The Night Sigh : Chapter 12

971 67 6
                                    

"Ayah. Ibu sakit. Seluruh tubuh ku sakit" ucap Minho yang lemah saat mereka terus menyuntikan hormon itu ke dalam tubuhnya. Selama dua tahun ini mereka lakukan tanpa henti. Seperti tubuh Minho menolak semuanya.

"Alpha Lee sepertinya memang tidak bisa, jika dipaksa mungkin akan membunuh wolf dalam dirinya" kata dokter itu dengan wajah panik. Pria itu menghela napas pelan.

"Bagaimana pun caranya, dia harus menjadi seorang Alpha dan memimpin pack kita. Seorang Alpha tidak perlu memiliki wolf mereka. Jadi lakukan saja tugas mu" ucap pria itu kemudian pergi.

Minho kini melihat  ayah dan ibunya pergi meninggalkan dirinya dengan  infus yang terpasang pada kedua tangannya. Benda aneh juga di pasang di bawah perutnya.

Sakit, Minho terus merasakan sakit dalam tubuhnya. Entah sampai kapan dirinya akan bertahan, apalagi dia mendengar jika mereka akan mengangkat organ omega miliknya.

"Aku ingin bertemu dengan wolf ku juga" ucap dirinya dengan mata yang berair. Sejak kecil, dia sering melihat seriga-serigala lewat. Kedua orang tuanya pun sering menampakkan wujud asli dari mereka.

Minho sejak kecil sangat penasaran, seperti apa wolf yang ada dalam dirinya. Apa dia cantik? Bagaimana warna mata dan bulunya? Siapa namanya?

Pertanyaan itu selalu dia pikirkan, dirinya seperti tidak sabar untuk beranjak remaja dan bertemu dengan sang belahan jiwa. Namun, setelah ini sepertinya harapan Minho pupus. Mereka berencana untuk menyingkirkan semua yang dia inginkan.

Jika Minho bisa berubah menjadi seorang Alpha, maka sang wolf yang memang omega akan musnah dalam dirinya. Tapi di sini dirinya seperti tidak berdaya. Apalagi hormon-hormon sialan itu terus di masukan ke dalam tubuh Minho.

"Apa anda yakin akan mengangkat organnya?" Tanya dokter itu pada sang Alpha. Luna yang sejak tadi sudah menangis berusaha untuk menghentikan  semuanya.

"Kau mengatakan organ itu yang terus menghasilkan hormon omega di tubuhnya, jadi dia akan menghalangi kita" ucapnya tidak rasional.

"Benar, tapi jika diangkat maka kemungkinan wolf dalam dirinya akan musnah. Seperti yang anda ketahui, manusia serigala tidak lepas dengan wolf mereka. Jika salah satu mati maka keduanya akan.." belum sempat dokter mengatakan Luna Lee memeluk suaminya frustasi.

Dia sudah kehilangan anak mereka dalam kandungan, jadi jika Minho pergi maka sulit dibayangkan.

"Kita coba dengan terapi hormon saja, jangan mengambil resiko Alpha" ucap wanita itu menangis. Sang Alpha pun pada akhirnya setuju dan menerima.




_____



"Jadi kau dan Minho memiliki kesukaan yang sama?" Tanya Chris sembari merangkul tubuh sang mate. Lino mengangguk pelan dengan menatap pria itu.

"Apa yang kau suka?" Tanya Chris lagi. Lino mulai berpikir dan menatap dirinya lagi.

"Sejak masih kecil, aku sangat suka boneka kelinci dan menggunakan gaun warna merah jambu. Terus kami juga suka dengan kelinci serta kucing" jelas Lino. Chris terlalu gemas mendengar cerita dari matenya yang manis.

"Apa lagi?" Tanya Chris. Lino tiba-tiba menatap Chris dengan agak sinis.

"Kenapa kau terus bertanya?" Tanyanya dengan tatapan agak mengerikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau terus bertanya?" Tanyanya dengan tatapan agak mengerikan. Chris menelan ludah lalu tersenyum pelan ke arah matenya. Lino tiba-tiba memegang wajah Chris kemudian mencium bibir pria itu dengan cepat.

Chris jujur syok, dia berusaha melepaskan dirinya dari keganasan Lino.

"Hai!!" Teriak Lino kesal melihat perlakuan Chris. Apa dia tidak suka padanya? Kenapa Chris seperti menolaknya.

"Lino tunggu aku bisa jelaskan" ucap Chris dengan tubuh bergetar. Lino nampak langsung kesal, dirinya kini bangkit dengan mood yang rusak meninggalkan Chris sendirian di sana.

"Bodoh!! Dasar bodoh" ucap Chris memukul wajahnya. Bukannya menolak, tapi dia belum siap. Chris ingin tahu banyak tentang Lino. Tanpa sadar jika Lino sudah berjalan jauh. Saat marah, seseorang seperti berjalan dengan sangat cepat.

"Lino!! Tunggu!" Teriak Chris berusaha mengejar matenya. Suara gemericik perhiasan yang digunakan Lino menghiasi jalan mereka. Mata Lino seperti berkaca-kaca setelah apa yang mate nya lakukan.

"Tunggu" kata Chris dengan napas terengah-engah. Lino berusaha menepis tangan Chris karena masih marah, tapi pria itu kini merangkul tubuhnya.

"Aku minta maaf, maaf ya sayang" katanya mencium pipi Lino berulangkali. Lino seperti luluh apalagi saat menghidup feromon Chris pria itu seperti mengunci pergerakannya.

Chris membawa Lino duduk di kursi jalanan yang mereka lewati. Pria manis itu kini ada di pangkuannya hanya diam tak ingin menatapnya.

"Maaf" ucap Chris lagi. Lino diam mematung dengan sengusap air matanya kasar. Perlahan Chris mencium bibir Lino berulangkali.

"Aku mencintai mu, tolong jangan marah. Aku akan melakukan apa yang kau mau" ucap Chris berusaha meyakinkan Lino. Tatapan manis itu menatap manik berwarna abu milik Chris.

Keduanya kini berciuman di tengah gelapnya malam. Lampu-lampu gantung menghiasi sekeliling tempat keduanya berada. Suasana semakin romantis dirasakan dua insan ciptaan Moon Goddess tersebut.

 Suasana semakin romantis dirasakan dua insan ciptaan Moon Goddess tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di sini sepi" ucap Lino sembari menaikan bawahannya. Chris meneguk ludah sembari melihat pergerakan matenya itu. Dia sejak tadi terus menggosokan bokongnya di gundukan milik Chris.

"Apa ya?" Ucap Chris yang bingung, belum pernah di diberikan kendali untuk melakukan itu selama ini. Dia hanya diberikan kendali saat perang pack atau klan. Belum pernah perang di ranjang.

"Lino aku gugup" ucap Chris malu. Lino jujur gemas melihat Chris yang begitu polos. Saat berada di tubuh Minho, dia sering melihat bahwa wolf dari seorang Alpha biasanya binal dan ganas. Apalagi saat dia melihat bagaimana Chan mengangahi Minho. Dia kira wolf Chan akan lebih brutal. Rupanya dia sangat polos.

"Chris jangan khawatir, aku akan mempraktikan apa yang aku lihat selama ini. Kau hanya perlu menikmati dan diam ya sayang ku" ucap Lino binal. Chris menghela napas kemudian mengangguk.

Si rambut merah kini turun dari pangkuan Chris. Dirinya sengaja bersujud di depan matenya dan membuka kaki Chris yang masih duduk di kursi kayu.

Perlahan dia mengeluarkan milik Chris yang kini sudah menegang ketat. Senyum manisnya dia sunggingkan pada Chris sekarang. Perlahan tangan mungil itu mengambil benda berbentuk seperti sosis itu lalu meremasnya.

Chris memejamkan matanya dan mendesah pelan menikmati apa yang matenya lakukan. Perlahan tapi pasti, bibir Lino dia rasakan pada daging tidak bersulang miliknya. Dia menjilat, mengulum dan mencium milik Chris dengan telaten.

Chris seperti gila, ternyata begini rasanya dimanjakan. Jika tahu seperti ini dia akan sering-sering mengambil alih tubuh mereka saat di rumah. Dasar Bang Chan curang.

"Hmm Lino pelan-pelan nanti ahh bibir mu luka" ucap Chris saat menerima bibir Lino yang begitu brutal melakukannya.








TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE NIGHT SIGH  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang