Malam tiba, entah kenapa Minho masih belum bisa terlelap. Setelan mendengarkan penjelasan dari Chris tentang apa yang dia lihat malam itu Minho jadi merindukan Chan. Ternyata ada alasan di balik semua yang dia lihat. Pantas saja Chan kasar waktu itu rupanya dia tengah mengalami rut nya.
Bagaimana keadaannya? Apa dia senang saat mendengar Minho tengah mengandung? Perlahan mata Minho melihat kantung darah yang digantung menggantikan infusnya.
"Chris mengatakan bahwa ini darah Chan, dia bersikeras mendonorkan darahnya untuk ku" ucap Minho. Perlahan dia melihat pria berambut silver itu seperti biasa menunduk tidur di sampingnya. Pasti Chris sangat lelah tiap malam tidur seperti ini. Perlahan Minho memberanikan dirinya menyentuh rambut pria itu mengusapnya dengan lembut penuh cinta.
Setelah itu Minho berbaring menghadap ke arah matenya sembari memejamkan matanya. Semakin lama kantuk mulai dirasakan, Minho sejak tadi sudah menguap beberapa saat. Ketika diujung kesadaran dirinya merasakan usapan lembut di wajah dan rambutnya.
Bibir tebal itu pun kini mendarat di kening dan pipinya. Tangan hangat itu benar-benar membuat dirinya begitu nyaman.
"Aku mencintai Minho" suara serak itu membuat hati Minho berdebar. Perlahan dirinya membuka mata melihat manik dengan iris hitam legam. Rambut hitam yang Minho rindukan akhir-akhir ini.
Saat melihat mata Minho terbuka, pria itu berusaha pergi namun perlahan Minho memegang erat tangannya.
"Kau mau pergi ke mana Chan?" Tanya Minho padanya. Chan terdiam seperti tertangkap basah.
"Aku Chris" katanya menyangkal. Minho kini menatap lekat wajah Chan. Pria itu seperti memalingkan wajahnya belum berani menatap sang mate.
"Chris aku mencintai mu" ucap Minho sengaja, walaupun dia tahu pria ini adalah Chan. Minho berusaha mendudukan tubuh Chan kembali, kemudian memegang wajah Chan. Ciuman tipis itu dapatkan dari Minho pada bibirnya.
Tatapan mereka kini bertemu, Perlahan Chan memegang kedua tangan Minho dan memejamkan matanya.
"Aku juga mencintai mu, maafkan aku" ucap Chan berkaca-kaca setelah membuka mata. Minho tertawa perlahan, dia kemudian memukul jidat Chan dengan jarinya.
"Dasar bodoh" ucap pria manis itu kembali merebahkan dirinya kemudian berbaring miring memunggingi Chan. Senyuman Minho kini merekahnsetelah bisa mempermainkan Chan.
Chan seperti lemah, dia hanya menatap punggung Minho dari belakang. Sebenarnya ingin sekali menyentuh dan memeluk tujuh Minho namun setelah semua yang terjadi Chan masih malu dan takut.
_____
Minho menatap ke arah layar yang ada digunakan untuk memeriksa kanduangannya. Nampak janinnya masih kecil berbentuk kantong. Suara di dalam sana sangat menggelikan dan membuat Minho gemas.
"Kak Chan kenapa kau hanya diam saja?" Tanya Felix melihat kakaknya hanya diam saja mematung menatap wajah Minho yang sumbringah.
"Tidak" jawab Chan lalu menatap ke monitor.
"Semuanya sepertinya sudah baik-baik saja, besok Luna sudah bisa kembali ke kastil" kata Dokter Hwang pada pasangan itu. Minho mengangguk pelan sembari mengusap gel yang ditumpahkan ke atas perutnya. Perawat mengeluarkan alat itu dan semua orang keluar meninggalkan keduanya.
Keduanya masih sangat canggung, tak ada obrolan apapun. Setelah mereka keluar, Minho yang tadinya berbaring menghadap ke atas kini menghadap memunggungi Chan.
"Apa badan mu tidak sakit terus menghadap ke sana?" Tanya Chan sembari membenarkan selimut Minho. Minho perlahan tersenyum tapi dia tak menjawab. Coba kita lihat sampai di mana letak kesabaran dari seorang Bang Chan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NIGHT SIGH [Banginho] ✔️
FanfictionSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR !!! Minho tidak mengira jika Pack yang dirinya pimpin kini sudah jatuh ke tangan seorang Alpha besar yang pernah menjadi teman saat pendidikan di akademi. Semuanya sangat mendadak, dengan ambisi yang membara Ban...