❄️
"Huaaa pusing deh pala inces, soal ujiannya di luar nastar," Angel frustasi mengacak-acak rambutnya sendiri dengan kepala tertunduk di meja.
"Nalar kali, nastar....." sambung Miya, "Makanan mulu yang lo pikirin. Tapi, soal tadi tu di luar alam semesta tau gak, " jarinya kini mengetuk-ngetuk meja dengan wajah lesu.
"Udah jangan berisik. Tar gue telen kalian nih?" Rendy ikut menyela dengan geram dari meja sebelah, kepalanya tertunduk lesu juga di atas meja kantin.
"Ya ampun kalian ini udah kek orang hilang harapan aja, semangat dong baru hari pertama ujian loh," kata Aya sambil meminum es jeruk pesanan nya tadi.
"Tau nih gitu doang udah pusing, lemah deh lo bertiga," ledek Elisa sengaja.
"Eh shut you! you itu yang pintar tidak diajak," Angel kembali menjawab sambil menunjuk Elisa.
Elisa menahan tawanya, "Gue mah biasa aja. Noh si Haru sama Kay," Elisa menunjuk Haru dan Kay di meja sebelah bersama Rendy, yang duduk santai memainkan ponselnya. "Mereka bisa bisanya baru berapa menit udah keluar sedangkan gue masi setengah."
Dua insan kulkas dan kaku itu hanya melirik sedikit dan cuek saja.
"Teh, pesen mie Ayam semangkok, sama es teh anget satu," kata Mery disela-sela keluhan teman-temannya itu, Mery santai saja ia termasuk anak pintar di sana meski tak sepintar Aya, Haru, dan Kay.
"Tutor nya dong puh, tutor-in saya puh," Rendy mengangkat angkat jari telunjuknya dengan kepala masih bertengger di meja kantin.
"Makannya kalian itu belajar loh. Dan tenang aja ada guru yang bakal ajarin kok," kata Aya setelah menghabiskan setengah es jeruk tadi, teman-temannya jadi menoleh.
"Siapa gurunya?" Mery tertarik mendengar itu, ia tidak terlalu kesulitan di ujian ini, tapi jika ada guru yang membantu belajar pikirnya itu lebih baik.
"Tuu si Haru sama Kay," Aya mengangkat dagu sebagai penunjuk ke arah Haru dan Kay.
"Lah kok kita?" kata Haru di sertai Kay yang ikut menoleh pada Aya.
"Iya lah emang kalian kok, wahaha!" Aya tertawa jahat biar ala-ala Villain.
"Ide bagus!" Miya langsung setuju, "Pokoknya satu jam sebelum pulang kita belajar bareng dulu di rooftop ya? Haru yang ajarin. Kalo Kay mau, ajarin juga, kalo gak juga gak papa kami maklumi Kulkas!" Miya semangat sekali dengan ini.
Haru menghela nafas panjang, kasian juga teman-temannya itu, "Yaudah mulai nanti sampe kamis kita belajar bareng pas kelas selesai, tapi kalo ada yang cuma main-main dilempar dari rooftop ya?" putus Haru, untuk membantu namun juga memberi ancaman.
"Ih serem dasar psikopet," sarkas Aya bergidik ngeri.
"Wahahha," tawa mereka pecah, mereka yang lesu lebih bersemangat sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will We Be Happy? || END
General Fiction[Friendship, romance, komedi but based angst story] "Light Circle password nya apa??" "Gak ada yang beres!!" seru mereka bersepuluh dengan kompak. ❄️✨:Sesuai judul 'Will We Be Happy?" Artinya, 'Akankah kita bahagia?' Ya, ini bukan hanya persoalan si...