CHAPTER 17

1.6K 82 1
                                    

Simona membakar semua foto- foto pernikahan Samuel dan Camelia yang sebelumnya ia simpan di gudang. Tidak ada gunanya menyimpan foto wanita yang telah mati, dan sebentar lagi Simona akan mengganti semua foto di mansion dengan foto pernikahannya, ia akan pastikan membangun keluarga kecil yang bahagia bersama Samuel dan juga bayi yang berada di dalam rahimnya.

"Jangan sisakan apa pun! Bakar semuanya," perintah Simona kepada para pelayan yang berada di kediaman Samuel.

Ia tersenyum lebar saat menatap satu persatu barang yang berhubungan dengan Camelia hancur tanpa tersisa bersama api yang membesar. Simona mengambil ponselnya dan memotret, ia mengirimkannya langsung kepada Samuel. Pria itu pasti setuju dengan apa yang ia lakukan.

"Ponselnya tidak aktif?" gumam Simona melihat pesannya tidak terbaca. Ia mendengus kesal, berjalan masuk menyerahkan semua tugas itu kepada pelayan. Sejak mengetahui kehamilannya, Simona mudah sekali merasa sensitif sudah sejak kemarin malam moodnya berantakan.

"Apa dia menemui wanita lain?" Simona kembali membatin dengan raut wajah yang kesal.

"Kenapa tiba- tiba ponselnya tidak aktif? Padahal baru saja aku hubungi dirinya beberapa menit yang lalu."

"Tidak mungkin dia rapat, aku sangat mengetahui agenda kesehariannya."

"Sial! Samuel, jika kau mencoba untuk mengkhianati. Aku tidak akan tinggal diam begitu saja!"

Simona terus berbicara sendiri. Tubuhnya terus mondar- mandir mengelilingi kamarnya, ia kesal kepada Samuel. Pria itu terlihat aneh sejak kemarin malam, setelah bercinta. Samuel pergi meninggalkan dirinya, tidak kembali sampai pagi.

Tidak dirinya lupakan saat Samuel menyebut nama Elisa. Apa pria itu mulai menjalin hubungan gelap dibelakangnya? Simona merasa tersulit emosi, berusaha menjernihkan pikirannya.

"Persetan dengan bayi yang aku kandung!!" umpatnya berjalan cepat menuju ruang penyimpanan wine. Semua minuman beralkohol dan juga wine yang mahal tersusun sesuai dengan tanggal produksi, tangan Simona membuka salah satu koleksi wine milik Samuel. Meminumnya dengan cepat tanpa mengunakan gelas, dadanya berdebar kencang. Simona semakin kepikiran tentang hubungan Samuel dan Elisa.

Simona sampai tertidur di atas meja bar. Satu botol wine sudah kosong, wajahnya berubah merah. Napasnya mulai beraturan, Simona mabuk setelah membayang- bayangkan Samuel dan Elisa yang berselingkuh.

Tak lama kemudian suara keras berasal dari mesin mobil milik Samuel berhasil masuk melewati gerbang mansion. Ia kembali pukul tujuh malam, setelah makan malam bersama Elisa. Senyum di bibirnya tidak berhenti mengembang, saat turun dari mobil. Samuel menyapa para supir dan juga pelayan, suasana hatinya berubah bahagia. Seperti banyak kupu- kupu yang berterbangan di dalam perutnya. Sungguh tidak ia percaya, Elisa bisa bersikap sangat manis seperti lelehan sepotong coklat.

"Apa yang kalian lakukan?" tanya Samuel menatap bingung kepada pelayan yang sedang memadamkan api.

"Tuan, kami diminta untuk memusnahkan semua barang- barang mendiang Nyonya Camelia." salah satu pelayan menjelaskan dengan singkat kepada Samuel.

"Simona yang menyuruh kalian melakukannya?"

Kompak semua pelayan mengangguk. Mereka mengatakan hal jujur, bahwa semua yang mereka lakukan sejak tadi sore atas dasar perintah Nona Simona.

Samuel berlutut ia mengambil potongan foto pernikahan dirinya yang nyaris hancur. Hanya tersisa potongan di bagian wajah Camelia, wanita itu terlihat sangat bahagia saat pernikahan mereka. Sayup redup mata Samuel memandangi foto pernikahannya yang hancur tidak ada lagi tersisa, Simona wanita itu melakukan semuanya tanpa izin terlebih dahulu kepada Samuel.

𝐑𝐄𝐓𝐔𝐑𝐍 𝐋𝐈𝐅𝐄 : 𝐏𝐄𝐑𝐅𝐄𝐂𝐓 𝐑𝐄𝐕𝐄𝐍𝐆𝐄 𝐁𝐈𝐋𝐋𝐈𝐎𝐍𝐀𝐈𝐑𝐄 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang