Hari yang ditunggu tiba, keputusanku mempercayakan pilihan gaun pada mereka adalah suatu keputusan yang tepat, hasilnya benar benar memuaskan. Gaun hijau tosca panjang sebatas mata kaki. Lengan sebahu dengan bagian pundak terbuka. Gaun bersulamkan untaian emas membentuk rangkaian bunga yang indah dan rumit tampak berkilauan dibawah temaram cahaya.
Heels berwarna tosca dengan hiasan bunga merah muda dan untaian emas. Kalung juga anting sewarna zamrud. Mengenakan sarung tangan putih dengan ujung sulaman emas sebatas pergelangan tangan. Surai ditata dari samping dibuat gelungan kecil dibelakang. Hiasan jepit rambut berbentuk bunga dengan bagian tengah batu zamrud murni. Poni dibelah tengah dengan anak rambut membingkai disisi wajah. Untuk sisanya dibiarkan tergerai sedikit dibuat bergelombang.
Untuk pria Ackerley, mengenakan pakaian kebesaran hitam dan hijau emerald dengan sulaman emas ditepi. Atribut yang unik memenuhi setiap sisi pakaian mereka. Semua, kecuali Theo. Pakaian berwarna hijau tosca dengan sulamanan emas. Atribut disetiap sisi. Surai diikat setengah dan mengenakan anting. Dapat kulihat mereka mengenakan pernik pemberianku. Bros senada untuk Duke dan Maxime, jepit rambut milik Theo dan gantungan dipinggang Zachary. Mereka tampak mewah dan elegan. Didukung rupa yang menawan, mereka bagaikan kumpulan para malaikat. Benar benar visual yang unreal.
Berangkat pada malam harinya. Dua jam sebelum acara dimulai, karena wilayah Duke Ackerley berada jauh dibarat. Awalnya, ada perdebatan pembagian kereta kuda. Berakhir dengan Duke dan Maxime berada dalam satu kereta kuda, sisanya menjadi satu dikereta lain. Selama perjalanan, dapat kulihat seluruh kerajaan telah dihias. Lampu berbagai warna dan lampion menyala menerangi setiap sudut kota. Ada semacam perayaan. Para rakyat akan merayakan dari luar.
Telah sampai. Setelah melewati pemeriksaan, yang tentunya memenuhi syarat bila dilihat langsung dari lambang yang tertera dikereta kuda. Setelah memasuki gerbang, terlihatlah pemandangan Istana Kerajaan yang megah biru tua dan putih. Berkilau dengan lampu dan berlian juga emas menghiasi. Tak lupa pohon hias dan bunga menyejukkan suasana istana yang telah megah.
Turun, Theo mengulurkan tangan dan aku menyambutnya. Aku berjalan berdampingan dengannya. Melewati lorong yang megah dengan tiang tiang berhias dan berlapis emas. Lukisan dan barang barang yang mahal tentunya, terlihat sejauh mata memandang.
Tibalah didepan pintu besar dan megah yang kuyakini pintu menuju ballroom tempat acara diselenggarakan. Kali ini aku berjalan bersisihan dengan Duke. Penjaga disamping pintu mengumumkan kedatangan. Aku semakin tak bisa menahan gugup kala pintu dibuka dan terlihat banyak orang yang memperhatikan.
"Duke Dexter Zylian Ackerley, Tuan Muda Pertama Maxime Killian Ackerley, Tuan Muda Kedua Theodoric Kenneth Ackerley, Tuan Muda Ketiga Zachary Flynne Ackerley dan Lady Irish Lyn Ackerley. Memasuki ruangan."
Pintu dibuka. Irish semakin mengeratkan pegangan tangan pada Duke karena merasa gugup. Duke yang peka mengelus pelan tangannya menenangkan. Menoleh dan mendapatkan raut teduh Duke, Irish merasa lebih tenang. Pertama masuk Duke dan Irish. Kedua Maxime dan Theo. Terakhir Zachary.
Terang benderang, megah dan mewah adalah pemandangan pertama yang tertangkap dinetra. Berdecak kagum melihat suasana. Segera aku mengkondisikan wajah agar tidak terlihat memalukan. Meski ini kali pertama aku menyaksikan langsung dalam Istana, aku harus terlihat tetap tenang. Berkumpul bersama yang lain, menunggu Keluarga Kerajaan datang.
"Yang Mulia Raja Haegar Von Alteria, Ratu Selena von Alteria, Putra Mahkota Hendrick Von Alteria. Memasuki ruangan."
Hening. Pintu dibuka, masuklah pasangan megah Alteria kingdom. Disusul Putra Mahkota. Ketiganya sangat menawan, balutan pakaian kebesaran putih cream dan sulaman emas dilengkapi jubah dan atribut lengkap.
"Salam kepada keluarga Agung Kerajaan." serentak memberi penghormatan.
"Ya. Berdirilah." ujar Raja setelah duduk dikursi singgasananya. Begitupun dengan Ratu dan Putra Mahkota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Part Of Mine
FantasyOrrin Nara gadis berusia 18 tahun. Merasa hidupnya tidak beruntung. Ditinggalkan Ibu dan kakak laki laki satu satunya, membuat dia harus tinggal bersama ayahnya yang seorang penjudi, pemabuk dan sering melakukan kekerasan. Luka fisik dan mental tak...