The Night Sigh : Chapter 11

988 76 2
                                    

Felix sudah kehabisan kata-kata, kini dirinya hanya bisa melihat Minho yang sudah mabuk berat dan membaringkan kepalanya ke atas meja.

Semua minuman diminum oleh pria manis itu hingga kandas. Dia tidak akan mati kan? Felix jadi cemas karenanya, dirinya juga sejak tadi berusaha melakukan mindlink dengan Bang Chan, tapi pria itu terus menolak.

"Di mana Minho?" Tanya Chan datang dengan santai. Felix dan Hyunjin menatap pria di depannya yang tak sadarkan diri.

"Dia minum empat botol wiski" ucap Felix mengadu. Chan mendelik terkejut, empat botol? Sembari menatap ke arah meja mereka.

"Dia tidak mati kan kak?" Ucap Felix yang juga agak mabuk. Chan mendekat berusaha membangunkan Minho. Minho kini bangun sembari menatap Chan dengan kedua pipinya yang marah.

"Aku mau minum lagi" ucap Minho sembari meremas leher baju Chan. Chan berusaha melepaskannya tapi Minho mode mabuk sangat manis. Samar-samar Chan juga mulai menghirup feromon Minho. Wangi. Ini adalah feromon omega.

"Kita pulang ya" ucap Chan memegang wajah Minho. Pria manis itu berusaha menatap Chan dengan matanya yang sayu.

"Kau siapa?" Ucap Minho sambil tersenyum miring, dia lalu tertawa dan memeluk tubuh Chan. Detak jantung Minho membuat Chan jadi berdebar, gila apa Minho sudah berubah seutuhnya?

"Ayo kembali sebelum terjadi sesuatu" kata Chan berusaha membawa Minho ke punggungnya. Minho naik ke sana menurut seperti anak kecil lalu memeluk leher Chan. Aroma alkohol dicium oleh Chan ketika Minho menghembuskan napasnya.

"Kau mabuk berat" kata Chan sembari mengeratkan kedua kaki Minho digendongannya.

"Wahh danau nya sangat indah" ucap Minho saat mereka lewat. Chan hanya tersenyum sembari menatap ke arah danau.

"Ke sana! Cepat!! Aku mau lihat danau" katanya menunjuk ke suatu arah. Chan jujur puas, saat mabuk seperti ini dia tak ragu berkomunikasi dengan Chan. Perlahan Chan mengarah ke tempat yang Minho inginkan.

Keduanya kini duduk di tepi danau menikmati indahnya pemandangan lentera di langit yang masih berterbangan. Perlahan tubuh Minho direbahkan ke rerumputan kemudian menatap langit.


"Punya kita kira-kira di mana ya?" Tanya Minho seperti mencari-cari dengan tangan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Punya kita kira-kira di mana ya?" Tanya Minho seperti mencari-cari dengan tangan kanannya. Chan ikut berbaring dengan menatap Minho penuh senyuman. Dia manis sekali malam ini.

"Kenapa kau sangat menggemaskan?" Tanya Chan kini membawa kepala Minho ke atas lengannya. Minho agak menjauh tapi Chan kini mendekat tubuh mungil itu.

"Kenapa kau selalu mengatakan itu? Apa namanya ya?" Tanya Minho melihat ke arah Chan dengan kebingungan.

"Apa?" Tanya Chan mencium hidung Minho berulangkali karena gemas. Dia sangat bersyukur menitipkan Minho pada Felix hari ini.

"Wajah ku, kau selalu mengatakannya" kata Minho dengan gemas karena Chan otaknya lola.

THE NIGHT SIGH  [Banginho] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang