan menarik tubuh Minho dan menempatkannya di depan dirinya. Chan terduduk sembari membawa Minho ke pangkuannya.
"Kau sangat nakal, tapi aku suka" ucap Chan sembari meremas kedua puting susu Minho yang membengkak. Perlahan Chan agak menunggingkan tubuh Minho.
"Nghhhh" dalam satu hentakan penisnya masuk ke lubang anal Minho. Minho meremas paha Chan memposisikan tubuh dengan baik dan berusaha bangun namun Chan langsung merangkulnya dari belakang.
"Tenang, jangan panik" kata Chan. Minho menangis saat milik Chan seperti menerobos masuk sangat dalam. Perut Minho terasa penuh dan buncit.
"Lepas hiks, tidak nyaman" katanya. Chan sangat suka melihat Minho menangis, dia kini begitu lemah.
"Jadi kau akan melakukan apa yang aku katakan?" Tanyanya merangkulnya dengan erat. Minho tak menjawab, Chan pun menggeser posisi mereka hingga membuat Minho lebih menggila.
"Jangan ahhh bergerak nghh" katanya menahan paha Chan. Sang Alpha kini mencium leher Minho ribuan kali. Perlahan dirinya meraih sebuah apel.
"Sambil menikmati makanlah" katanya. Perlahan Minho mengambil apel yang diberikan Chan dengan kedua tangannya. Dengan hentakan kecil itu membuat Minho agak terkejut tapi dia bisa makan dengan sesenggukan.
"Hmmm ahh ahh ahh" Minho menjatuhkan apel itu karena Chan terus mempermainkan dirinya.
"Sumpah, kau manis sekali" ucap Chan gemas sembari menghujani Minho dengan ribuan ciuman.
Minho makan dengan rakus di depan Chan, tak peduli dengan semuanya. Dia Harus mengisi energi agar menjadi kuat kembali. Setelah itu dia akan membuat perhituangan dengan pria brengsek ini.
"Pelan-pelan, aku tidak mau kau tersedak" ucap Chan menatap dirinya. Apa ini? Bukannya dia ingin menyiksa Minho?
Tangan Chan mendekat mengusap bibir bawah Minho yang berisi saus dan sisa makanan.
"Makan dengan anggun seperti di pack mu" katanya. Mencium bibir Minho, pria itu menelan ludah lalu mengusap tangannya.
"Kau sudah mendapatkan yang kau mau kan? Jadi pergilah dari sini" ucapnya ketus. Chan bangun kemudian mendekat ke arah Minho.
"Arhhhh" Minho menjerit saat pria itu menusukan jarumnya di tempat biasa. Seketika kepala Minho jadi pening dan dirinya pun terjatuh ke belakang pada pelukan Chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NIGHT SIGH [Banginho] ✔️
FanfictionSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR !!! Minho tidak mengira jika Pack yang dirinya pimpin kini sudah jatuh ke tangan seorang Alpha besar yang pernah menjadi teman saat pendidikan di akademi. Semuanya sangat mendadak, dengan ambisi yang membara Ban...