The Night Sigh : Chapter 21

984 74 19
                                    

🔞🔞 Hot + brutal

Minho terus memberontak dengan menendang tubuh Chan dengan kedua kakinya. Chan menepis kedua kaki Minho kasar dan membuka kaki Minho sangat lebar sampai Minho menjarit kesakitan.

Saat Minho menjerit Chan melepaskan celananya dan mengeluarkan miliknya yang mengeras. Tanpa basa-basi dia menusukan penisnya ke lubang anal Minho yang masih basah sisa pas di pesta tadi.

Minho menjerit kini pada Chan, pria itu berusaha memukul tubuh Chan saat pria itu menekan tubuhnya semakin dalam.

"Diam!! Dasar jalang sialan" Teriak Chan emosi. Kini dia menangkap kedua tangan Minho dan mencengkramnya dengan satu tangan kemudian menaikan nya ke atas kepala Minho.

Minho tak bisa berhenti mendesah dan bergetar, permainan Chan sangat brutal dan gila. Dia seperti diperlakukan seperti barang dengan tidak berperasaan.

"Hmmmm nghmmm nghmmm" Minho mendesah sembari merasakan bibirnya penuh dengan bibir tebal milik Chan. Karena Minho tak kunjung membuka mulut, dia terus mengigit bibir bawah Minho dengan kasar hingga berdarah. Di bawah sana tubuh Minho bergerak maju mundur sangat kuat hingga punggungnya seperti bergesekan di tanah.

"Chan apa yang kau lakukan sadarlah"

"Aku harus memberikan jalang ini pelajaran"

Setelah mengatakannya Chan memutuskan semua mindlink nya dari Chris atau lainnya. Kini Minho sudah sesenggukan seluruh tubuhnya bergetar hebat karena yang Chan lakukan.

Pria itu menarik leher Minho hingga tubuh Minho duduk di pangkuannya. Chan menarik pinggang langsing Minho lalu meremas kedua bokong milik Minho.

"Cukup ahh cukup" desah Minho sambil sesenggukan. Perlahan Chan mendekatkan tangannya ke lubang Minho, memasukan dua jarinya. Minho meremas punggung Chan merasakan pria itu mengobrak-abrik isi di dalam sana. Melihat reaksi Minho yang masih biasa, Chan menambah jari memasukan tiga jari ke sana. Minho  berusaha mengigit bahu Chan dengan giginya minta di lepaskan.

"Ahh lepaskan aku nghh, bunuh. Bunuh saja aku aku mohon" kata Minho sembari memegang wajah Chan agar menatap dirinya. Chan seperti tak peduli, dia kini tak segan memasukan seluruh jarinya ke dalam.

"Nghhh arhhh arhkkk" Minho berteriak ketika Chan meremas seluruh isi perutnya di dalam. Lubang Minho seperti perih mungkin robek karena Chan. Setelah pelepasannya Chan mengeluarkan seluruh jarinya dengan senyuman sinis.

"Jalang apa kau menikmatinya? Lihat kau sampai terkencing-kencing" katanya pada Minho. Minho lemah, sungguh tubuhnya seperti remuk. Tak berhenti di sana. Chan kini menggendong Minho untuk masuk ke dalam kastil milik si manis.

"Jangan khawatir kau tidak akan mati, jadi kita akan coba semua gaya di tempat tinggal mu. Pasti kau sangat bersemangat" ucap Chan berusaha mengingat di mana dulu dirinya menemukan Minho.

"Ughhh" Minho melengguh saat tubuhnya dibuang sembarangan ke lantai depan sebuah singgasana. Lantai yang menjadi tempat sakral dari packnya.

Chan kini duduk di singgasana tempat duduknya dulu. Kemudian menarik rambut Minho agar dirinya duduk di hadapan Chan.

"Isap, ayo aku Alpha mu sekarang" kata Chan dengan senyuman miring. Minho diam tak berkutik, tubuhnya lemah dan bergetar hebat.

"Isap sial!!" Kata Chris sembari mengarahkan wajah Minho ke selangkangannya. Minho diam sembari menutup mulutnya rapat-rapat. Perlahan Chan mendongkakan kepalanya ke atas. Tangan Chan satunya kini mencengkram dagu Minho agar bibir pria manis itu terbuka.

"Buka!!" Teriak Chan tapi Minho masih membatu, namun setelah dipaksa mulut mungilnya dapat dibuka. Minho terkejut saat wajahnya dibawa ke hadapan milik Chan lalu memasukan penis ke mulut Minho.

Kepala Minho ditahan kuat oleh Chan, sembari dirinya mendorong agar benda itu masuk ke dalam tenggorokan Minho. Karena itu Minho berusaha bernapas, namun pinggul Chan dihentakan cepat membuat Minho terengah-engah.

Kedua tangan Minho kini meremas paha Chan, air matanya menetes deras tiap hentakan di mulutnya. Chan sangat brutal, ini yang paling menyakitkan.

"Ahh ahh ahh ahh" Minho menghirup napas panjang setelah Chan melepaskannya. Tetesan cairan putih bercampur air liur keluar dari bibir Minho.

Melihat Minho seperti itu tak membuat Chan puas, dia seperti ingin lagi dan lagi. Penisnya terus mengeras dan tubuhnya panas seperti ingin menghancurkan tubuh pria ini. Chan tak bisa berpikir, dia berperilaku seperti hewan yang tengah birahi. Puas akan seks tanpa memperdulikan pasangannya.

"Lihatlah wajah erotis mu, aku yakin kau masih mau" kata Chan menarik tubuh itu membawa Minho ke pangkuannya dan menusuknya berulangkali. Bibir Minho menganga mendesah hebat. Seberusaha mungkin dirinya berontak dan bangun namun Chan terlalu kuat.

Perut Minho sangat sakit, gesekan demi gesekan terus dilakukan. Menangis pun dia sudah tidak mampu saking tidak berdayanya Minho.

"Ughhh" Minho tersentak saat cairan hangat itu kembali mengisi ruangan kosong dalam perutnya. Perlahan Chan melepaskan pegangannya hingga tubuh mungil itu terjatuh ke lantai.

Kepala Minho sudah pening, dia tidak tahu sudah berapa jam berlalu. Lubangnya juga seperti robek dan tidak dapat menutup lagi. Tapi kenapa dia tak kunjung mati?

"Bangun!!" Teriak Chan saat melihat Minho menutup matanya. Pria itu kini membangunkan tubuh Minho, tapi Minho masih terlalu lelah.

"Arhhhh sakit" ucap Minho saat tubuhnya mengenai singgasana itu. Singgasana kebanggaan packnya, dan kini dirinya digauli oleh Chan di sana. Minho memegang sandarannya dengan kuat, dan terjadi lagi.

Chan menusuknya kembali, menggenjotnya dengan brutal. Minho tidak bisa tidak menangis, kenapa nasibnya begitu buruk.

"Lihatlah? Kau bahkan mendesah di tempat kehormatan mu. Sekarang kau hanya seorang jalang rendahan. Jadi jangan terlalu banyak gaya" kata Chan memeluk dirinya. Minho tak menjawab, dia menunduk lemah. Tubuhnya kini dijamah oleh Chan. Memencet semua area sensitif dari pria manis itu.

"Aku...aku mau pindah, tolong jangan di sini hiks" dia memohon. Chan menghentikan pergerakanya kemudian menarik tubuh Minho membawanya ke tempat lain.

Minho kini dalam posisi merangkak, dirinya meremas seprei yang sebelumnya adalah tempat tidur dirinya saat masih muda. Mata Minho sudah bengkak karena menangis lama. Jika dilihat ke jendela matahari kini mulai bersinar lagi yang menandakan kegiatan mereka dilakukan semalaman suntuk.

"Ahhh" desah Chan sembari melepaskan penisnya. Cairan sperma itu namanya membasahi seluruh ranjang. Minho terengah-engah dengan tengkurap. Semua tubuhnya sakit tidak bisa digerakan. Apalagi saat Chan merebahkan tubuhnya di atas Minho lalu memeluk tubuh si omega.

"Katakan bahwa kau juga mencintai aku" kata Chan mencium leher Minho berulangkali. Mencium, menjilat dan mengigitnya. Minho membatu, tak sudi dirinya mengatakan hal itu.

"Sampai mati pun aku tidak akan mau mengatakannya" ucap Minho dengan nada lemah. Chan kini bangun lalu mengarahkan tubuh Minho ke atas kembali lalu mengungkungnya.

"Hai!! Katakan!!" Teriaknya emosi. Minho masih memejamkan matanya tak menggubris Chan. Pria itu kini memegang wajah Minho menciumnya kembali dengan brutal.

Tangan Chan yang lain kini membuka kaki Minho lalu memasukan kembali penisnya, menggenjotnya hingga Minho menuruti semua yang dia inginkan. Namun, Minho seperti diam, tanpa mendesah namun tetesan air mata tambah di pipinya dari mata yang terpejam.

Tak peduli, apa yang Chan katakan. Dia hanya ingin terlepas dari kungkungannya, mati adalah yang paling dirinya inginkan saat ini.






TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

Aduh gila si ini, tarik napas dulu gais

THE NIGHT SIGH  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang