40. Penyerangan Illyn

1.1K 286 21
                                    

Semua yang berada di istana Jasmine terdiam kala merasakan guncangan yang berlangsung selama beberapa detik.

Renjun mengernyit, "Ada apa--"

"Pangeran! Putri! Menara di ujung sana runtuh dan terbakar!"

Haechan terpaku, lantas dengan cepat berlari keluar di ikuti yang lain. Benar, tak ada lagi puncak menara yang terlihat dari depan istana Jasmine.

Menara tersebut..benar benar runtuh?!

Kedua tangan Haechan terkepal erat, tak bisa melangkah dengan gegabah karena Mark kini berada tepat di samping nya.

Dari sudut matanya, dapat Haechan lihat Jisung yang baru datang, kemudian dalam sekejap melesat pergi dari sana dengan cepat tanpa ada yang menyadari kedatangan dan kepergiannya.

Jaemin..

Jaemin dalam bahaya, atau--Jaemin yang menyebabkan bahaya?

"Ah menara itu, tenanglah, disana tak ada apapun yang harus di selamatkan," Mark angkat suara.

Hera melirik sang adik, ia dengan pelan menepuk punggung tangan Haechan dengan kipas lipatnya.

"Tak apa, kakak. Tak ada apapun disana, seperti yang kak Mark katakan tadi, tenanglah," ucap Haechan dengan senyum tipis.

"Pergi, selidiki kenapa menara tersebut hancur, pastikan juga tak ada orang di sekitar sana," titah Mark tegas.

Aneh juga jika menara tua tersebut tiba tiba hancur, pasti--ada penyebabnya, bukan?

Ulah Jaemin?

'Jaemin, jangan bilang kau kabur dan membuat kekacauan dengan kekuatan ku?!'

Ah tidak, Jaemin tak bisa menggunakan sihir gelap tersebut, kan?

Rahang Jasmine mengeras, menatap punggung Mark tajam, berdesis pelan dengan penuh amarah, "Sialan, kau--akan mati, Mark."

___________________________



"Pangeran!"

Jaemin tersentak kaget kala tubuhnya yang nyaris jatuh di tahan seseorang, juga cahaya putih yang kini menahan kedua lengannya.

"Ryin?"

Ryin melepas tudung jubah hitamnya, memapah Jaemin untuk duduk dan bersandar di sebuah pohon besar di tengah hutan tersebut.

Nafas Jaemin terengah, "K-kau? Bagaimana kau tau aku disini?"

Ryin hanya tersenyum tipis dengan tatapan khawatir, menyentuh dada kiri Jaemin hingga sebuah kupu kupu berdarah muncul darisana membuat Jaemin melongo.

..ayolah, Jaemin tak punya tenaga untuk terpukau lagi..

"Pangeran, kau salah arah. Ini--hutan kegelapan, kita--berada dalam labirin sekarang," bisik Ryin pelan.

Jaemin mengerjap, lantas baru ingat dengan hutan kegelapan yang bahkan di tulis dalam beberapa buku di kekaisaran ini. Berada disini sama saja dengan menjemput kematian, hutan ini akan berubah menjadi labirin tanpa jalan keluar dan penuh dengan monster di malam hari.

Ryin terkekeh kala melihat raut pasrah Jaemin, "Tapi sepertinya kau tak perlu khawatir, karena rekan kerja sama mu ini lebih hebat dari yang kau duga."

"Maksud mu?" Jaemin melirih amat pelan, dada dan seluruh tubuhnya masih terasa amat nyeri dan perih.

Ctikk

Hanya dengan satu jentikan jari Ryin, cahaya mengelilingi mereka begitu saja, membentuk kotak yang seolah melindungi keduanya dari gelapnya hutan juga suara suara raungan yang terdengar mengerikan.

Cursed PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang