18. Perhatian Mereka❄️✨

166 78 2
                                    

Happy reading meung🥰💐
Masi ada lanjutan sebelumnya gess, kan di bilang alurnya lambat😭

Happy reading meung🥰💐Masi ada lanjutan sebelumnya gess, kan di bilang alurnya lambat😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❄️

Kala jam makan siang yang lumayan panjang digunakan untuk makan, berbeda dengan Haru, Rendy, Bagas, dan Kay mereka di rooftop kampus, sedang duduk bersila fokus menatap ke arah ponsel di depan mereka. Keempatnya hampir tidak berkedip sama sekali saking seriusnya memandang ponsel itu.

Tangan ke empatnya sudah mengepal berkeringat, nafas kasar terdengar dari ke empatnya. Suasana tegang sangat terasa disana.

Perlu diketahui, ini awalnya Rendy dan Bagas yang memaksa maksa Cindo kulkas alias Kay, dan Cowo Jepang mager alias Haru untuk ikut kesini, keduanya digeret oleh Rendy dan Bagas ke rooftop ini, padahal Bagas sendiri asalnya dari fakultas tetangga, bisa sampai ke sini demi hal penting ini.

"Dah, gue menang," ucap Haru datar tanpa semangat.

"Nah gue kedua," timpal Kay sama lempengnya.

Bagas dan Rendy nampak semakin kalut, lagian mereka berdua yang tadi memaksa Haru dan Kay ikut kesini, tapi mereka berdua juga yang sepertinya akan kena sialnya.

Yap, mereka itu sebenarnya sedang main Ludo di ponsel Bagas. Ini ide Bagas, dia bilang yang kalah traktir sate maranggi pak Tawan di depan kampus sana.

Tapi saat ini bidak Rendy tersisa satu, yang tinggal satu langkah masuk, sedangkan Bagas masi ada dua bidak yang di luar.

"Treng teng teng!" Rendy menang lebih dulu di banding Bagas, ia langsung berdiri kegirangan.

Rendy bersorak heboh,"Yess gue yang menang, yes yes yes, lo yang traktir kita bertiga, Gas!" sambil menepuk-nepuk punggung Bagas yang sudah lesu karena menanggung kekalahan.

"Iya iya dah," Bagas pasrah saja menerima kekalahan ini.

"Kalian aja deh ya? Gue mau ikut kegiatan, nanti mulainya," tutur Kay yang bersandar di tepi pembatas rooftop itu.

Rendy kembali duduk, "Yaudah deh, tapi kalo cape tuh istirahat dulu, Kay. Lo kayanya akhir-akhir ini belajar mulu," ucap Rendy menatap Kay di sampingnya, siapapun yang melihat jelas bisa tau kalau Kay itu nampak kelelahan.

"Gak apa-apa, kalo nilai gue jelek, ribet urusannya."

"Iya iya deh ngerti, " Ucap Rendy dengan anggukan dari Bagas juga.

Haru tidak ikut merespon, jelas seorang Haru itu paham, Kay itu bukan baik keadaanya. Namun cowok itu hanya selalu menyembunyikannya, Haru jadi memilih tanpa respon saja mendengar kebohongan Kay.

Lagi pula, Haru sudah terbiasa mendengar kebohongan orang-orang di sekitarnya, dari kecil hingga detik ini masih sama. Jujur Haru kadang muak dengan kebohongan orang-orang di sekitarnya, karena bohong tetap bohong walau apapun alasannya.

Will We Be Happy? || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang