35. Jalan-jalan (3)❄️✨

123 71 0
                                    

Mon maap😭🙏
part mereka jalan-jalan gak abis-abis😭
Tolong klik⭐⭐⭐

Nih permen🍭🍭🍭biar semangat bacanya😔

Nih permen🍭🍭🍭biar semangat bacanya😔

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️

Mereka bersepuluh pun berjalan keluar dari taman hiburan itu setelah makan. Kini mereka menaiki kendaraan masing-masing untuk pindah ke tempat yang mereka tuju, yaitu area perbukitan hijau tempat bertamasya.

Rencananya, ingin bersantai melihat matahari terbenam, sambil menunggu malam, untuk nonton bersama di bioskop.

"Gue gak pernah, ngerasa sebahagia hari ini di hidup gue sebelumnya, meski rasanya masi ada yang ngeganjel tapi gue bahagia hari ini," tutur Aya.

"Gue gak terlalu paham sama inti permasalahan kehidupan lo. Tapi, yang jelas semangat ya? lakuin apa yang selama ini belum lo lakuin," Haru tersenyum hangat pada Aya, dibalas anggukan dari Aya.

Mereka pun berhenti di lokasi yang di maksud, dua mobil dan 3 motor itu terhenti dan mencari tempat parkir kemudian berkumpul.

"Ayo gess ke arah sini!!" seru Bagas berlari kecil mendahului yang lain sambil menarik lengan Kay yang jadi ikut-ikut saja, memang sedari tadi sudah diseret kesana kemari, ntah Angel, Bagas, Miya, sama saja.

Di sis lain, Elisa tengah saling menatap dengan Rendy, cowok itu jadi tersenyum lalu menggandeng tangan cewek favoritnya itu untuk menyusul Bagas.

Aya, Haru, Miya dan Angel masi sibuk di bagasi mobil Haru, Miya dan Angel katanya ingin mengambil permen dan snack- snack yang sempat mereka beli tadi.

Di sisi lain, tentu ada Mery dan Vino yang tentunya bergandengan tangan seusai turun dari motor Vino.

"Liat semua temen-temen kita baik sama kamu, walau kamu ngerasa gak punya siapa-siapa yang jadi tempat singgah mulai sekarang dan seterusnya, anggap aku dan temen- temen sebagai rumah untuk kamu tinggal, jangan nyerah lagi ya? Aku gak mau," ucap Mery memegang tangan Vino, keduanya saling kini berhadapan.

Vino mengusap pelan rambut Mery, "Makasih yah cantik? Udah hadir, dan aku harap kita adalah takdir, ya sayang?" ucap Vino dengan suara beratnya, Mery itu seorang yang begitu berarti, sudah membuat Vino berani menjalani kehidupan lagi setelah hancur karena kehilangan.

"Makasih juga kamu udah hiasi hari-hariku yang sempat kelabu," ucap Mery dengan senyuman manisnya.

Lalu, Mery menjinjit dan mengecup pipi sang kekasih dengan cepat, Vino sontak terbelalak dibuatnya itu kecupan yang baru kali ini dilakukan Mery tanpa di minta.

Mery tertawa kecil baru selangkah akan lari tangannya dipegang oleh Vino, menariknya hingga menubruk tubuh Vino, "Ih sengg!! Aku mau kabur nih!!" ucap Mery manja nadanya.

"Lucu banget sih? Cintanya aku, kasihnya aku, separuh nafasku??" ucap Vino tergelak sendiri dengan ucapannya.

Mery terkekeh, "Kalo gitu coba, bilang sama dunia kalo kamu cinta sama aku!" pintanya dengan ekspresi lucu. Mereka ini kalau dekat begini seperti tiang listrik dan botol yakult, maklum tinggi Mery hanya 159cm sedangkan Vino itu 184 cm.

Will We Be Happy? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang