CHAPTER 24

1.5K 132 114
                                    

Simona tidak percaya bahwa ia sampai pada tahap ini. Dinikahi oleh Billionaire seperti Samuel, seperti sebuah mimpi saat dirinya masih kecil. Ia terus menceritakan kepada teman- teman di panti asuhan, bahwa suatu saat pangeran berkuda putih akan datang menjemputnya. Lalu dirinya akan pergi meninggalkan panti asuhan dan hidup bahagia di sebuah kastil yang megah. Simona bersumpah ia dilayani seperti seorang ratu dan bukan menjadi  seorang pembantu, sejak saat itulah Simona terobsesi kepada pria kaya.

Banyak pria yang ia dekati, dari pria kelas bawah sampai pria yang berada ditingkat yang lumayan untuk di katakan kaya tapi tidak sekaya raya seperti Samuel. Dari uang- uang semua pria itulah yang mengubah penampilannya, meskipun Simona harus menukar tubuhnya untuk digunakan setiap malam.

Satu rahasia yang akan ia simpan rapat- rapat yaitu tentang kehamilannya. Ia sengaja menjebak Samuel, sebab Samuel tak kunjung membuatnya hamil meskipun mereka telah melakukannya setiap hari tanpa jeda. Simona terpaksa mengunakan pria random untuk membuatnya hamil dengan cepat. Begitulah singkatnya, bayi yang ia kandung saat ini tidak ia ingat dengan pria yang mana. Yang terpenting bagi Simona, Samuel menikahinya dan menganggap bayi yang ia kandung adalah milik mereka bersama.

Matanya terus menatap pantulan dirinya yang begitu sempurna dalam balutan gaun pernikahan putih tulang, hiasan permata dan juga berlian. Menjadikan gaun pernikahan  termahal, nomor dua dalam sejarah pernikahan di São Paulo.

"Beruntung perutku masih belum membesar," gumamnya kecil. Ia mengusap  perutnya yang masih rata, karena memang usia kehamilannya baru lima minggu. Hampir saja ia kehilangan waktu itu, tapi bayi yang berada di dalam rahimnya bertahan dengan kuat seakan tau bahwa ia akan terlahir menjadi perwaris dari  seluruh kekayaan Philips.

"Aku akan tetap merahasiakan indentitasmu. Tidak perduli siapa ayah kandungmu, kau hanya akan miliki satu ayah bernama Ronan Samuel Philips." Simona membatin dan berbicara pada bayi yang berada di dalam kandungannya.

"Nona sudah saatnya ada keluar." seorang pelayan memberitahu Simona, dan beberapa pelayan membantunya untuk menutup tudung di kepalanya.

Mereka melangsung pemberkatan di salah satu Gereja Paróquia Nossa Senhora da Consolação (São Paulo). Hiasan serba putih dengan bunga- bunga mawar dan bunga tulip menjadi pilihan Simona. Dalam perasaan terharu dan penuh suka cita. Ia sedikit menunduk, meremas kuat buket bunga yang berapa pada tangannya. Suara alunan instrumental terdengar merdu, pintu besar yang terbuat dari kayu jadi  terbuka dengan lebar. Semua mata kini tertuju kepadanya, hanya kepada mempelai wanita yang berjalan sendirian dengan anggun. Gaun pernikahan yang menyentuh lantai  menjadi sorotan karena kilauan berasal dari taburan Berlian.

Disana Ronan Samuel Philips berdiri tegap dengan tuxedo hitam pekat yang mengkilap. Sarung tangan putih serta bunga kecil yang menghiasi bagian saku atas, Samuel terlihat tegang. Tatapan matanya begitu tajam, tanpa senyum tapi Simona sangat yakin Samuel mencoba untuk terlihat fokus dalam mengucapkan janji pernikahan mereka nanti.

"Kau gugup?" bisik Simona tepat di depan wajah Samuel, pria itu menyambut tangannya dengan erat.

"Umh... Sedikit," jawabnya singkat, menarik sedikit garis lengkung tipis pada bibirnya.

Di hadapan tuhan dan juga di saksikan oleh banyak tamu. Ronan Samuel Philips dengan lantang mengucapkan janji sucinya kepada Simona Layla dalam satu tarikan napas panjang. Simona juga selesai mengucapkan janji sucinya, pernikahan sakral berlangsung penuh haru. Momen pertama yang begitu berharga bagi Simona, pernikahan yang ia nanti- nantikan bersama Samuel telah berakhir bahagia. Rasanya masih seperti mimpi jika mengingat betapa sulitnya Simona mendapatkan Samuel, tangannya gemetar menyematkan cincin di jemari Samuel.

"Suamiku," bisik Simona dapat di dengar oleh Samuel yang mengangguk kecil.

Sedangkan dibarisan kursi nomor tiga, mata Camelia begitu tajam tanpa berkedip menyaksikan semuanya. Menyaksikan pria yang dulu sangat ia cinta dulu bersumpah sehidup semati dengannya, kini kembali mengucapkan janji suci yang sama kepada wanita lain. Sungguh bagi Camelia semuanya terdengar seperti omong kosong.

𝐑𝐄𝐓𝐔𝐑𝐍 𝐋𝐈𝐅𝐄 : 𝐏𝐄𝐑𝐅𝐄𝐂𝐓 𝐑𝐄𝐕𝐄𝐍𝐆𝐄 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang