Minho agak terkejut saat melihat sosok pria kekar yang berdiri di depan lemari besar, dia hanya menggunakan celana formal saja. Punggung besar berotot yang begitu sempurna tersebut membuat Minho meneguk ludah.
"Kau sudah kembali, apa jalan-jalannya menyenangkan?" Tanyanya berbalik dengan senyuman manis. Matanya menyipit dan di kedua sudut bibirnya menampakkan dua lesung pipi kecil.
"Ah iya" jawab Minho canggung. Jujur dia bingung akan melakukan apa di sini. Seketika dia jadi panas karena malu.
"Apa yang kau bawa?" Tanya Chan melihat bawaan Minho. Pria manis itu menoleh tanpa menatap manik mata sang mate.
"Kalian berbelanja ya? Boleh aku lihat?" Tanya pria itu kini duduk di samping Minho. Minho mengangguk menyerahkan paper bag yang dia bawa. Chan membukanya, dia tersenyum melihat beberapa pakaian baru itu.
"Hmmm bagus, pasti cocok dengan mu. Kau pintar memilih pakaian" kata Chan. Pria itu kemudian mengarahkan satu pada Minho.
"Coba pakai ini" ucapnya. Minho melihat pakaian itu, perlahan dia menatap wajah Chan.
"Tidak tidak" katanya menolak. Tapi tiba-tiba lengan Chan merangkul pinggangnya.
"Kenapa? Bukannya ini dibeli untuk dipakai?" Tanyanya. Minho seperti merona sekarang, seharusnya dia buang saja pakaian ini tadi. Apalagi ini sangat seksi.
"Ya, tapi aku malu" katanya dengan cepat. Chan kini terdiam dan tertawa terbahak-bahak. Minho mode pemalu sangat menggemaskan.
"Tidak usah malu, di sini tidak akan ada yang berani menertawakan mu. Jadi pakai saja" kata Chan sembari mengusap rambut Minho dengan lembut.
"Aku mau mandi, apa kau mau ikut?" Tanya Chan. Minho langsung menggeleng, tapi sepertinya Chan menggenggam erat pinggang Minho.
"B..baiklah" katanya tidak bisa menolak. Minho digiring untuk berjalan lebih dalam dari ranjang itu menuju ke sebuah ruangan. Mata Minho terbelakak di dalam ruangan sang Alpha ternyata ada sebuah kolam pemandian yang indah.
Asap menghembus di atas air, yang menandakan itu adalah kolam air hangat.
Ketika menoleh ke samping, Minho terkejut saat Chan sudah membuka semua pakaiannya telanjang bulat. Pipi Minho langsung kembali merona melihatnya, walaupun sudah sering telanjang bersama. Tapi di saat seperti ini masih ada rasa malu bagi Minho.
"Minho kenapa kau diam? Ayo buka pakaian mu" kata Chan mendekat. Minho membuang muka saat pria itu menarik terusan yang dirinya pakai ke atas untuk melepaskannya dari tubuh Minho. Tubuh langsing milik Minho kini nampak jelas saat pakaian itu disingkirikan darinya.
Celana pendek Minho juga diturunkan ke bawah untuk dilepaskan. Minho diam berusaha menahan diri, apalagi saat Chan menjongkok di depannya untuk melepaskan celana pendek itu.
"Kenapa dengan mu?" Tanya Chan kini menghadap ke atas. Minho kembali membuang muka, menaikan kedua kakinya agar Chan bisa melepaskan celananya.
Chan kini turun ke kolam perlahan sampai tubuhnya terhisap air, yang hanya menampakkan dada bidangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NIGHT SIGH [Banginho] ✔️
FanfictionSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR !!! Minho tidak mengira jika Pack yang dirinya pimpin kini sudah jatuh ke tangan seorang Alpha besar yang pernah menjadi teman saat pendidikan di akademi. Semuanya sangat mendadak, dengan ambisi yang membara Ban...