The Night Sigh : Chapter 13

1K 72 6
                                    

Chris X Lino time >>>>>>> 🔞

Chris bergetar hebat ketika Lino menariknya dengan kecepatan tinggi. Jujur dirinya benar-benar tidak pernah berpikir Lino akan sebinal dan senakal ini. Tadi saat di taman, dia benar-benar memuaskan Chris dengan mulutnya. Tidak bisa dipungkiri jika memang pria manis itu adalah seorang pemain yang sangat handal.

"L..lino" panggil Chris saat pria itu membuka pintu kamar yang biasa dia tiduri. Tanpa menjawab pria manis itu membawa Chris masuk kemudian langsung mengunci pintu dan menahan Chris di pintu.

Tangan mungilnya memegang wajah Chris dan melekatkan bibir tipis merona miliknya. Ciuman Lino seperti lebih bernafsu penuh dengan hasrat. Dirinya kini mendominasi. Gigi-gigi kelinci miliknya mulai mengigit bibir bawah Chris agar pria itu membuka mulut.

"Hmmm" Chris terkejut saat lidah Lino menerobos masuk melahap semua yang ada di dalam mulutnya. Tangan Chris perlahan memegang pinggang langsing Lino berusaha menikmati permainan mereka.

Perlahan Lino seperti berusaha menekan bagian menonjol di bawah perutnya Chris dengan miliknya. Chris seperti mau mati, apalagi aroma feromon yang memabukan ini.

"Apa kita perlu pemanasan sayang?" Tanya si manis menatap matenya. Mata Chris seperti terpesona dengan si rambut merah itu. Karena lama tak menjawab, Lino menarik Chris membawanya ke ranjang.

"Ughhh" Chris terduduk dan Lino naik ke pangkuan sang Alpha. Jari-jari kecil itu kini membuka semua pakaian Chris perlahan. Saat melihat dada bidang sang Alpha, Lino tak segan untuk menciumnya berulangkali serta membuat banyak sekali kiss Mark untuknya.

"Ayo lakukan juga pada ku" ucap nya mendorong tubuh Chris hingga jatuh ke ranjang dan berbaring. Lino sangat liar, dirinya mendesah sendiri gemas karena ketidakpekaan dari Chris.

Dengan napas memburu, Lino melepaskan bawahannya begutu juga dengan atasan yang dirinya pakai. Dirinya seperti menyodorkan tubuh indahnya untuk Chris, tapi Chris hanya diam terpaku melihatnya.

"Chris kenapa kau diam saja?" Tanya Lino agak kesal. Tak ada aura dominasi dari pria ini. Perlahan Chris bangun mencium bibir Lino dengan lembut. Lino mengalungkan kedua tangannya ke leher sang mate menikmati semua sentuhan di tubuhnya.

Lubang Lino seperti sudah basah kini meminta dimasuki oleh Sang Alpha. Perlahan tangannya dilepaskan dari leher Chris kemudian diarahkan ke belakang untuk sedikit melonggarkan.

Chris memejamkan matanya menikmati bibir Lino yang sangat menggoda, tangannya sibuk meraba setiap inci tubuh sang mate yang indah. Pinggang ramping itu dirinya pegang erat-erat saat ini.

"Ahh ahh Chris masukan" ucap Lino di sela-sela ciuman mereka. Chris menunduk ke bawah, tangan Lino kini memegang miliknya yang sudah mengeras. Perlahan tatapan mereka bertemu, Chris menurunkan salah satu tangannya menggegam tangan Lino dan mengarahkannya ke lubang si manis yang sudah benyek.

"Ngghhhhh..... ahh nghhhh nghhhh " Lino melengguh saat penis Chan mulai masuk ke dalam sana. Rasanya benar-benar nikmat dan hangat. Mata pria manis itu terpejam seperti sengaja untuk menikmati tiap inci milik Chris.

"Hentakan ahh Chris" ucap Lino padanya. Chris melihat Lino seperti agak kesakitan jadi tidak berani melakukannya. Pria manis itu seperti berkaca-kaca dengan mulut menganga.

"Chris kenapa kau diam saja?" Tanya Lino yang agak kecewa. Chris benar-benar kaku, tidak seperti Chan. Lino kini mendorong tubuh Chris hingga kembali berbaring. Kedua tangannya kini memegang perut berototnya dan menekan tubuhnya hingga penis itu masuk sepenuhnya ke dalam.

Lino kini berkeringat dengan mendesah pelan, ujung milik Chris seperti menahan organ aneh di dalam. Ini membuat Lino bergejolak. Chris pun merasakan ketatnya lubang milik sang mate, rasanya hangat.

"Chris ahh aku penuh, aku penuh" ucap Lino dengan senyuman erotis. Saat seperti ini kecantikan Lino menjadi 10 kali lipat dari tadi.

Apalagi saat pria manis itu menggerakan pinggulnya di atas Chris, rasanya benar-benar nikmat. Suara desahan keduanya memenuhi ruangan kamar, perut Chris kini sudah basah karena sperma Lino yang terus keluar. Begitu juga dengan lubang Lino yang penuh cairan dari Chris.

"Nghhh Lino sakit ahh" desah Chris saat Lino menghantam dirinya sendiri dengan bergetar begitu kuat. Tiap hentakan itu sangat nikmat menurut Lino, seperti dia tidak bisa berhenti.

"Chris ahhh, ini nikmat ahh. Aku tidak bisa berhenti" Ucapnya sembari mengeluarkan suara desahan. Tapi yang Lino lakukan sepertinya berlebihan, milik Chris sampai terasa sakit di dalam.

"Lino aku mohon ahh, sakit" kata Chris. Lino kini memeluk tubuh Chris masih bergerak dengan cepat. Bokongnya seperti lihai melakukan gerakan erotis itu.

"Chris kau terlalu nikmat ahh, aku mencintaimu" Ucap Lino sembari menatap wajah tampan sang mate. Bibir Lino menyunggingkan senyuman, di saat seperti ini Chris tidak bisa menolak.

Pria itu memegang wajah Lino dan mereka berciuman. Ciuman yang dengan dalam hingga menusuk hati. Semakin lama Chris merasa gerakan Lino semakin pelan. Suara terengah-engah terdengar darinya.

"Masih mau?" Tawar Chris. Lino mengangkat di atas tubuh matenya itu. Perlahan Chris membawa Lino untuk tidur berbaring di sampingnya.  Mereka berbaring saling berhadapan. Dia menarik pinggang Lino hingga tak ada jarak seinci pun.

Chris kembali mencium bibir Lino dengan lembut, Lino memejamkan matanya menikmati itu semua. Perlahan dia merasakan salah satu kakinya dinaikan oleh sang mate. Dan seperti yang Lino pikirkan, Chris kembali memasukan penisnya ke anal Lino.

"Nghmmm hmmm ahmmm" Lino menggeliat nikmat menikmati Ciuman Chris dan hentakan lembut darinya. Gerakan pelan itu berbeda rasanya dari yang Lino lakukan. Tiap Chris memasukan miliknya, Lino merasamannya dengan nyata. Apalagi saat ujung penis Chris menekan rektumnya. Seperti ingin terbang rasanya.

Ranjang kini terus bergoyang disertai dengan lenguhan dadi keduanya. Tubuh mereka sudah penuh dengan sperma masing-masing. Serta kulit tubuh mereka penuh dengan kissmark.

Entah sudah berapa lama mereka bermain, tapi ini adalah penyatuan pertama yang benar-benar liar. Jujur Chris tak berpikir akan bertemu Lino secepat ini. Awalnya dia agak takut, tapi semakin lama hatinya menghangat. Seperti tidak ingin melepaskan si serigala berambut merah manis ini.

"Aku mencintai Lino" ucap Chris yang kini menatap wajah matenya. Begitu juga dengan Lino dia tersenyum dan mengangguk memegang tangan Chris yang memebelai pipi meronanya.

"Ayo tidak sering-sering bertemu" ucap Chris pada Lino. Pria manis itu mengangguk setuju, tapi perlahan dirinya merasakan perutnya agak aneh. Dia kini menunduk melihatnya.

"Chris kau keras lagi?" Tanya Lino terkejut. Perutnya kini kembali membuncit karena milik Chris masih setia di dalam tubuhnya. Chris sebenarnya malu, tapi dia tak ingin Lino pergi. Dan dia pun tidak ingin kembali  terkunci di dalam tubuh Chan.









TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE NIGHT SIGH  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang