The Night Sigh : Chapter 22

936 73 15
                                    

Felix dengan kotak P3K nya berlari menyusuri lorong ke tempat sang Alpha berada. Dirinya sangat cemas saat mendapatkan mindlink dari Chan yang mengatakan Minho tengah terluka.

Sebenarnya perasaan Felix sudah tidak enak saat mereka tidak kembali dari pesta semalam. Seperti terjadi sesuatu hal buruk dan benar saja. Chan mengatakan Minho tengah terluka.

Hampir 24 jam full keduanya tak pulang. Felix baru mendapatkan mindlink dari Chan sekitar pukul 9 malam di mana memang kastil mereka sudah sepi. Hanya ada beberapa penjaga saja.

"Kak kenapa?" Tanya Felix sembari masuk ke kamar Minho. Nampak sang pemilik kamar sudah lemah di atas ranjang tak sadarkan diri. Felix melihat tubuh Minho telanjang bulat, matanya bengkak dan rambutnya acak-acakan.

Sama halnya dengan Chan, jas yang dia pakai sobek dan dikancing asal. Entah apa yang terjadi pada mereka.

"Kak apa yang kau lakukan pada kak Minho?" Tanya Felix sembari mengenakan sepasang sarung tangan latex di kedua tangannya kemudian memeriksa setiap inci tubuh Minho.

"Astaga kenapa bisa seperti ini? Anal kak Minho sampai bengkak dan robek. Kak apa kau gila?" Omel Felix. Chan tak menjawab dia hanya menunduk lemah seperti sangat sedih.

"Aku sangat marah, kami bertengkar dan di saat bersamaan aku mendapatkan rut ku" jawab Chan. Felix perlahan mengerti, tapi sepertinya seks saat rut sampai robek adalah hal yang berlebihan.

"Baiklah aku akan mengobatinya, kau istirahatlah" kata Felix pada Chan. Dari wajah Chan sepertinya ada hal yang serius. Namun di saat seperti ini tidak enak bertanya banyak pada kakaknya itu.

"Chan aku tahu kau sedih, tapi tadi terlalu brutal. Kau malah seperti menyiksa Minho, jika seperti ini dia pasti akan lebih membenci kita"

Omelan Chris membuat kepala Chan semakin pening. Seperti tak menyelesaikan masalah, apalagi kini masa rut nya masih berjalan. Entah kapan akan berakhir, terakhir kali dia menyelesaikan rutnya dalam 3 hari. Di saat seperti ini Chan tak bisa mendekat pada Minho. Sangat beresiko kelepasan lagi.

"Chan kau dengar aku tidak?"

"Diam kau!! Sadar serigala brengsek. Karena kau aku tersiksa bodoh" katanya marah.

"Apa?!! Awas..."

Belum selesai Chris berbicara, Chan langsung menutup mindlink mereka. Hati Chan sakit, jujur ini sangat sakit. Minho tadi sudah me-rejec dirinya dan langsung disangkal oleh Chan.

"Tapi aku sangat mencintaimu, kenapa kau sangat jahat" ucap Chan sembari menangis sakit hati.


________

Sekitar dua minggu berlalu, kondisi Minho kian lama mulai pulih. Luka di tubuhnya juga sudah terasa sangat baikan dari terakhir kali. Felix selalu menemani hari-hari kesendiriannya. Walaupun Minho memang dilarang untuk keluar kamar.

Lino seperti tidak mau bicara dengan dirinya, karena mungkin waktu itu dia sengaja menolak Chan. Yang otomatis juga akan memutus ikatan Lino dan Chris. Saat berpikir hal tersebut membuat kepala Minho jadi sakit.

Kenapa menjadi manusia serigala sangat rumit. Jika saja dia menjadi manusia biasa atau vampir maka tak akan ada takdir yang akan mengikat dirinya.

"Kak ini makanan yang kau suka, ayolah. Setelah itu kita belajar merajut lagi" ucap Felix merayu sang calon kakak ipar. Minho menggeleng seperti menolak, dia sudah tidak lapar lagi.

"Felix tolong, biarkan aku pergi. Lagipula aku sudah menolak Bang Chan, dia bukan mate ku lagi" katanya. Felix yang tiap hari mendengar itu jadi merasa jengkel dengan kedua beban hidupnya. Satunya Chan yang terlihat tidak bersemangat hidup dan satunya lagi, Minho yang terus ingin pergi.

Sebenarnya mereka kenapa? Padahal beberapa waktu yang lalu keduanya sudah mulai dekat dan mesra.

"Kak! Sudah aku katakan kan? Tidak ada motif lain dari kak Chan membawa mu ke sini. Itu murni karena kau adalah matenya, pasangan abadinya dan Luna di pack ini. Jangan terus berpikir negatif karena kau mendengarkan obrolan orang lain, memangnya semua orang menyukai kita?" Tanya Felix yang sudah pusing tujuh keliling.

"Tapi dia membunuh semuanya, dan menelantarkan.." belum sempat Minho bicara, Felix menutup mulutnya.

"Kata siapa? Apa kau melihat kami membantai orang-orang mu?" Tanyanya. Sekarang malah Felix yang ikut bertengkar dengan pria manis ini.

"Kak Chan mencintai mu, aku tahu dia dia tidak sejahat itu. Semua berkebalikan dengan apa yang kau pikirkan. Jadi tolong berhenti berpikir buruk. Walaupun penampilannya memang bengis seperti itu tapi dia orang yang baik. Percayalah padaku" ucap Felix lalu memeluk tubuh Minho. Minho tiba-tiba menangis membalas pelukan Felix. Saat bertemu Felix dia seperti merasa punya saudara lebih tepatnya adik.

Sejak masih kecil dia sangat menunggu kelahiran bayi yang dikandung ibunya. Tiap malam Minho akan pergi ke kamar mereka dan menemani ibunya sampai terlelap. Namun seperti takdir berkata lain, adik kecil yang selalu dia inginkan pergi sebelum dilahirkan.

Tapi sepertinya Moon Goddess memang adil, dia kini dipertemukan dengan Felix. Pria manis yang sangat cocok dengannya, Minho baru merasa punya saudara saat bertemu dengan pria manis tersebut.

"Tapi  Lix, dia menyakiti ku.... kau tahu? Sakit sekali" ucap Minho memegang dadanya.

"Sudahlah kak, maaf tadi aku membentak mu. Ayo aku akan mengantar mu ke suatu tempat, di mana kau pasti akan berubah pikiran dan menarik seluruh perkataan buruk mu tentang Alpha" katanya sembari mengusap air mata Minho yang tumpah di pipi kurusnya.

______

Tak ada pembicaraan dari keduanya, Minho diam sembari menatap ke luar kereta kuda seperti menghindar untuk berkomunikasi pada Felix. Sedangkan Felix terus menatap Minho dengan tatapan sedih. Dia tahu sebenarnya jika Minho sudah jatuh cinta pada kakaknya. Sangat sedih saat Minho mengatakan telah menolak Chan.

Felix pun merasa Chan sangat berbeda setelah membawa Minho kembali penuh luka. Kakaknya itu seperti tak punya semangat hidup. Padahal beberapa bulan belakangan ini dia seperti ceria dan kembali seperti dulu. Felix rindu Chan yang lembut dan ceria. Dia yang selalu bersama Felix saat masih kecil. Walaupun Chan sering mendapatkan perlakuan yang tidak adil oleh ayah mereka.

Sedih sekali melihat nasib kakaknya yang naas, dia selalu mengorbankan kebahagiaannya. Sebagai adik, dia selalu berdoa kenapa Moon Goddess untuk memberikan seorang mate yang mencintainya selama hidup mereka. Orang yang selalu ada bersama Chan.

Pikiran Felix menjadi kalut, apalagi setelah membentak Minho tadi. Bagaimana jika hal itu membuat pria manis itu takut dan pergi. Tidak bisa dibayangkan Bagaimana perasaan Chan.

"Ayo turun kak, kita sudah sampai" ucap Felix dengan biasa saja. Minho menurut kemudian masuk ke dalam sebuah desa yang lebih tepatnya nampak seperti tempat pengungsian.



TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE NIGHT SIGH  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang