33

779 69 12
                                    

~Masa depan datang dengan ragu-ragu, masa kini berlalu cepat bagai anak panah, dan masa lalu akan terhenti selamanya~

___________________________________



















"Masih tidak ada yang kembali?"

"Benar nona." atas pertanyaan itu, Dena menjawab prihatin.

"Aku baik baik saja, aku tahu mereka sedang sibuk sekarang."

"Baik, saya mengerti."

Beberapa hari terakhir, aku sering berkunjung ke taman untuk bermain bersama para kelinci. Berbicara tentang kelinci, kini Choco sudah menjadi ayah dari lima anak.

Saat pertama kali kutemui, dia langsung menunjukkan anak-anaknya yang imut. Persis seperti yang pernah kukatakan, Choco benar menjadi kekasih Lily dan memiliki lima anak. Dari anak mereka ada yang coklat, putih dan campuran keduanya.

"Nona, sekarang sudah petang, anda harus segera kembali!" Dena mengingatkan, menyadari betapa lamanya aku diluar.

Menatap Dena, sedetik kemudian beralih menatap langit, ternyata langit sudah mengganti warnanya, "Ya."





• •






Semenjak hari ulang tahunku yang sudah berlalu satu minggu, Duke dan para Tuan Muda tiba-tiba saja disibukkan dengan hal-hal yang tidak aku ketahui. Tidak ada penjelasan dan jarang sekali kami bertemu.

Meongg-!!!

Agak sedih memang, namun aku tidak terlalu kesepian sejak ada penghuni baru dikamarku. Dia datang tiga hari yang lalu. Kita pertama kali bertemu ditaman. Pertemuan yang indah bukan? Entah milik siapa, kupikir dia tersesat dan terlantar.

Dia adalah makhluk yang secara resmi kuberi nama Si Hitam. Bulunya sehitam arang, terasa halus dan lembut seperti kapas. Tubuhnya mungil dan memiliki manik merah ruby yang indah berkilauan.

Hari-hari yang dilakukannya hanya me-ngeong, makan, tidur, bermain dan buang air. Dia benar-benar menjalani kehidupan yang menjadi impian banyak hati. Dan kini dia kembali bermanja dengan satu tujuan pasti.

"Kau lapar? Apa ini sudah waktunya?"

Meong--!!

Suaranya itu sangat candu dan penuh magnet, imut sekali.

"Baiklah. Karena rasa belas kasihan, aku memungutmu yang lusuh dan terlihat melas. Maka dari itu, aku yang bermurah hati ini akan menyuguhkan padamu makanan yang lezat!"

Meoww-!!

Kenapa Si Hitam lucu sekali sih? Dan, bagaimana bisa dia membuat raut wajah seperti itu? Raut bingungnya benar benar terlihat sangat imut dan mempesona.

"Cukup, tenangkan dirimu anak muda, keimutanmu itu benar-benar berbahaya."

Setelah acara memberi makan kucing-iya kucing, melihat dari ciri-cirinya bisa dipastikan dia hewan berbulu imut itu bukan?

Kini aku berbaring bersiap tidur dengan harapan hari esok akan lebih baik dari sekarang. Dan jangan lupakan Si Hitam yang sudah lelap tertidur disampingku karena kekenyangan.





Part Of MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang