eight

77 14 1
                                    

Mereka mendengar suara triak tzuyu mengetok kaca mobil tzuyu.

"Tzuyu buka mobilnya atau gue pecahin mobil Lo dengan batu!"ancam Jihyo

Tzuyu gak menggubris ancaman Jihyo dan omongan mereka yang terus menyuruhnya keluar dari mobil.

"Kenapa tidak gue yang dibawa... kenapa truk itu gak nabrak mobil gue sekalian! biar gue mati, harusnya gue gak hidup lebih baik gue mati ditabrak truk ketimbang hidup!!"triak tzuyu frustasi begitu banyak beban berat yang dia alami selama ini masalahnya sampai airmata ya kembali mengalir membasahi pipinya, Nayeon dengar teriak tzuyu mau akhiri hidupnya syok.

"Guys sepertinya tzuyu berniat mengakhiri hidupnya,gue dengar sendiri teriakannya didalam tadi."

Mereka terkejut apalagi Sana entah kenapa dia begitu khawatir pada tzuyu dia yakin tzuyu gak baik baik saja pasti banyak masalah segera dia memukul pukul kaca mobil diikuti mereka.

"Tzuyu Lo gak boleh menyerah walau semuanya sulit itu cobaan Lo gak boleh lemah begini, hadapi semua hingga Lo menemukan yang Lo inginkan!!"triak Mina

Tzuyu terdiam dia sadar yang dikatakan Mina ada benarnya tadi harusnya dia gak boleh menyerah begitu saja dia menyeka air matanya.

"Betul seharusnya gue gak boleh lemah,ini semua cobaan jadi gue harus berusaha hingga gue dapatkannya."gumam tzuyu tersenyum kecut.

Mereka terus mengetok kaca mobil tzuyu hingga pintu mobil terbuka menampilkan tzuyu keluar dari mobil menutupi kepalanya dengan Hoodie hitam lalu tukang supir truk keluar menghampiri tzuyu.

"Dek kalau bawa mobil hati hati jangan ugal-ugalan."tegur supir truk.

"Saya minta maaf pak,akan saya ganti rugi semua kerusakan truknya."ucap tzuyu membungkuk atas kesalahannya tadi yang hampir membuat orang gak bersalah kehilangan nyawanya.

"Gak ada yang rusak lain kali hati hati."ucap pak Supir yang dianggukin tzuyu nunduk lalu pak supir pergi meninggalkan mereka kini mereka beralih lihat tzuyu masih menunduk.

"Lo kenapa nunduk?"heran Nayeon yang gak ada jawaban dari tzuyu dengan kedua tangan Tzuyu dimasukkan kedalam saku celananya,Sana yang merasa agak janggal dengan tingkah tzuyu menarik tangan Tzuyu yang terus ditutupi ya.

"Lo ngapain tarik tangan gue."ucap tzuyu masih berusaha menutupi tangan ya yang terluka karenanya sampai menimbulkan sobekan ditelapak tangannya sendiri.

"Lo mencurigakan diam gak Lo!"tegas Sana langsung ciut nyali tzuyu gak membalas ucapan Sana entah kenapa dia takut kalau Sana sudah tegas gini padanya padahal dekat aja gak mereka,Sana berhasil tarik tangan Tzuyu dan terlihat jelas ada banyak luka begitu parah darah yang masih menempel ditangannya terlihat begitu menyeramkan mereka memekik kaget ketakutan.

"Tangan Lo terluka parah sekali tzuyu."ujar Sana khawatir.

Dia menarik Hoodie hitam yang menutupi kepala tzuyu dari tadi sekarang terlihat ada luka goresan di wajah dan area leher tzuyu terluka tangan Sana gemetar memegang Hoodie hitam tzuyu.

"Lo ngapain sebenarnya sampai terluka parah gini tzuyu."khawatir mereka menatap banyak luka disekitar wajah polosnya tzuyu malah terlihat menyeramkan,tzuyu menjauhkan tangannya dari Sana.

"Lepas gue gak perlu dikasihani, semua luka ini gak ada apapun bagi gue.sebaiknya kalian pulang,gue ingin sendirian."ungkap tzuyu dingin.

Mereka menggelengkan kepala mana mungkin mereka meninggalkan tzuyu dalam keadaan tidak baik baik saja dan datang mobil berhenti dibelakang mobil tzuyu pemiliknya keluar menghampiri tzuyu menyerahkan kunci mobilnya.

"Bawa bensinnya isi tu mobilnya."pinta tzuyu yang dianggukin supirnya dia melangkah ke arah mobil belakangnya tangannya dipegang Mina.

"Obati dulu kamu terluka gini."tzuyu menarik tangannya dia menatap Mina khawatir padanya menghiraukan berlalu masuk dalam mobil.

"Deng Tzuyu! Tuan menyuruh Deng pulang."beritahu supir yang tak ditanggapinya,tzuyu menjalankan mobilnya Melaju membela jalanan yang sepi.

"Guys! kalungnya bersinar lagi ini."ucap Jihyo

Mereka kembali masuk kedalam mobil mengejar tzuyu.

"Sepertinya memang benar dia ada masalah tapi dia keras kepala banget."ujar Momo

Tzuyu memberhentikan mobilnya dia menunduk menyentuh kepalanya karna merasa pusing.

"Kepala gue pusing sekali...",

Tzuyu nengok kedepan pandangan ya mulai kabur dia keluar dari mobil dengan badan sempoyongan,mobil Momo berhenti dibelakang mobil tzuyu mereka keluar dari mobil berlari arah tzuyu.

"Tzuyu sebaiknya kita kerumah sakit."khawatir Mina.

"GUE BILANG GAK YA GAK! KENAPA KALIAN SELALU IKUTIN GUE...!"

PLAK!

mereka terdiam kaget begitu Sana menampar tzuyu.

"Kita khawatir! Lo gak seharusnya melukai diri Lo ini!? Wajar kita ikuti Lo yang terluka begini!!!"bentak Sana

Tzuyu terdiam terasa panas pipinya baru kali ini ada yang nampar ya bahkan membentaknya seumur hidupnya gak ada orang lain yang seperti ini,Sana orang pertama selain sahabat dan ayahnya gak ada yang berani tampar ya apalagi dibentak tapi Sana tanpa bulu pandang berani melakukan ya padanya.

Dia menatap mata Sana yang berkaca-kaca dan Kepala tzuyu makin pusing dia ambruk di aspal pingsan.

BRUK!

"TZUYU! TZUYU!"

Mereka menunggu dokter keluar dari ruang rawat inap Tzuyu tak lupa Nayeon menelpon Jeongyeon untuk datang kerumah sakit.

Jeongyeon tiba dirumah sakit dengan perasaan cemas muka berkeringat khawatir takut kenapa Napa pada tzuyu begitu dapat telpon dari Nayeon.

"Bagaimana keadaan tzuyu?"tanya Jeongyeon khawatir sekali dirinya.

"Dokter belum keluar dari ruang inap Tzuyu."ucap Nayeon

Jeongyeon terduduk lemas dikursi tertunduk diam.

"Anak itu selalu lakukan hal gila, sampai melukai dirinya sendiri."ujar Jeongyeon tertunduk memainkan jarinya gelisah.

"Yang sabar Jeongyeon tapi kenapa tzuyu lakukan itu?"Sana menenangkan Jeongyeon sambil bertanya ada rasa bersalah dalam dirinya karna menampar tzuyu tadi.

"Tzuyu selalu beranggapan kalo bundanya masih hidup padahal ayahnya berulang kali bilang bundanya udah gak ada tapi tzuyu suka gelak gak percaya sampai lakukan konyol gini."sedih Jeongyeon menahan tangisannya,Sana memeluk Jeongyeon menenangkannya bagaimana juga Jeongyeon temannya walau mereka tidak akrab dulu.

"Kasihan Tzuyu."sahut mereka kasihan dengan tzuyu, seorang dokter keluar dari ruang rawat mereka menghampirinya.

"Dok bagaimana keadaan tzuyu?"tanya Jeongyeon yang sudah berdiri dengan wajah cemas.

"Pasien tidak papa hanya mengalami stres saja dan lukanya ditangan ya akan sembuh seminggu."ucap dokter yang buat Jeongyeon lega.






Tzuyu tersadar dari pingsannya dia melihat sekelilingnya ada Sana dan lainnya tertidur gitu juga Jeongyeon tidur di sofa,tzuyu menengok jam dinding pukul 4lewat 'mereka menjaga gue dari tadi?'.


TING!


suara notif dering Hp tzuyu bunyi dia mengambil hp ya dilihat pesan dari manajer.

"Tzuyu hari ini akan debutkan artis bernama xiaoting datang kelokasi syuting."

"Ok gue akan datang 10 menit"

Tzuyu merasa sakit kedua tangan ya karna diperban membuatnya kesusahan ketik pesan pada Mashiro dia lihat lainnya. 'gue harus secepatnya temukan mermaid cepat atau lambat gue akan temukan kalian!'. Batin tzuyu serius.

windralan

Twice Mermaid Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang