Ramai-ramai sekali orang di tempat ini. Minho sangat terkagum-kagum melihat semua orang-orang ini. Tadi Bibi mengatakan nama tempat ini adalah pasar. Di mana semua orang tengah membeli kebutuhan hidup mereka.
Hidup di sebuah pack yang dikenal modern adalah dambaan dari semua pack di dunia ini. Nama pack itu adalah Moonlight. Dulu saat Minho ikut pergi ke acara pertemuan, orang-orang selalu menatap dirinya kagum.
Pakaian yang bagus dan mewah menjadi pusat perhatian. Walaupun dirinya bingung kenapa kedua orang tuanya memakaikan Minho pakaian yang membosankan dan sangat tidak dirinya sukai.
Anak-anak dan orang dewasa yang saat itu Minho temui tak memakai pakaian seperti dirinya. Mereka hanya memakai pakaian seadanya. Hanya jubah berbulu dan celanan ketat hitam yang menampakkan seluruh tubuh bagian atas mereka. Rambut mereka pun seperti tidak tertata dengan banyak tato di bagian tubuh mereka.
"Kenapa mereka sangat aneh" batin Minho yang baru berusia sepuluh tahun itu.
Kembali ke pasar, hari ini dia ke sana dengan pengasuh dan pelayanan pribadinya. Namanya, bibi Ayu. Dia sudah mengasuh Minho saat dirinya masih bayi.
Wanita muda itu sangat menyayangi Minho bak seorang adik kecil. Minho tahu Ayu masih muda mungkin 10 tahun lebih tua darinya. Dia adalah anak dari kepala pelayan di kastil tempat Minho tinggal.
Karena masih muda, dia kadang pergi membawa Minho keluar kastil. Sifat nakalnya sama seperti Minho, maka dari itu mereka sangatlah cocok.
"Tuan mau beli, apa?" Tanyanya saat mereka sampai. Karena identitas Minho masih belum dipublikasikan pada rakyat jadi tak seorang pun yang sadar jika anak dari sang Alpha kini tengah berkunjung ke pasar.
Minho nampak bingung, anak itu kini menatap ke sekeliling. Pandangan Minho jatuh ke sebuah kedai yang bernuansa anak perempuan. Banyak sekali benda lucu yang digantung.
"Bibi mau itu" matanya. Ayu agak terkejut, tapi dia pun ragu.
"Itu mainan anak perempuan, apa anda yakin?" Tanyanya. Minho mengangguk berbinar, apalagi yang berwarna terang dia sangat suka.
"Ayo Bibi" katanya menarik Ayu ke sana mendekat pada kedai itu.
"Hai anak manis, kau suka boneka yang mana?" Tanya pemilik kedai. Minho tanpa ragu kini menunjuk ke buah boneka beruang lucu.
"Wahh sangat manis, baiklah" kata pedangan itu mengambilkannya. Minho menerimanya dengan begitu ceria. Ayu pun segera membayar dan mereka pun pergi ke tempat lainnya.Di perjalanan anak itu terus menatap boneka barunya. Dia sangat mirip dengan kelinci peliharaan Minho di kastil. Ayu menatap anak itu dengan senyuman. Namun mendengar desas-desus yang beredar tentang Minho membuatnya sedih.
"Kau sangat suka ya?" Tanyanya. Minho menoleh kemudian memberikan senyuman semanis mungkin. Ayu kini mendekat lalu mengusap bahu Minho dengan sayang. Sifat ceria dan anggun Minho terpancar jelas. Dia adalah seorang omega yang cantik.
Dulu saat kecil, dirinya sangat iri dengan Minho. Auranya sangat elegan dan mahal, pasti matenya adalah seorang Alpha besar yang berkuasa.
Tapi akhir-akhir ini dia mendengar jika Minho akan dirubah menjadi pengganti ayahnya kelak yang berarti mereka akan berusaha untuk merubah Minho. Walaupun mustahil, daripada pack mereka tidak punya penerus karena sebulan yang lalu Luna mengalami keguguran dan dinyatakan tidak bisa punya anak lagi.
Pasti sangat berat bagi Minho, yang merupakan seorang putra tunggal dan naasnya lagi dia adalah seorang omega sejak lahir.
"Tuan Minho!" Panggil Ayu. Minho menoleh dengan mata cantiknya. Dia mendekat dan memeluk pelayannya itu.
"Apapun nanti yang terjadi, kau harus janji akan kuat. Ini demi pack kita ya" kata Ayu padanya. Minho yang masih belia tak mengerti, dirinya hanya mengangguk mengiyakannya.
______
"Ayah!! Ayah mau bawa ke mana semua mainan ku" kata Minho menangis saat mereka semua membawa boneka dan mainan Minho keluar. Pria itu menghela napas pelan dan menoleh.
"Kau tidak boleh memainkannya lagi, ini mainan anak perempuan" katanya. Minho menggeleng kembali menangis kejar. Tapi dengan sigap Ayu menahan tubuh Minho agar tidak memberontak.
Seketika kamar Minho yang feminim serta berwarna kini diubah menjadi sebuah kamar bernuansa gelap. Semua mainan diganti dengan buku-buku dan berbagai senjata.
Alpha sepertinya sudah gila, dia ingin merubah status anaknya yang omega menjadi Alpha. Pria itu juga membawa dokter terkenal dari luar negeri untuk membantu rencana mereka merubah Minho.
Ayu kini menemani Minho dengan mata bengkaknya, anak itu memberontak tiap hari karena terus disuntikan obat ke dalam tubuhnya.
Hari ini Minho memakai gaun tidur yang berwarna merah jambu sembari membaca buku dan memangku kelinci kesayangannya.
"Bibi. Bukanlah mereka sangat lucu?" Tanya Minho dengan senyuman di wajahnya. Jujur Ayu sedih melihatnya, Minho yang harusnya tumbuh dengan baik menjadi seorang omega yang manis kini dipaksa menjadi seorang anak lelaki gagah untuk menggantikan ayahnya kelak.
"Ya Tuan, dia sangat lucu" ucap Ayu sembari menyuapi Minho makanan. Hari ini hati Minho merasa lebih baik karena pelayannya itu menuruti permintaannya untuk memakai gaun dan bermain dengan kelinci.
Dari semua orang hanya wanita muda itu yang mengerti perasaan Minho. Maka dia sangat menyukai Ayu dan menganggap pelayannya seperti seorang kakak yang baik.
Namun, suatu hari kebahagiaan Minho sirnah. Sang ayah melihat Minho memakai gaun dan bermain dengan kelinci. Dengan jahatnya, pria itu mengambil sebuah pedang yang dipajang di kamar Minho dan mengarahkannya pada si pelayan.
"Aku sudah katakan kan? Kenapa kau memakaikan dia gaun? Dia akan jadi seorang Alpha yang hebat!!" Teriak sang ayah. Minho dengan mata kepalanya melihat pria itu menusukan pedangnya ke dada sang pelayan. Darah itu mengalir tepat di bagian dada wanita itu.
Seperti dirinya pasrah tak ingin membuat Minho bersalah di depan mereka. Minho melihatnya, tak berhenti sampai di sana. Pria itu mengambil kelinci itu dari tangan Minho lalu menebas lehernya hingga terpurus.
"Aah.. ayah kau.." Minho berkaca-kaca tak bisa bicara melihat semua yang ayahnya lalukan. Dengan tegasnya dia menghabisi pelayan dan peliharaannya karena Minho memakai sebuah gaun merah jambu kesukaannya.
"Lepaskan pakaian sialan itu!!" Teriak ayahnya. Minho diam membantu sembari menangis, dalam sekejap pria itu merobek gaun Minho hingga tubuh Minho telanjang.
"Ayah jahat!!" Teriak Minho menangis keras. Sang Alpha kini memegang tubuh anaknya dan mendudukannya ke kasur. Menyuntikan sebuah obat aneh ke dalam tubuhnya.
"Sakit!!! Ayah sakit" katanya saat obat itu masuk ke dalam tubuh.
TBC
Jangan lupa vote dan komen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NIGHT SIGH [Banginho] ✔️
FanfictionSEBELUM BACA WAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR !!! Minho tidak mengira jika Pack yang dirinya pimpin kini sudah jatuh ke tangan seorang Alpha besar yang pernah menjadi teman saat pendidikan di akademi. Semuanya sangat mendadak, dengan ambisi yang membara Ban...