The Night Sigh : Chapter 18

882 63 6
                                    

Pada suatu pagi, Minho sudah segar setelah mandi. Pria manis itu agak ceria karena tidak merasa sendirian lagi. Dia selalu melakukan minlink dengan wolfnya. Mereka seperti saudara kembar, walaupun Minho belum pernah bertemu dengan Lino.

Dia menyisir rambutnya sembari menatap tubuhnya dengan balutan terusan berwarna putih. Tak ada baju lainnya selain terusan, jadi daripada telanjang mending dipakai saja.

 Tak ada baju lainnya selain terusan, jadi daripada telanjang mending dipakai saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah apa yang aku harus lakukan hari ini?" Gumam Minho. Dia berusaha mengobrol lagi dengan Lino. Namun sepertinya wolfnya itu tengah tidur di dalam sana. Minho pun jadi mengantuk, bosan dia kembali dirasa bosan.

Pria manis itu kini menghamburkan tubuhnya ke ranjang. Mengusap-usap hangatnya seprei yang mungkin baru saja diganti tadi saat dia mandi. Pelayan di kastil ini sangat gerak cepat, mereka seperti bisa membaca pikiran Minho.

Di sampingnya juga sudah tidak ada piring bekas makanan. Mungkin tidak ada acara makan di ruang tamu kastil mereka. Pria manis itu hanya menatap dinding bagian atas saja. Warnanya putih sama seperti kamarnya dulu. Perlahan dirinya memejamkan matanya dan terlelap.











Hitam












Gelap









Namun Minho terkejut saat seseorang menyentuh bahunya. Ketika membuka matanya wajah Felix kini ada di atas dirinya. Pria itu tersenyum ceria melihat Minho terbangun. Minho menggosokkan matanya sembari mengecek.

Rupanya sudah jam 4 sore, artinya sudah 7 jam dia tidur? Padahal tidak melakukan apapun tadi Minho seperti sangat lelah. Kembali kepada Felix, pria itu membawa alat make upnya dan sebuah koper. Entah apa yang akan dia lakukan padanya hari ini.

"Kau sudah pasti tahu apa yang akan aku lakukan" katanya sambil memperlihatkan semua giginya di hadapan Minho. Minho mengangguk sembari melipat kedua tangannya.

"Kali ini ada pesta apa lagi?" Tanya Minho agak malas. Tubuhnya refleks menggeliat seperti kurang tidur.

"Kak apa kau selalu melakukan mindlink?" Tanya Felix membuka semua barang bawaannya. Minho terbelakak kemudian mendekat ke arah adik Chan.

"Kenapa kau tahu?" Tanya Minho kebingungan. Tapi mungkin karena Felix adalah seorang dokter dia pasti sudah sangat peka akan masalah kesehatan yang terjadi.

"Ya wajah ku sangat pucat, lebih baik jangan terlalu sering melakukan mindlink. Yang penting-penting saja kak, saat melakukannya energi ku akan cepat habis dan kau akan mudah lelah" jelasnya sembari menyisir rambut hitam legam milik yang lebih tua.

Minho mengangguk paham, sepertinya yang dia rasakan karena hampir seharian melakukannya dengan Lino. Karena terlalu senang akhirnya bisa berbincang dengan sang belahan jiwa.

"Malam ini akan ada pesta penting, pesta pernikahan Alpha dari Pack Red Sea. Ini adalah pesta formal, karena kau sudah di sini jadi kau harus mendampingi Alpha. Karena kau adalah matenya" jelas Felix. Minho menelan ludah, Pack Red Sea? Sepertinya sangat asing. Semoga saja tidak ada orang yang dia kenali di sana.

THE NIGHT SIGH  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang