22. Darah❄️✨

168 77 4
                                    


Ana kembali, kasih tau temen atau siapapun dari kalian yang baca wp biarr ikut baca cerita Anaa yuu

Happy Reading para readers 🤍🤍

Happy Reading para readers 🤍🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


❄️

Perjalanan pulang dari acara Angel, tentunya Aya di antar oleh Haru. Belum juga keluar dari daerah rumah Angel itu, Aya dan Haru dikagetkan dengan melihat orang bertengkar di tepi jalan.

"Haru Haru itu orang berantem Har! Tolongin kayanya yang satu di gebukin!" ucap Aya menatap panik keluar jendela.

"Bahaya, Ay. Mending panggil satpam depan kompleks sana aja."

"Gak bisa. kelamaan!" Aya kekekuh, "Berenti, mau nolongin, kalo gak berenti gue lompat nih?" kekeuh Aya membuat Haru terpaksa menepi. Tepat saat itu pula Aya langsung membuka pintu mobil dan kembali ke ke arah orang orang tadi.

Haru juga buru-buru mengejar tanpa memekik pada Cewek pala batu itu, percuma pasti tak di dengar.

Agak gelap, tidak terlalu terlihat siapa di sana, yang jelas ada satu orang yang sudah terkapar bersandar di tembok pagar, dan tiga lelaki dewasa yang mengelilinginya.

"Woy! Bubar woy bubar!" teriak Aya menerobos ke dekat mereka, membuat ketiganya menghadap pada Aya.

"Duh, Cewek cantik mau sok jagoan nih?" suara berat dari Lelaki itu.

"Aya! Mundur jangan deket-deket juga!" pekik Haru yang baru saja ke dekat Aya langsung menarik cewek itu ke sampingnya. Haru takut Aya kenapa-kenapa, karena itu suaranya jadi bisa meninggi.

"Oh ini siapa lagi? Mau cari gara-gara jangan sama kita dek? ga se-level," ucap satunya yang berbadan gempal, terdengar sangat sombong.

"Sini deh kalo emang mau ikut dihajar, biar sama nasibnya kaya anak itu," ucap satunya lagi, menggerak-gerakan bahunya siap menghajar.

Orang itu sedikit menjauh di arah tempat lebih luas, Haru yang berhadapan dengan orang itu, tiga lawan satu. Aya langsung menghampiri cowok yang terkapar itu, sedikit penerangan membantunya melihat siapa cowok itu.

Aya kenal, "Arfa? Fa bangun Fa!" Aya colek-colek bahu cowok itu, tidak ada jawaban dan tidak ada pergerakan, "Gak mati kan lo Fa?" celetuk Aya.

"Bugh!" bunyi hantaman kayu terdengar membuat Aya menoleh di sana. Sial Aya salah membiarkan Haru dikeroyok, mereka tidak satu lawan satu tapi keroyokan bersama kayu juga.

"Haru!" Aya mendekat dari arah belakang mereka itu melesatkan tendangan kencang ke arah punggung Lelaki yang membawa kayu hingga tersungkur, dan kayunya terlepas dari genggaman lelaki itu.

Di saat sama Haru segera bangkit karena dua orang lainnya hendak kembali menghajarnya. Aya melawan satu yang berbadan tinggi, dua lainnya di lawan oleh Haru.

Will We Be Happy? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang