The Night Sigh : Chapter 27

931 64 13
                                    

Chris x Lino Time >>>>> 🔞🔞

"Kau ke sini?" Suara bariton itu terdengar dari arah kamar. Sesosok pria manis dengan pakaian tidurnya masuk ke kamar sang Alpha dengan memeluk sebuah bantal di tangannya.

"Aku merindukan mu" ucap pria itu sembari menatap punggung sang Alpha. Pria berambut silver itu kini menoleh ke arah sang Luna dengan senyum manisnya.

"Lino ayo ke sini!" Katanya memanggil, Lino berlari kencang kemudian memeluk matenya dengan sedikit lompatan.

"Hati-hati sayang, kau tengah hamil sekarang" ujarnya sembari memegang wajah Lino yang kini bergelayut manja dengan dirinya. Lino tiba-tiba bersemu mendengar apa yang pria ini katakan.

"Kau mau jalan-jalan malam sebentar tidak?" Tanya si rambut merah dengan senyuman menggoda. Chris seperti tidak bisa menolak, Lino terlalu menggoda malam ini. Pakaian tidur seksi itu seperti sengaja dirinya pakai. Seluruh lekuk tubuhnya membuat darah Chris berdesir.

Keduanya berjalan-jalan di taman kastil, sejuk dan sangat sepi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keduanya berjalan-jalan di taman kastil, sejuk dan sangat sepi. Suasana seperti mendukung keduanya. Lino menggengam erat tangan sang mate. Jantung keduanya tak bisa berhenti berdetak.

"Kenapa kau bisa mengambil alih tubuh Chan?" Tanya Lino sembari menikmati malam yang indah. Chris mengangguk, dia cuma agak bosan di sana. Saat Chan lengah dirinya langsung mengambil alih.

"Bagaimana dengan mu, pasti tadi Minho sudah tidur kan?" Tanya Chris. Lino mengangguk memberikan dua jempolnya. Maunya tadi Lino ke kamar Chan untuk membuat tubuh Minho terlelap di sana, tapi tiba-tiba yang ada di sana adalah Chris.

"Aku agak kesal sebenarnya dengan dia" ucap Lino sembari menendang batu di depannya. Chris menoleh kebingungan mendengar ungkapan serigala berambut merah itu.

"Kau sangat perhatian saat bersama Minho" katanya jujur dengan wajah sedih. Chris menelan ludah dan menatap ke arah lain. Apa benar?

"Kalian satu tubuh, kenapa harus cemburu?" Ucapnya sembari mempercepat gerakan kakinya melangkah. Lino agak terhuyung karena Chris menarik tangannya.

"Bukan begitu, tapi" Lino seperti tak bisa membalasnya. Dia pun menghela napas dan mengangguk. Perlahan tangannya dilepaskan dari tangan Chris.

"Tidak apa-apa, sepertinya aku yang berlebihan. Selanjutnya kita ke mana?" Tanyanya mengalihkan topik. Chris melihat wajah kekecewaan dari matenya itu, namun dia segera menunjuk ke sebuah tempat.

Karena percakapan tadi membuat keduanya menjadi canggung. Lino seperti tidak banyak bicara seperti pertemuan mereka sebelum-sebelumnya. Apa Chris ada salah bicara?

"Aku tiba-tiba mengantuk" ucap Lino kini bangkit berjalan pergi darinya. Namun, dengan cepat Chris menarik tangan Lino kemudian membawanya duduk di atas pangkuan sang Alpha.

Lino terkejut saat pria itu memeluknya erat, mencium leher dan menghirup lekat-lekat tubuhnya. Jujur ini sangat nyaman, tapi Lino tidak boleh lemah.

"Maaf sepertinya aku membuat mu cemburu" ucap sang Alpha, Lino diam hanya menunduk bahkan tak membalas apapun yang dilakukan oleh matenya.

Tangan kekar itu kini mengangkat kedua kaki Lino ke atas, memanggunya ala bridal kemudian menautkan bibir mereka satu sama lain. Chris mencium begitu dalam, sangat dalam hingga Lino terkejut. Saat pertemuan pertama mereka, Chris sangat kaku tapi malam ini dia sangat lugas.

"Aku mohon jangan marah sayang" ucapnya menatap manik hitam milik Lino, pertahan tangannya menyapu rambut merah berkilau yang tersinari sinar bulan.

Kembali bibir tebal Chris menyapu bibir tipis milik si manis. Melumatnya dengan telaten, sembari berusaha memasukan lidahnya ke dalam. Tangan Chris juga tidak tinggal dia. Dirinya berusaha untuk melepaskan pakaian omega manis itu.

"Maaf aku merobeknya" Ucap Chris melepaskan pelukannya. Lino merona saat tubuhnya kini sudah setelah telanjang, terusan yang dirinya pakai sudah hancur karena keganasan sang Alpha. Celana pendek Minho kini dikendurkan belakang.

Lino langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang sang Alpha yang masih tertutup oleh sebuah kemeja hitam. Darah Lino berdesir ketika tubuhnya diraba dengan seksual oleh Chris sembari menikmati femoron dari sang omega.

"Aku ingin mengangahi mu" ucap Chris. Pria itu mengangkat tubuh Lino yang ringan, memposisikan tubuh pria manis itu menempel di pakaiannya. Kedua kaki Lino dibuka dan dilingkarkan pada perut Chris.

Mereka kembali berciuman, Lino yang juga sudah tidak tahan membalas semua yang di berikan untuknya. Suara lenguhan dirinya terdengar ketik Chris meremas-remas bokong sintalnya dengan seksual.

Lino kembali memejamkan matanya saat gundukan yang tepat di bawah bokongnya semakin mengeras dan menekan dirinya.

"Kau menunggu apa lagi?" Tanya Lino menatap kedua iris silver bercahaya itu. Chris tersenyum sembari menurunkan celana yang dirinya pakai kemudian mengeluarkan penisnya yang hampir berukuran jumbo.

"Aku akan sangat hati-hati karena kau sedang hamil" ucap Chris dengan sebuah tatapan mata nakal pada Lino. Si manis merona, perlahan dia memejamkan matanya ketika Chris mendorong penisnya masuk ke dalam. Benar-benar pelan hingga Lino bisa merasakannya.

Kedua tangan kurus Lino kini memegang bahu lebar sang Alpha sembari menahan desah. Dia tahu diri, kini mereka tengah bermain di taman pack. Tidak akan lucu jika Lino mendesah dengan benar. Serigala lainnya akan bangun dan melihat mereka.

"Hnghhh hnghhh hmmm" Lino menutup matanya sembari memeluk leher Chris. Lubangnya seperti mengendur sempurna. Chris merasa diramas kuas dari dalam oleh Lino. Ini sangat nikmat.

"Nghh sayang ahhh jangan di tahan" ucap Chris saat Lino menutup mulutnya agar tidak mendesah. Karena kasihan, Chris kembali menautkan bibir mereka untuk membuat Lino teralihkan.

Genjotan demi genjotan Lino rasanya, malam ini Chris sangat membuat dia puas. Tiap hentakannya sangat nikmat dan membuat mereka candu. Di saat tubuh keduanya panas, Lino tiba-tiba gemetar saat angin dingin menerpa tubuhnya.

"Kau kedinginan?" Tanya Chris berhenti bergerak. Lino menggeleng, tapi tubuhnya tidak bisa bohong. Kegiatan mereka terlalu singkat untuk dihentikan.

"Ayo kita pindah" ucap sang Alpha mengangkat tubuh Lino di tendongannya kemudian masuk kembali ke kastil pack.

"Hnghhhh hnghhhh ugh ughh" Lino mendesah hebat saat Chris memanjakan dirinya. Kini pria itu ada di atasnya, penuh keringat mengagahi dirinya. Tubuh Lino sejak tadi bergerak naik turun mengikuti tempo sodokan yang dilakukan.

Tubuh Chris kini menunduk ke dada Lino dan menyusui di kedua puting Lino dengan seksual. Lino refleks meremas rambut silver itu sembari mendesah. Semua area sensitifnya kini dijamah dengan bebas oleh sang serigala.

"Aku mencintai mu Chris nghh" katanya sembari mendesah hebat. Perut Lino pun sudah basah karena terus melakukan pelepasan.

Setelah mendapatkan klimaks yang begitu nikmat, Chris melepaskan penisnya dari anal Lino. Omega yang tengah hamil muda nampak terengah-engah sembari menutup matanya. Chris menarik selimut ranjangnya kemudian menutupi tubuh keduanya dengan selimut.

"Selamat malam" ucap Chris, Lino tersenyum kemudian memeluk matenya. Sang belahan jiwa yang ditakdirkan menjadi pasangan abadi.

Kedua kaki Lino dinaikan ke pinggang Chris, darah Lino berdesir saat benda keras itu tertanam di perutnya.

"Biarkan di sini, rasanya nyaman dan hangat" ucap Chris sembari memeluk tubuh Lino dengan erat.



TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE NIGHT SIGH  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang