Sorry for typo
******
"Maaf Mr. Philips. Kami tidak bisa mengakses kartu bank milik Mrs. Camelia Shannon," ucap wanita yang merupakan pekerja bank meletakan kembali kartu atm milik Camelia.
"Kenapa? Aku suaminya dan aku berhak mengetahui semua milik mendiang istriku," balas Samuel tidak terima.
"Maaf sekali lagi."
Samuel mengepal erat buku jemarinya hingga memutih. Ia ambil semua berkas milik Camelia, merasa kesal karena semua harta milik Camelia masih belum bisa di akses oleh Samuel. Dirinya terus mencoba menebak- nebak sandi brangkas dan juga sandi bank Camelia, tapi semuanya salah.
Samuel mencekram erat stir mobilnya. Napasnya berhembus kasar, matanya terus menatap pada lampu merah yang terpaksa membuat mobilnya harus berhenti. Tangannya tidak sabar terus memukul klakson berulang kali, ia kemudikan lagi mobilnya dalam kecepatan tinggi membela jalanan São Paulo. Samuel banting stirnya pada bahu jalan, keluar dari mobilnya. Menyisir surainya naik, mengeluarkan satu batang rokok dari dalam sakunya. Membakar dengan cepat tembakau lalu menghisapnya dalam menghembuskan asapnya tinggi.
"Sialan! Kau sangat licik dan sialan Camelia. Sudah mati tetap saja menyusahkan aku! Argh fuck! Bahkan asuransi kematian jutaan dollar juga belum keluar sampai saat ini," kata Samuel frustasi terus memaki- maki sembari menendang ban mobilnya.
Sakunya bergetar, ia ambil paksa ponsel dengan mendengus menatap pada layar yang menampilkan nama my love siapa lagi kalau bukan Simona. Wanita itu sedang menjalani pengobatan psikologis, setelah kejadian beberapa minggu yang lalu. Setiap malam Simona selalu berteriak namanya dengan tatapan ketakutan, membuat Samuel merasa muak dan meminta Simona menjalani pengobatan sebelum pernikahan mereka-sebab tidak ada yang mau menikahi wanita sinting.
Samuel juga mencoba untuk menyelesaikan masalah tuntutan yang dilayangkan Felix. Pria itu sepertinya dendam kepada Samuel, beberapa kali pengacara Samuel mencoba untuk mengambil jalur berdamai. Tapi Felix menolak dan tetap akan melanjutkan masalah ini sampai ke jalur hukum, hanya karena sebuah tamparan kecil. Sungguh Samuel benar- benar muak dengan situasi saat ini.
Sedangkan di situasi lain Felix yang berada di ruangan menatap pada beberapa lembar foto dari seorang yang ia suruh untuk mengawasi istrinya, kedua tangannya terus menggeser lembaran foto yang di ambil dari beberapa sisi. Foto pertama terlihat di ambil beberapa waktu yang lalu, Elisa terlihat sedang berbincang- bincang dengan Samuel di salah satu restoran yang tidak jauh dari perusahannya. dan foto kedua di ambil hari ini, karena Felix sangat ingat pakaian yang Elisa kenakan sebelum ia pergi meninggalkan mansion.
Rahang Felix mengetat tangannya terkepal kuat saat melihat foto Elisa di peluk erat oleh Samuel. Entah apa maksud pria itu memeluk istrinya, rasa- rasanya Felix hampir ingin meledak sekarang ia berusaha keras untuk tidak mendatangi Samuel dan menghancurkan pria itu. Felix memejam matanya singkat, ia tarik napasnya dalam. Tidak, sangat tidak mungkin Elisa berselingkuh di belakangnya. Felix mengenali Elisa lebih dari apa pun, jika Elisa mau wanita itu sudah dari lama melakukan hal ini kepada dirinya.
"Lalu di mana Elisa sekarang?"
"Mrs. Taylor telah kembali ke mansion tuan."
Pantas saja, sejak awal Felix sudah curiga kepada Samuel yang melirik Elisa secara diam- diam kepada istrinya saat mereka menghadiri acara pertunangan pria itu.
Tidak ingin berprasangka buruk Felix memilih untuk memasukan semua foto ke dalam laci meja nakas. Meletakan di balik tumpukan file- file lalu menguncinya dengan rapat, Felix memilih bungkam dan tidak ingi lagi membahas hal ini bersama Elisa.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐓𝐔𝐑𝐍 𝐋𝐈𝐅𝐄 : 𝐏𝐄𝐑𝐅𝐄𝐂𝐓 𝐑𝐄𝐕𝐄𝐍𝐆𝐄 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄
RomanceCamellia Shannon Philips sangat terpukul setelah mengetahui pria yang dinikahinya selama ini hanya memanfaatkannya. Berselingkuh dan terang-terangan mengatakan tidak mencintainya setelah merampas seluruh harta milik Camellia, suaminya Samuel pun me...